CHAPTER 02

23 14 4
                                    

×××

Suara bel istirahat terdengar menggema hingga seantero sekolah. Siswa siswi bersorak gembira sementara para guru hanya bisa menghela napas berat sambil berlalu pergi meninggalkan kelas dengan pelajaran yang belum selesai.

Navya mengemasi semua alat tulisnya sementara Mia sudah menunggunya di depan pintu kelas sambil berdecak pinggang. "Buruan Nav, kantin keburu penuh nantinya!" teriak Mia tidak sabar.

"Iya iya, sabar sebentar." Navya mengambil ponselnya kemudian menyimpannya di saku setelah itu beranjak bangun.

"Eits, tunggu dulu." Entah darimana datangnya Adit sudah berdiri di hadapan Navya menghalangi jalannya.

"Apa?"

"Woi, Adit! Gak usah cari masalah deh," decak Mia yang langsung menghampiri Navya.

"Eh dengerin gue ya, Mie ayam. Gue gak lagi nyari masalah, gue lagi nyari temen buat diajakin ke kantin. Itu doang," jelas Adit.

Mia mendecak sebal karena Adit terus saja memanggilnya Mie ayam. "Ih, gue udah bilang nama gue bukan Mie ayam tapi, Mia! M-I-A," eja Mia menekankan setiap huruf pada namanya.

"Sama aja, ayo, Nav!" tukas Adit  langsung menarik tangan Navya pergi.

"Adit!!" teriak Mia mengejar mereka berdua.

×××

Kantin sudah sangat ramai dipenuhi oleh siswa siswi yang saling berteriak memesan makanan. Sementara yang lain sibuk memperebutkan tempat duduk atau ada yang malah bernyanyi di tengah-tengah kantin membut  suasana semakin bising.

Navya menutup telinganya, dia tidak benci keramaian hanya saja ia tidak suka berada di antara tempat yang ramai.

"Kan penuh, ini semua gegara lo!" tuduh Mia menunjuk Adit.

"Lah dosa gue apa? Kok jadi gue yang disalahin?" tanya Adit tidak terima disalahkan.

"Iya dong, coba aja tadi lo gak ajak gue debat dulu pasti sekarang kita udah duduk manis nunggu makanan."

"Eh, cabe, yang ngajak debat itu lo bukan gue."

"Tapinya lo yang mancing gue."

"Dih, sorry gue mancing lo. Mendingan gue mancing ikan biar bisa digoreng dan dimakan."

"Ta--"

"Woi! Kalian berisik banget sih! Jadi mau makan gak?" potong Navya kesal karena terus mendengarkan pertengaran antara Mia dan Adit yang tidak ada habisnya.

Navya menatap kesal kedua teman barunya—setidaknya Navya masih menganggap mereka teman untuk sekarang—kemudian berjalan lebih dulu menuju stand makanan.

"Bu, saya beli mendoannya dua ya," ucap Navya ramah. "Kalian mau apa?" lanjutnya bertanya menatap kedua manusia yang masih saling diam.

"Samain aja."

"Gue juga," timpal Mia.

"Gak usah copy paste gue," sungut Adit.

"Siapa yang copy paste lo, emang gue pengen sama."

"Halah, bilang aja lo itu...."

Navya mengambil pesanannya dan segera pergi mencari tempat duduk. Meninggalkan kedua temannya yang masih saling berdebat tidak jelas. Dirinya benar-benar sangat lapar dan tidak memiliki waktu untuk melerai perdebatan mereka. Toh, tidak ada gunanya melerai mereka yang sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bertengkar satu sama lain.

InopinatumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang