Happy reading 💕
.
.
.
.
.
Hujan turun membasahi kota sore ini, keadaan jalan raya menjadi sepi karena kebanyakan pengendara sepeda motor meilih untuk berteduh menunggu hujan reda, ada juga pejalan kaki yang berteduh di sebuah warung, halte, ataupun dibawah pohon rindang.
Lain halnya dengan yang berada di rumah. Mungkin saat ini mereka sedang memakan atau meminum sesuatu yang hangat atau tengah bercengkrama dengan.
Mungkin tidak semua orang menyukai hujan. Bagi mereka hujan itu pengganggu karena saat hujan turun mereka tidak bisa beberapa hal yang ingin mereka lakukan. Tetapi tidak dengan seorang gadis berjilbab putih berseragam SMA yang sedang berada disebuah halte. Gadis itu sedang berdiri di pinggir halte sambil menengadahkan tangan kanannya agar ia bisa menampung air hujan di telapak tangannya. Gadis berlesung pipi itu terlihat sangat gembira dengan senyum yang terbit di wajah manisnya.
Tak lama ada seorang pengendara motor berhenti di hadapannya. Orang itu berseragam sama dengannya kemudian ia membuka kaca helm miliknya.
“Delvin! Ayo pulan bareng!” teriak pria tersebut takut suaranya tidak terdengar karena derasnya hujan.
“Eh Dhito nggak usah makasih bentar lagi ayahku sampai kok” jawab gadis bernama delvin tersebut.
“yakin gak mau? ini hujannya tambah deras loh, nanti kalo kamu sakit gimana?” tanya pria bernama Dhito tersebut meyakinkan Delvin.
“iya to. kamu duluan aja, Aku nggak akan sakit kok” jawab Delvin.
Kemudian ada sebuah mobil berwarna hitam menepi ke halte lalu si pengendara pun menurunkan kaca jendela mobilnya. Saat kaca jendela mobil itu diturunkan baru lah nampak si pengemudi yang ternyata ayahnya Delvin.
“Delvin! Ayo pulang!” teriak ayah Delvin.
“Iya yah, sebentar!” jawab Delvin.
“To, aku duluan ya” lanjutnya, berpamitan dengan Dhito sambil menunjukkan senyuman manisnya.
Setelah itu Delvin pun masuk ke dalam mobil, kemudian mobil yang dikendarai oleh ayahnya Delvin pun melaju.
.
.
.
.
.
Don't forget to COMMENT, VOTE, AND SHARE!
Thank you❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak (NEW)
FanfictionDelvin merupakan seorang gadis berusia 15 tahun yang pandai mengarang cerita dan bersuara bagus. Kehidupannya berjalan dengan baik sampai ada suatu tragedi yang merenggut kebahagiaannya. Dapatkah Delvin menemukan kebahagiaan dalam hidupnya kembali?
