Bg.1

20 1 0
                                    

Mungkin Kali ini tuhan berkehendak lain, ia berniat merubah hati seseorang dalam pendakian kali ini dan sang gunung pun menyetujui akan hal itu.

Hmmm... 🙂
(Saya menghela nafas dalam dalam terlebih dahulu)

jambi 14 juni 2019

Pagi itu hangat mentari pagi begitu menyinari semua penduduk di muka bumi, seolah-olah menyapa nya dengan begitu hangat sebagai tanda kehidupan yang baru akan segera di mulai.
       Meskipun begitu tetap saja udara dingin di kaki gunung kerinci begitu menusuk pori-pori dan Terkadang jaket tebal pun masih bisa di tembus oleh hawa dingin tersebut, tak heran karna pada saat ini kami berada di ketinggian di atas rata-rata.
        Pagi itu pula saya menyapa dirinya dengan begitu hangat. Ternyata dia masih tertidur pulas di base camp sederhana tempat kami menginap menggeliuk di bawah sleeping bag  hitamnya.
       Alih alih ingin membangunkannya tetapi saya rasa dia masih butuh beristirahat lebih lama, tetapi pagi itu kami harus bergegas untuk memulai pendakian, dengan rasa tidak tega saya mengelus perlahan rambutnya dengan lembut, sebagai tanda saya ingin membangunkan nya tetapi tidak ingin menggangu kenyamanan tidurnya.
        Ternyata berhasil, ia mulai membuka matanya sembari saya mulai mempacking barang untuk kami bawa di perjalanan selama mendaki nanti.

(Tunggu cerita part 2 nya yaaa,, selamat membaca )
@gheyandini
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Atap sumatera sebelum berpisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang