Malam ini suasana begitu sunyi di sebuah rumah yang sangat megah. Di salah satu kamarnya, ada seorang gadis terduduk sendiri di kamarnya. Menatap gemerlap bintang yang menemani sang rembulan. Malam ini adalah malam minggu. Aryo-Papa Rere sedang di luar kota. Asisten di rumahnya tengah izin pulang kampung. Tinggal di rumah sendirian membuatnya lebih memilih duduk di sudut kamar tidurnya seraya menatap keluar jendela yang sengaja dibuka olehnya.
Rere mengulurkn tangannya meraih sebuah album foto. Kenangan masa lalu terbayang kembali dipikirannya. Tangannya terhenti untuk membalikkan foto berikutnya, foto itu memperlihatkan seorang siswa dan siswi yang memakai seragam SMA tengah merangkul dengan senyum yang merekah diantara mereka.
Rere tersenyum samar. Lagi dan lagi ia mengingat kejadian itu. Kejadian dimana ia kehilangan sosok yang dicintainya.
"Gue nggak tau apa alasan lo ninggalin gue sendiri di dunia ini?" ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Hatinya mulai bergejolak tak karuan. Saat mengingat kejadian,
1 tahun yang lalu....
Flashback on
Tiga orang anak remaja tengah berkumpul di sebuah Cafe yang tak jauh dari sekolah mereka.
"Han, lo kapan ke rumah susul Rere ke Singapura?" tanya Dimas-sahabat Rere setelah meneguk jus yang ia pesan.
"Nanti besok gue ke sana" jawab Farhan.
"Lo yakin?" Kali ini bukan Dimas yang berbicara, melainkan Ulfa yang sedari tadi memperhatikan Farhan.
Farhan mengangguk. Karena sebenarnya, ia juga merindukan kekasihnya yang tengah menghabiskan waktu liburan di Singapura.
"Gue nggak rela lo susul Rere kesana, Han!" batin Ulfa.
"Syukurlah. Gue capek di tanya mulu sama Rere!" kesal Dimas.
"Udah, sekarang lo tenang. Lo nggak akan di tanya lagi sama Rere. Besok gue berangkat ke Singapura" jelas Farhan.
****
"Guys, gue pamit" ucap Farhan memeluk Dimas kemudian Ulfa.
"Hati-hati di jalan ya Han" ucap Ulfa dengan berat hati.
"Iya Fa"
"Lo nggak mau gue antar ke bandara?" tanya Dimas.
"Nggak usah Dim, gue naik taksi aja" ucap Farhan meninggalkan mereka. Kemudian, beranjak menuju taksi yang sudah berada di depan rumahnya. Ia harap dengan perginya ke Singapura dapat membuat sang pemilik hatinya bahagia.
***
"Halo Re?" ucap Dimas dengan suara serak.
"Iya, ada apa Mas?"
"Hiks...hiks Re, lo yang sabar ya.. Pesawat yang Farhan tumpangi kecelakaan"
"Ng...nggak mungkin! Lo bercanda 'kan" ucap Rere tak percaya.
Tak ada sahutan dari Dimas.
Seketika, tubuhnya melemas sehingga ponsel yang ia genggam terlepas dari tangannya. Ia tak pernah menyangka jika hal itu akan terjadi. Mungkin memang tak seharusnya Farhan pergi menyusulnya. Jika tahu akhirnya akan seperti ini, Rere tak akan memaksa Farhan. Tak akan memaksa. Tetapi, nasi sudah menjadi bubur dan hanya meninggalkan sebuah penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Ustadz [Pindah Ke Dreame]
EspiritualKepergian sahabat sekaligus kekasihnya, membuat hidup Rere semakin hancur. Bahkan, ia sampai memilih jalan yang salah. Tetapi, semua itu tak berlangsung lama, karena ia terpaksa masuk ke pesantren dan bertemu dengan seorang Ustadz yang ternyata adal...