Not aware of a pair of eyes staring at him wistfully

3.4K 335 0
                                    

Sudah seminggu sejak keduanya putus hubungan dan saling menjauhi. Bel istirahat tiba, murid yang memang mayoritas cowok itu bersorak bahagia, waktu menjajal perut sudah tiba.

Wonwoo berdiri, berjalan perlahan ke kantin. Perutnya lapar, hasil dari tidak makan beberapa kali juga menelatkan makannya. Begitu tiba di kantin, ia memesan satu paket makan siang dan memakannya dalam diam di pojok kantin.

Saat itu, matanya menangkap sosok Mingyu yang sedang mengobrol dengan pemuda bermata sipit 10:10 dengan akrab, bahkan sampai saling menempel dan berbisik-bisik di telinga, lalu tertawa.


Mingyu tidak pernah seperti itu padanya.

Atau memang dia yang menjauh dari Mingyu.

Wonwoo merasa mood makannya turun lagi, tapi perutnya masih meraung minta diisi. Dengan berat hati Wonwoo mulai menghabiskan makannya yang kini terasa hambar. Wonwoo berusaha keras untuk tidak mengeluarkan apa yang sudah ia makan. Ia tersiksa sekali.


Mingyu memberi efek yang sangat besar padanya.

Pemuda itu poros hatinya dan kebahagiaannya.

Tapi Wonwoo malah melakukan hal bodoh yang membuat kebahagiaannya membencinya.

Ia sudah tak tahan lagi. Ia menaruh sumpit di atas tempat makannya yang masih berisi seperempat. Ia menenggak air dalam tiga kali tenggak dan segera pergi keluar kantin.

Tidak menyadari sepasang mata yang menatapnya dengan sendu.

.

.

.

.

Written by Coffey Milk

BELIEVE 🦊 Meanie [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang