PART 2

2.3K 237 46
                                        

Biting My Lower Lip

Dont Like, Dont read it!
Go away from my story
Happy Reading
[****************************]

Tontonan yang begitu membosankan. Perth melempar remote TV itu ke sofa dan berdecak kesal melihat gosip seputar dirinya yang terus menerus dikabarkan berkencan dengan model cantik bernama Fiatz. Apa tidak ada lagi berita yang lain? Ia sudah banyak memberikan klarifikasi tentang hubungannya yang hanya sebatas rekan kerja. Mengapa para penyebar omong kosong ini tetap mengorek informasi yang salah.

"Cih, dia bahkan mendadak terkenal usai menggunakan namaku sebagai aktor yang paling disukainya. Sukses sekali media play perempuan licik ini!"

Saint berjalan dengan bathrobe pink dengan handuk kecil yang berada di tengkuknya. Berjalan sambil mengeringkan helaian rambutnya yang basah. Saint terpaksa mandi dua kali karena tidak suka sensasi lengket sehabis bercinta. Manik matanya melihat raut wajah Perth yang mendengus kesal berapa kali.

"Kapan kau pulang, Perth? Hari sudah sangat malam, dan aku tidak mau kau menginap di sini. Jika besok pagi P'Plan memergokimu ada di apartemenku, dia bisa terkena serangan jantung mendadak." Saint bersedekap di dada dan melihat lelaki dihadapannya yang hanya bisa tersenyum bodoh kearahnya.

"Hehehehe ... izinkan aku bermalam disini, Saint. Aku akan pulang sebelum menejermu datang. Percayalah!" Perth nampak memohon dengan wajah memelasnya.

"Aku butuh istirahat, Perth. Besok aku ada pemotretan."

"Istirahat saja! Aku tidak akan mengganggumu atau melakukan tindakan yang tidak senonoh padamu! Aku berjanji!" Perth mengangkat dua jarinya sebagai tanda ikatan perjanjian. Saint menghela napas dalam.

"Janji pantatku! Kau harimau licik, siapa yang mau mempercayaimu?!" Saint mencibir sambil berusaha menekan emosinya.

Perth mendengus kesal ketika menyadari maksud kata-kata Saint untuknya. "Aku bersungguh-sungguh! Seorang Perth tidak pernah berbohong, tidak sepertimu yang suka membohongi publik."

"Apa maksud perkataanmu, Perth?" Saint menatap galak. "Jangan sampai aku mengusirmu secara paksa. Aku tidak dalam mood baik sejak kau datang kemari. Kau tahu?"

"Aku hanya berkata jujur, bukan begitu? Kau berkata pada publik tentang dirimu yang straight, tapi kau bercinta denganku. Kau membiarkanku menusuk lubang analmu hingga mendesah tak ingin berhenti. Apa itu yang disebut straight? Itu murahan sebagai pembohongan publik, Saint!"

PLAK!

Tamparan itu telak mengenai pipi Perth. Rasa panas menjalar begitu saja. Perth sadar ucapannya begitu keterlaluan. Tatapan nyalang Saint berikan kepada Perth. Saint kecewa atas ucapan yang Perth lontarkan padanya.

"Pergi dari sini dan jangan pernah kembali...!!" teriak Saint yang masih menatap lurus ke wajah Perth.

Perth mengangguk. Ini kesalahan fatal yang telah ia lakukan. "Maaf atas ucapan burukku, Saint. Aku akan pergi..."

Saint terdiam. Entah kenapa hatinya begitu hancur saat Perth mengucapkan kata-kata 'murahan' itu padanya. Ia sering kali mendapat cacian dari para pembencinya, dan tidak ada satu pun yang membuat Saint sesakit ini. Tapi, kenapa hanya dengan kalimat yang keluar dari mulut Perth membuatnya hancur. Tanpa ia sadari, Saint mengepalkan kedua tangannya. Kesedihan, kemarahan dan rasa benci seolah tercampur menjadi satu.

"Aku akan perlihatkan bagaimana arti murahan itu kepadamu, Perth!"

-o0o-

Saint berjalan ke arah jendela sambil menyeruput tehnya. Ia berjalan menggunakan kemeja kebesarannya dengan bando hitam terpasang untuk menahan poni panjangnya yang menjuntai menutupi mata. Saint menghela napas dalam, cuaca hari ini begitu bagus. Rasanya Ia begitu enggan untuk pergi bekerja hari ini dan lebih memilih menghabiskan waktu di rumah.

Biting My Lower Lip!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang