chapter 1

53 14 15
                                    

Suasana kelas XI IPA 1 mendadak riuh karena mereka mendapatkan info bahwa kelas mereka akan kedatangan murid baru. Terlebih gadis gadis yang ada dikelas sibuk berdandan. Ketika tahu kalau murid baru itu seorang laki laki.

"Shey,kata nya ada anak baru. Cowo lagi," ucap Bulan.

Venus menatap Bulan malas. "terus hubungannya sama gue itu apa?" menaikan sebelah alisnya.

Bulan berdecak dan menatap Venus galak. "au ah, susah ngomong ama lu!"

Venus tertawa. " mau apa lu? Mau nyuruh nyuruh gw ikut ikut dandan kaya mereka?" mengangkat dagunya mengarah gadis gadis itu.

"Bukan Shey!!!" teriak Bulan.

Venus mendengus . " terus apa?"

"duh lu itu ya, kalau ada murid baru terus dia itu cowok. Kan jadinya lu dapat kesempatan buat deketin dia. Bikin lu move on ama si onta . Terus kan lu cantik gak mungkin dah di tolak ama dia. Cuman si onta doang yang nolak lu. Burik amat si mata dia. " Bulan mengomel sepanjang jalur kereta api.

Venus memandang Bulan dengan tatapan datar. " berisik tau gak!"
Beranjak dari kursinya, lalu keluar kelas.

                     🍒

Venus menyelipkan anak rambut di telinga, menerima semangkuk bakso yang ia pesan dan segera duduk di salah satu dari sekian banyak kursi kosong di kantin. Venus sendiri saja, karena saat keluar dari kelas. Venus merasa lapar sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kantin.

Venus yang tengah mengunyah bakso menoleh ketika mendengar suara tawa cowok yang sangat dikenalnya, lalu disusul cekikikan sok jaim seorang cewek yang ia ketahui sebagai salah satu anak mading.

Mata Venus menyipit, memperhatikan Alaska yang tengah asik bersenda gurau. Venus mendengus, lalu ia tersenyum paksa.

"ayolah Shey,jangan pedulikan mereka." semangatnya, kembali mengunyah baksonya.

Tawa mereka semakin terdengar jelas, entah mengapa membuat sedikit nyeri di dadanya. Nafsu makannya perlahan menghilang. Ia tiba tiba merasa kenyang.

"hei bisakah kecilkan suara kalian? Gue terganggu. " ucap Venus dengan senyum manisnya.

Alaska mengangkat sebelah alisnya. "Maaf kalau lu terganggu." Alaska melemparkan earphone ke arah Venus. "pakai itu, biar lu gak terganggu ama kami. "

Venus dengan sigap menangkap earphone itu. "o-ok, thanks."
Ia memasang earphone di telinganya. Venus memutar lagunya dengan keras. Tidak peduli itu akan membuat gendang telinga nya rusak.

                       🍒

✉From : Bulan bawel🙊
Lo dimana?
7.32 AM

✉From : Vennelica Natauna sheylind
Kantin, gosah kesini. W mau
balik, panas.
7.34 AM

✉From : Bulan bawel🙊
Najis,baru mau nyamperin
7.38 AM

Venus hanya tersenyum. Tanpa ada niatan untuk membalas pesan dari bulan. Venus keluar dari kantin, berjalan ke kelas.

                    🍒

"Mars, kamu masuk kelas XI ipa 1 ya!" ucap ibu fatimah dengan lembut. "ayo ibu antarkan ke ruangan kelas kamu." Mars tersenyum. " terimakasih bu."

Mars akhirnya mengekor sambil sesekali melihat isi kelas yang dilewatinya. Semua murid tampak duduk di kursi masing-masing, meski tidak semuanya memperhatikan guru yang sedang mengajar.

Setelah naik tangga ke lantai dua dan sampai di kelas dekat dengan perpustakaan, ibu Fatimah berbalik ke arah Mars. " nah, ini kelasmu."

"oh,terimakasih ya bu." ucap Mars.

"iya nak,sama sama. Ibu pamit dulu ya." ibu Fatimah kembali ke kantor. Tak lama Ibu Fatimah pergi, Lalu ada seorang guru berbadan gemuk menghampirinya. "anak baru kan? Mari masuk, kamu harus memperkenalkan dirimu dulu."

Masuk ke dalam kelas,semua siswi didalam kelas termasuk Venus menatap siswa yang mengekor di belakang guru mereka. "ayo sapa dan perkenalkan dirimu."

Mars menarik napas sejenak. " pagi semua nya, perkenalkan nama gue Mahardika Raditsatya. Pindahan dari Malang."

"oh begitu, dari kalian adakah yang ingin bertanya?" Tanya bu Litta.

Seorang siswi mengangkat tangannya. "alasan pindah sekolah?"

"Ayah gue pindah kerja disini." jawab Mars.

"ada yang mau nanya lagi?" tanya bu Litta sekali lagi.

"udah punya pacar belum?"

"belum." tawa Mars.

"boleh minta id line nya gak?"

"Rumah nya dimana?"

"Bro,main pubg kagak?"

Seketika kelas menjadi riuh, apalagi dengan siswi siswi di kelas ini. Menatap Mars dengan centil. "Sudah sudah!!!" teriak bu Litta. " Mars kamu duduk di pojok samping sana dengan bagas. "

Mars menatap Bu Litta. "Bagas itu yang mana bu?" tanyanya dengan sopan.

"Bagas!" teriak Bu litta.

Mendengar namanya dipanggil Bagas langsung mengacungkan tangannya. "iya bun!"

"Nah nak Mars, dia Bagas" menunjuk Bagas.

Mars mengangguk patuh dan berjalan menuju kursinya. Ia akhirnya duduk di tempat nya.

"Hai bro, kenalin gue Bagas" mengulurkan jabatan tangan.
Mars menyambut uluran tangan bagas. "gue Mars."
Bagas mengerutkan keningnya. "Mars? Bukannya mahardika?"

: : 🍓: :

Kembali lagi dengan nona Candy,hehe.
Jan lupa vote and komen.
Berikan saran juga untuk aku. Termakasih.

See you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello JulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang