BATAL NIKAH

7.4K 151 6
                                    

BATAL NIKAH

#ditinggal_pergi_tetangga

"Mbak Wik, besok mau bantu masak ora di rumah Bu Jeki?" tanya Mbak Par sore itu.

"La ono opo to, kok aku ga tau?" jawab Mbak Wiwik bingung.

"La itu, si Arum mau menikah!"

"Karo sopo? kok ujug-ujug to? Ojo-ojo wis mlendung?" Tiba-tiba Yu Asih nyaut.
("Sama siapa? kok mendadak? Jangan-jangan sudah hamil?)

"Opo to Yu, nek omong kok angger wa!" jawab Mbak Par dengan muka kesal.
(Apa sih, kalau bicara kok suka asal)

"La bener po ra Wik, kan aku cuma bertanya!" Kata Yu Asih tanpa rasa salah.

"Itu tadi malam Bu Jeki ke rumah, minta tolong besok disuruh rewang ( membantu)!"

"Lah si Arum ga pernah keluar rumah tiba-tiba mau nikah saja, dia kan selama ini kerja di jakarta ya?" tanya Mbak Wiwik lagi.

"Calone sopo to Par?"

"La kuwi, si Eko anak e Pak Bagong kae lho!"

"Walah kok bisa? si Eko kan selama ini di Bali, kapan pacarane?" Yu Asih heran.

"Duuuuh Ibu-Ibu ini kalau sudah gosip saja, pokoknya joooossss!" Kata Mbak Erni mengagetkan ketiganya.

Mbak Erni adiknya Pak Bagong, alias buliknya si Eko, tinggalnya di samping rumah Bu Jeki.

"Eh Mbak Erni maaaf!" Yu Asih dan Mbak Par barengan bicara dengan malu-malu.

"Iya ga apa-apa, udah gosipnya lanjut besok ya, saya ada perlu sama Mbak Wiwik!"

Yu Asih dan Mbak Par pun langsung pamit pulang, sementara Mbak Wiwik tersenyum.

"Ngopo to Ren?" Wiwik dengan Reni mereka sahabatan sudah dari SD, tak ada rahasia diantara mereka.

Apalagi dari teman seangkatan hanya mereka berdua yang jaga kandang alias belum pernah merantau.

"Itu si Eko, aku kok khawatir!"

"Lah itu, aku juga baru rencana mau tanya kamu, kok mendadak?"

"Jadi gini ceritanya, lebaran kemarin kan si Eko mudik, nah Arum juga mudik kan? Trus katanya lebaran kemarin itu mereka 'ngesex'." Jelas Reni.

"Ngesex kuwi opo?"

"Itu lho, berhubungan intim selayaknya suami istri!"

"Laaaah blaik kuwi, la kok iso, kan ora pacaran to?"

"Ceritanya, si Eko tidur rumahku, nah mereka kan temen SMA, pas duduk di teras ngobrol-ngobrol entah bagaimana ceritanya, trus katanya lanjut itu tadi."

"La iyo rumah Arum kan sepi yo mana besar lagi , jadi ya cocok buat ngesex tanpa didengar!" jawab Wiwik dengan polosnya.

Kata Reni, tiba-tiba si Arum minta resign dan pergi ke Bali menyusul Eko, dan sempat tinggal di bali satu minggu.

Sampai akhirnya Eko menyuruh Arum pulang dan berjanji mau menikahinya.
Awalnya Pak Tejo hanya tahu anaknya tidak suka bekerja di jakarta. Tapi lama-lama tahu kalau Arum dan Eko ada hubungan.

Bapaknya Arum pun tahu kalau mereka sudah berhubungan suami istri dan marah, kemudian berniat menikahkan mereka.

Dua hari yang lalu Pak Tejo mendatangi Pak Bagong dan minta pertanggung jawaban dari Eko, tentu saja Pak Bagong kaget.

Entah apa yang mereka rundingkan, akhirnya sepakat Arum dan Eko harus menikah hari sabtu ini.

Eko yang dihubungi  awalnya menolak, tapi mendengar tangisan ibunya, dan juga rasa malu yang akan didapat keluarganya, diapun mengiyakan dengan berat hati.

Reni hanya dikasih tahu Pak Bagong kalau nanti Pak Tejo akan bikin acara sederhana, di rumah saja yang penting sah.

Akhirnya jumat itu tenda pun dipasang, di dapur sudah mulai memasak makanan, jumat siang katanya Eko akan tiba, Arum pun sudah tak sabar menunggu.

Sampai jumat malam Eko pun tak nampak batang hidungnya, Pak Bagong sudah gelisah juga mulai was-was.

Begitupun Arum, dia sudah tidak keluar kamar sejak maghrib, nomer ponsel Eko pun tidak bisa dihubungi.

Sabtu pagi Eko belum juga muncul, bahkan sampai jam 09.00 keluarga yang jauh mulai berdatangan, karena jam 10.00 akad nikahnya. Arum tetap dikamar tidak keluar.

Sampai Sabtu sore akhirnya tenda semua di rapikan kembali, Pak Bagong pun sudah tidak bisa bicara apa-apa.

Arum benar-benar tidak mau keluar, tidak makan tidak ke kamar mandi, sampai hari minggu pagi Pak Tejo terpaksa mendobrak pintu kamarnya.

Entah sudah seperti apa gunjingan tetangga, semua hanya terdengar bisik-bisik, bahkan sampai terdengar keluar kota.

"Semua ini gara-gara Bapak!" Kata Bu Tejo dengan nada marah.

"Kok Bapak, ya semua salah Pak Bagong sama anaknya yang kurang ajar itu," jawab Pak Tejo membela diri.

"Kalau Bapak tidak grusa-grusu mendatangi rumahnya Pak Bagong, kan tidak begini kejadiannya!"

"Loh anakku wis dirusak, ya minta tanggung jawab, kok mau enaknya saja!" Teriak Pak Tejo membuat kaget istrinya.

"Si Eko jelas salah, tapi anak kita juga salah, la ngapain coba dari jakarta ke Bali, itu namanya wedokan nyosor golek lanangan!" jawab Bu Tejo ikutan teriak.

Pak Tejo terdiam, melihat anaknya hanya duduk dengan mata bengkak, terlihat dia menangis dan tidak tidur.

"Rum, ayo makan nduk!" Ajak Pak Tejo.

"Iya Rum, mandi dulu ben ayu, trus makan ben sehat yo!" Ibunya pun bicara pelan sambil memeluk Arum.

"Maaf ya Pak, Buk, Arum sudah bikin malu."

Mereka bertiga pun bertangisan, tak menunggu lama, tiga hari kemudian Arum pamit mau daftar jadi TKW saja.

Tentu saja Pak Tejo melarang, karena mereka tergolong orang berkecukupan, sawah mereka pun berhektar-hektar.

"Arum mau pergi biar bisa lupakan kejadian memalukan ini Pak!" Pinta Arum dengan wajah penuh permohonan.

Satu bulan setelah proses semua selesai Arum berangkat ke Hongkong.
Sementara Pak Bagong benar-benar sudah tidak punya muka berhadapan dengan Pak Tejo, apalagi Reni.

Enam bulan sejak kejadian itu, suaminya Reni pindah kerja ke Pulau sumatera, karena suaminya memang asli sumatera.

Karena tidak ada yang jaga rumahnya pun dijual. Sementara Pak Bagong sudah lama pindah keluar kota, karena merasa malu hati.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, seminggu sesudah hari lebaran, nampak Yu Asih sedang ngobrol dengan Mbak Par.

"Par, wingi aku ketemu Eko, mesakke kuru tenan, stres cah kae!"

"Yo salah e dewe, wingi lebaran jare moro nang Pak Tejo kae!" jawab Mbak Par.

"Trus sama Pak Tejo diterima?" tanya Yu Asih dengan muka penasaran.

Bersambung.......

BATAL NIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang