My Sweet Present

3.2K 256 13
                                    


Tampungan ide dari nana_ruru10


*

Siapa tak mengenal Uchiha Sasuke.

Seorang Yakuza yang terkenal kejam terhadap lawan lawannya. Ia tak suka bernegosiasi, Ia hanya suka Egonya yang melambung. Dan siapa sangka diantara kekejamannya, Ia memiliki kelemahan yang membuatnya hampir meledakkan semua markas lawan.

Sudah seharian Ia mencari peliharaan manisnya hingga seluruh anak buahnya harus turun tangan sampai ke tengah hutan, ketinggian gunung fuji hingga sampai kedalaman laut utara Jepang, tapi keberadaan peliharaannya tak jua terdeteksi.

Jika Ia menemukan sang peliharaan, Ia akan memasang GPS di otaknya yang mungil agar mudah di cari saat menghilang. Sasuke berjalan menuju kamarnya dengan amarah tercetak jelas di wajahnya.
Ia sudah lelah berkeliling jepang dan ingin mengistirahatkan otaknya yang serasa mau meledak.
Ia menyumpah serapahi anak buahnya yang tak becus mencari keberadaan peliharaannya yang bernama Naruto.

Sasuke membuka dan menutup pintu kamar dengan kasar.
Ia sudah mengatakan pada anak buahnya jika dalam satu jam tak membawa Naruto maka, Ia akan memotong jari kelingking semua anak buahnya. Sasuke akan melaksanakn setiap ancaman yang Ia layangkan untuk siapapun.

Sasuke memandang heran sebuah bungkusan besar berwarna biru yang terikat kain berwarna merah tak jauh dari Ranjang.

Setahu dirinya saat Ia terbangun bungkusan itu tidak ada.
Tak mungkin juga bungkusan itu dari anak buahnya. Tak ada yang berani memasuki kamarnya selain maid yang membersihkannya. Para Maid juga tak akan berani berulah seperti itu.

Apakah ulah musuh?
Tapi Pintu gerbang Rumahnya dan pintu utama dilengkapi sensor mata untuk memasukinya. Dengan hati-hati Sasuke menghampiri Kotak tersebut.
Setelah sampai di depan kotak berwarna biru itu, Sasuke segera menarik simpul kain yang mengikat kotak tersebut.

Setelah ikatannya terlepas, tiba tiba kotak di depannya terbagi menjadi empat bagian.
Rupanya kain itu digunakan untuk menyatukan bagian bagian yang tidak menyatu antara satu sudut dengan sudut lainnya.

Sebelum benar-benar terbuka, Sasuke mundur beberapa langkah agar tidak terkena salah satu bagian dari kotak tersebut. Saat kotak tersebut benar-benar terbuka, Sasuke tak mampu berkata apa-apa.
Bibirnya terbuka lebar dan hampir saja Ia terkena serangan Jantung.

Ternyata isi kotak tersebut adalah Peliharaan manisnya. Ia terkejut bukan karena telah menemukan sang Peliharaan tapi, penampilannya yang sungguh menggoda.

"Daddy, selamat Ulang Tahun," ucap Naruto dengan wajah memerah.

Naruto berjalan ke arah Sasuke dengan perasaan campur aduk.
Sebenarnya Ia malu bukan main, tapi demi memberi kejutan untuk Daddy Sugar Ia rela melakukannya.

Naruto adalah Remaja yang saat itu ingin  mengambil dompet Sasuke. Meski aksi Naruto sangat halus, namun Sasuke dengan mudah menyadarinya.
Ia seorang yang dilatih dengan keras untuk mengamati keadaan sekitarnya.
Jadi untuk urusan pencopet kelas teri seperti Naruto itu masalah sepele.

Sasuke membawa Naruto ke tempatnya dan niat awal Ia akan menjual Remaja itu.
Namun setelah anak buahnya membersihkan dan juga memberi baju yang layak, Sasuke tak dapat memalingkan pandangannya dari Remaja itu. Alhasil Ia tak jadi menjual Naruto dan memutuskan untuk menjadikan Naruto sebagai Kekasihnya.

Sejak ada Naruto, Ia tak lagi memanggil wanita-wanita murahan untuk melepaskan hasratnya. Baginya Naruto lebih dari kata cukup.

Naruto sebenarnya sangat takut jika Sasuke tak menyukai keadaannya saat ini.
Ia takut Sasuke menganggapnya murahan. Ia mengikat pinggangnya dengan pita panjang selebar 10 cm.

Pita tersebut melingkar dari arah belakang dan memberi sisa sama panjang diantara kedua sisinya  dan mengikatnya di bagian depan perut hingga menyisakan dua potong pita di depannya.

Sisa pita tersebut Naruto pergunakan untuk menutupi area privacy-nya hingga ke bagian lingkaran pita di bagian pinggang belakang dan membuat simpul disana.

"Kau boleh membuka kadomu, Daddy."

Suara kecil Naruto membangunkan Sasuke dari keterkejutannya. Sebuah senyum miring tersungging di bibir Sasuke.

"Sepertinya, Aku tak perlu membuka Kadoku...."

Naruto meremat bagian depan kemeja Sasuke.Kepalanya bertumpu di dada bidang Lelaki dewasa di depannya. Ia belum siap dibuang oleh Sasuke.

Ia hampir saja menangis, jika saja Sasuke tak segera melanjutkan kalimatanya.

"Karena, Aku lebih suka menikmatinya secara utuh."

Sasuke sedikit menunduk kemudian menjilat daun telinga Naruto dan sedikit memberi gigitan kecil diujung telinga si pirang.

"Sepertinya, dibawah sana butuh perhatianmu."

Naruto hanya mengangguk lemah dan mulai berdiri dengan kedua lutut kakinya  di depan Sasuke.
Naruto menelan ludah ketika tepat di depan wajahnya terlihat gundukkan yang terlihat besar.

Dengan ragu Ia mulai membuka sabuk Sasuke dan dilanjutkan dengan pengait celana bahan yang di pakai Sasuke.
Naruto menurunkan resleting celana Sasuke dengan hati-hati agar tak melukai gundukan di dalam celana Sasuke.

Dengan tangan bergetar, Naruto menurunkan celana panjang sekaligus celana dalam Sasuke.
Naruto sedikit terkejut dengan ukuran batangan di depannnya.
Biasanya benda itu tak sebesar ini, tapi kenapa kali ini terlihat lebih besar.

Memantapkan hati, Naruto tanpa ragu menggenggam batangan tersebut dan  mulai menjilat bagian pangkal hingga ujung.
Sesekali Ia akan memasukkannya ke dalam mulut mungilnya.
Mungkin karena terlalu besar, Naruto hanya mampu memasukkan batangan tersebut setengahnya.

Naruto terus melakukkan kegiatan itu secara konstan hingga tak terasa Sasuke mulai merasakan suatu dorongan kuat yang berusaha keluar lewat lubang kecil di ujung alat kelaminnya.

"Aaaah!"

Sasuke segera membekap mulutnya dengan tangan kanannya.
Sesuatu yang hangat dan basah terasa menyembur dari alat vitalnya.
Mata kelamnya memandang sekitarnya.
Seketika Ia bernafas lega ketika tak ada satupun yang menyadari suara desahannya.

"Shit!" umpat Sasuke. Pandangannya mengarah ke arah selangkangannya yang terlihat basah.

Sialan!
Ia mengutuk sifat mesum dan imajinasi liarnya.

Saat ini Ia sedang berada di Cafe menunggu teman-temannya untuk merayakan hari ulang tahunnya. Ia duduk di samping jendela dimana posisinya menghadap keluar.
Di teras Cafe ada meja bundar khusus pengunjung yang ingin menikmati suasana terbuka.

Di salah satu kursi di balik jendela kaca tersebut, terlihat pemuda pirang yang Sasuke ketahui bernama Naruto sedang asik menjilat es krim batangan rasa Jeruk dengan nikmatnya.
Salahkan cara makan Naruto yang terlihat menggoda libidonya hingga membuatnya berfantasi liar.

"Maaf Sasuke, kami terlambat!"

Tanpa mengucapkan sepatah kata-pun Sasuke segera meraih tas ranselnya di lantai samping tempat duduknya dan menutup area selangkangannya dengan tas tersebut.

Jika Ia tak segera pulang, Ia takut akan ada orang menyadari kondisinya.
Mau ditaruh dimana muka Uchihanya jika seseorang mengetahui Sasuke membayangkan hal nista hingga Ia klimaks hanya karena seorang pemuda pirang yang sedang menikmati es krimnya.

Tanpa peduli teman-temannya Sasuke segera keluar Cafe dan menyetop taxi untuk pulang.

Sepanjang perjalanan pulang, Ia bertekad akan membuat Naruto sang kohai manis yang selalu jadi bahan object fantasinya untuk menjadi miliknya seutuhnya.

Dan Sasuke juga bertekad akan membuat Naruto melakukan setiap imajinasi yang selalu Ia bayangkan.
Tak ada yang tak mungkin bagi seorang Uchiha.

Bukan begitu?

nana_ruru10

🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yg di prank bkn Sasuke.

S & N BirtdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang