BATAL NIKAH
#ditinggal_pergi
Part 5
"Eko, kalau kamu mencintai Farida, biarkan Arum pergi, dia sudah jadi masa lalu kamu," kata Bu Setya saat melihat kebimbangan di hati anaknya.
Eko pun mengikuti apa kata ibunya, karena sebenarnya dari dulu pun dia tidak pernah merasa jatuh cinta dengan Arum.
Hanya ada rasa bersalah, karena pernah berzina dengannya, beda dengan Farida, dia benar-benar jatuh cinta padanya.
Kalau cantik atau kaya, Farida bukan apa-apa, dia agak gemuk, tinggi standart wajah jerawatan, tapi hatinya baik.
Beda dengan Arum yang tinggi, cantik orang kaya, tapi tidak tahu hatinya.
Saat Eko terpuruk, Farida datang menyapanya dan menyemangatinya, sampai akhirnya bisa buka counter.
Mereka berjuang bersama untuk punya rumah impian mereka, hasil usaha mereka sudah jadi rumah untuk mereka tempati nanti setelah menikah.
Farida anak tunggal, orang tuanya pedagang tas dan sepatu di pasar.
Kelurga sederhana yang tidak neko-neko."Maafkan Aku Da, harusnya aku menceritakannya sejak awal," kata Eko.
"Aku juga minta maaf, aku terlalu cemburu, minder, dan takut kamu jatuh cinta pada Mbak Arum," jawab Farida terisak.
"Sudah-sudah, anggap ini pelajaran buat kalian kelak saat sudah menikah, jangan grusa grusu, bicarakan semua baik-baik."
"Iya Buk, Ida minta maaf sudah buat Ibuk kaget pagi-pagi."
"Ko, sebaiknya kamu bicara sama Arum, tentang Kenzo, kasihan anak itu nantinya!" Nasehat Pak Bagong pada anaknya.
"Unda, Unda, Ezo mau ikut keja," Tiba-tiba Kenzo pun nyeletuk sambil memegang tangan Farida.
"Hari ini Bunda libur, Kenzo mau ikut? kita main ke counter yuk, temani Ayah?"
"Iya mau, ikut, Ezo ikut Unda sama Ayah," nampak wajah gembira Kenzo terlihat, membuat keempat orang dewasa itu menangis entah kenapa.
"Saya tidak tega kalau mau pisahkan Kenzo Pak, saya takut Kenzo tidak dirawat baik nanti!" kata Eko ke bapaknya.
"Sudah kita pikirkan nanti, sekarang kita jalan dulu ya!" kata Farida.
Mereka pun jalan, tampak Arum duduk melamun di depan gang, entah apa yang dipikirkannya, pandangannya kosong.
Bahkan saat Eko lewat pun, Arum tak memperhatikan, dia seperti termenung.
Seminggu berlalu, kabar burung sudah menyebar di kota kecil ini.
Seakan seluruh dunia tahu kalau Kenzo adalah anak Arum, diduga Ekolah bapaknya............................................
"Par, rene Par, tak jak nggosip, cerita artis teranyar ning kampung kene." kata Yu Asih.
(Par sini ku ajak gosip, cerita tentang artis terbaru di kampung kita)"Opo to Yu, sampeyan ki lho, been dino onooo wae bahan gosip, ati-ati lambene disampluk wong lak kapok." jawab Mbak Par kesal.
(Apa to Yu, kamu itu tiap hari ada aja bahan gosip, hati-hati mulutmu di tabok orang, nanti biar tobat)"Lhoo aku ki ora nggosip, iki berbicara fakta!" kata Yu Asih membela diri.
"Eling Yu, peyan yo duwe anak, ojoo sampe Yu mit amit, anak e sampeyan meteng ra ono bojone, arep piye." Jawaban Mbak Par membuat Yu Asih langsung pulang.
(Ingat Yu, kamu juga punya anak, jangan sampai Yu, amit-amit, anakmu hamil tanpa suami, trus mau bagaimana)Berita itu pun sampai di telinga Pak Tejo, nampaknya kali ini rasa malu yang mereka dapat dua kali lebih menyakitkan.
Mana masalahnya lagi-lagi dengan keluarga Pak Bagong. Malam itu Pak Tejo memanggil kakaknya Arum untuk pulang.