4. Nam Dohyon

1.1K 124 1
                                    

Jam pelajaran kali ini adalah olahraga dan materinya adalah senam irama.

"Ayo anak-anak kumpul disini." seru Choi ssaem dan semua siswa berkumpul menuju barisan. Karena gerah aku memakai jepit baday yang lagi lagi berbentuk kupu-kupu.

"Ayo pemanasan... Dohyon-nie dan (y/n)-nie haksaeng kalian memimpin pemanasan."

"What, Dohyon disini. Dengan senyumannya yang bersinar Dohyon maju memimpin pemanasan. Semua siswa memakai kacamatan hitam karena silau akan seyuman Dohyon.

"Satu..dua...tiga...empat..lima...enam...tujuh..delapan." Dohyon melakukan gerakan pemanasan dengan baik bahkan berkeringat saja dia tetap imut dan tampan. Kami berhenti sebentar untuk istirahat.

"Nunaa...." Ia tersenyum seperti bayi. Aku ingin mencubitnya.

"Iya sayang. Eh Iya Dohyon-nie? Waeyo?" tanyaku.

"Aku haus?" Dia beraegyo. Aku lemah melihat aegyo Dohyon yang begitu menggemaskan.

"Baiklah akan kubelikan minuman untukmu." Akupun pergi ke kantin untuk membelikan minuman untuk Dohyon.

"Terimakasih." ucapku kepada mbak kantin. "Ini untukmu." Aku memberikannya kepada Dohyon lalu dia meminumnya layaknya bayi sedang minum. Lucu sekali.

"Ayo anak-anak kita lanjutkan lagi olahraganya."

"Yeyyyy." Dohyon melengking seperti lumba-lumba. Lalu dia melompat-lompat katanya (y/n) nuna menyukainya dan itu adalah aku. Dia terus melengkingkan suaranya ketika ditanya oleh guru. Dohyon sangat bersemangat tapi telingaku sakit sekali.

"Nuna, pasti telingamu sakit sekali."

"Ah tidak juga." Aku berpura-pura.

"Aku tidak percaya." Dia melihat mataku.

"Aish hentikan."

"Kau cantik, jadilah pacarku."

"Ehhh..." aku berlari karena kaget dan Dohyon mengejarku. Jedayku terlepas dan Dohyon pun tak mengejarku lagi.

"Syukurlah dia tak mengejarku lagi dan Jjeng.. dia dihadapanku dan cengengesan lalu akupun berlari lagi tapi kali ini dia tidak mengejarku lagi. Aku melihat sekitar dan Dohyon memang tidak ada.

Aku bisa bernapas lega sekarang tapi aku juga khawatir kenapa dia tiba-tiba menghilang begitu saja. Apa dia baik-baik saja? Entahlah, akupun pergi ke kelas untuk mengambil pakaian dan berganti baju di ruang ganti perempuan.

To be continued

// Maaf lagi ya yorobun kalo ceritnya kependekan dan awkward tapi ideku lagi mentok disini, tar kalo ada ide lagi aku up tambahannya.

5 Minutes Boyfriend with X1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang