PROLOG

42 17 13
                                    

×××

Suasana koridor mendadak menjadi sangat ramai ketika satu pemandangan di sana berhasil menarik perhatian. Seorang gadis yang terlihat sedang menyatakan perasaannya kepada seorang laki-laki tanpa rasa malunya.

Bisik-bisik mulai terdenger mengisi kebisingan. Mereka mulai menebak bahwa gadis itu pasti akan ditolak atau mungkin akan dihina habis-habisan oleh laki-laki itu, sebagaimana mereka tahu bahwa tidak ada satu gadis pun yang sampai sekarang dapat menarik perhatiannya.

Daren Alvando, Most Wanted-nya SMA Star High School. Di mana ia terkenal dengan sikap dingin, datar dan sekalinya berbicara hanya kata-kata pedas yang keluar dari bibirnya.

"Daren, aku bener-bener suka sama kamu. Kamu harus tau, kalau selama ini aku selalu jadi pengagum rahasia kamu."

Gadis itu bernapas lega, setelah lama ia memendam perasaannya akhirnya sekarang ia dapat mengungkapkannya. Ada rasa lega di hati walau ketakutan lebih mendominasi saat melihat tatapan dingin dan menusuk Daren.

Laki-laki itu masih diam, menunggu kata-kata selanjutkan yang akan diucapkan oleh gadis di hadapannya. Cukup malas untuk meladeninya namun, sudah terlambat karena mereka sudah terlanjur menjadi pusat perhatian jadi Daren akan menyelesaikannya. Meskipun menjadi pusat perhatian adalah dirinya tetap saja ia merasa risih dengan bisik-bisik yang terdengar.

"Kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya gadis itu lantang setelah menghilangkan semua rasa takut di hatinya.

Diandra, gadis itu mengigit bibir bawahnya ketika tak mendapatkan respon apapun. Tapi, ia tak menyerah dirinya sudah terlanjur mempermalukan dirinya sendiri dan ini harus segera selesai walau kemungkinan terbesarnya adalah dipermalukan.

Daren menyungging senyum tipis namun, lebih terkesan menyeringai seram membuat siapapun yang melihatnya akan bergedik takut.

"Gue mau,"

Dua kata itu berhasil membuat semua yang di sana berhenti bernapas. Daren menerima gadis itu? Yang benar saja. Bahkan Liana, senior yang populer dan cantik itu ia tolak lalu kenapa gadis biasa atau terbilang cupu ini ia terima? Ini kah, tipe gadis Daren? Kalau begitu semua pasti akan berpenampilan cupu untuk menarik perhatiannya.

Diandra tersenyum, salahkah pendengarannya? Atau dirinya tengah bermimpi? Jika iya, dia berharap mimpinya tidak akan pernah berakhir. Namun, senyumnya memudar kala satu kalimat membuatnya merasakan bahwa ini lebih buruk dari mimpi buruk yang pernah ada.

"Asal lo, mau tidur sama temen gue," lanjut Daren menyeringai saat melihat wajah Diandra yang tampak serat akan kemarahan.

"Gimana? Lo mau gue jadi pacar lo, kan? Kalo gitu lo harus mau nurutin apa kata gue, dan gue minta lo tidur sama temen gue."

Inilah sifat asli seorang Daren. Dibalik wajahnya yang datar dan dingin serta auranya yang menusuk. Kata-katanya sungguh pedas, dan menyakitkan. Sombong dan arogan, dua sifat yang mampu menggambarkan kepribadian seorang Daren Alvando.

"Lo mau kan, Shak?" lanjutnya bertanya pada sahabatnya, Shaka.

Shaka menggaruk tengkuknya. Tidak perlu dijawab karena siapapun sudah pasti mengenal Shaka Adijaya, seorang laki-laki yang sangat mencintai selangkangan wanita. Terakhir kali mendengar berita, Jihan anak kelas X-IPS2 depresi karena ketahuan berbadan dua dan itu karena Shaka. Laki-laki berwajah malaikat yang ternyata adalah seorang yang lebih dari kata brengsek.

Diandra terdiam di tempatnya, matanya sudah berkaca-kaca. Kapanpun kristal bening itu bisa saja terjatuh. Ini lebih sakit dari dirinya yang memendam perasaannya dalam diam. Hatinya mencelos, sangat terluka dengan ucapan yang dilontarkan oleh Daren. Terlebih dia adalah orang yang selama ini ia sukai atau mungkin sangat ia cintai.

Air matanya sudah meluncur bebas di pipi mulusnya, membentuk aliran sungai kecil di wajahnya. Entah bagaimana dirinya menghadapi semua orang setelahnya. Diandra memutar matanya menatap semua orang yang melihatnya dengan berbagai ekspresi namun, sinislah yang mendominan.

Sekarang dia sadar, bahwa jatuh cinta dengan seseorang seperti Daren adalah salah. Tidak seharusnya ia menjatuhkan hatinya kepada laki-laki di hadapannya. Daren lebih brengsek daripada Shaka.

×××

Masih prolog, kalau ada typo boleh komen untuk perbaikan. Membutuhkan sangat banyak kritik dan saran.

Jangan lupa tekan ⭐ setelah membaca.

Tangerang, 2019.

InopinatumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang