Fourteenth

789 53 13
                                    


"Eonni.. Tzuyu ijin keluar sebentar." ucap Tzuyu sambil membenahi jaket yang dia gunakan.

"Mau kemana kamu?" tanya Nayeon dari arah tangga karena dia duduk disitu.

"Mau keluar beli pembalut," sahut Tzuyu.

"Oh.. Kalok gitu eonni boleh nitip gak?" tanya Jihyo dari arah dapur.

"Boleh. Eonni mau nitip apa?" sahut Tzuyu sambil berkaca di depan cermin. Kebetulan didekat ruang tamu ada cermin besar jadi dia bercermin disana.

"Ini, eonni mau nitip beli cemilan. Cemilan di rumah sudah habis-"

"Habis cepat banget padahal kemarin masih banyak." sahut Nayeon menyela.

"Tau tuh Dahyun makanya kayak orang kesurupan." ucap Tzuyu sambil menatap Dahyun sedangkan yang ditatap hanya mengeluarakan cengiran khasnya.

"Hehe.. Maaf nanti Dahyun ganti hehe.." ucap Dahyun dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Ini uangnya, kamu beli beberapa aja dulu sisanya eonni beli nanti sore." ucap Jihyo sambil mengeluarkan beberapa uang dari dompetnya.

"Gak usah eonni, pakai uang Tzuyu aja biar sekalian." ucap Tzuyu.

"Yasudah cepat sana keburu siang." ucap jihyo.

Skip__

"Eh bentar, kayak kenal?" gumam Lucas "Iya benar itu Tyuzu." gumanya lagi.

Tanpa menunggu lama Lucas langsung lari menghampiri Tzuyu "Dorr.." ucap Lucas membuat Tzuyu sedikit berteriak.

"Aiss Lucas ngeselin banget," sahut Tzuyu.

"Haha.. Maaf memangnya kau mau kemana?" tanya Lucas dengan pandangan yang tetap lurus ke depan.

"Mau ke toko itu beli pem- cemilan." ucap Tzuyu cepat.

"Yaudah bareng aja, sekalian nih mau beli sesuatu," sahut Lucas.

"Beli sesuatu? Jangan bilang kau-"

"Iya benar, rokok." Ucap Lucas memotong ucapan Tzuyu.

"Lucas kau-"

"Udah cepat jangan banyak omong." ucap Lucas langsung menarik tangan Tzuyu menuju toko di sebrang jalan.

"Cepatlah belanja aku akan menunggumu di luar." ucap Lucas saat mereka sampai di dalam toko.

"Kau tidak membeli apapun selain itu?" ucap Tzuyu sambil menunjuk sebungkus rokok yang sudah berada di genggaman tangan Lucas dengan telunjuk kanannya.

"Tidak. Aku tidak perlu apapun selain benda kecil ini." ucap Lucas lalu pergi keluar toko dan mendudukkan dirinya di meja depan toko sembari menunggu Tzuyu.

"Aiss.. Anak itu keras kepala juga ternyata." gumam Tzuyu.

Beberapa menit menghabiskan waktu di dalam toko akhirnya Tzuyu selesai dengan urusan belanjanya.

"Yuk pulang!" ucap Tzuyu saat keluar toko dan menghampiri Lucas.

"Yu.. Bisa temenin bentar gak?" tanya Lucas.

"Kemana?" sahut Tzuyu sambil membenahi rambutnya yang kena angin.

"Taman." ucapa Lucas sambil menarik tangan Tzuyu.

"Ehh.. Astaga aku bahkan belum menyetujuinya. Ya! Lucas." ucap Tzuyu sedikit berteriak.

"Sebenarnya kenapa kau membawaku ke sini?" ucap Tzuyu saat dia dan Lucas sampai di sebuah taman.

"Gak tau pengen aja," sahut Lucas.

"Aiss.. Gak jelas." gumam Tzuyu yang membuat sudut bibir Lucas sedikit terangkat.

"Ya! Tzuyu kembalikan!" ucap Lucas saat korek yang dia bawa diambil oleh Tzuyu.

"Tidak. Aku tidak akan memberikannya jika korek ini kau gunakan untuk menyalakan rokok itu," sahut Tzuyu sambil menghindari jangkauan tangan dari Lucas.

"Ya!. Tzuyu cepat berikan. Aku hanya ingin menilmatinya sa-"

"Tidak. Satu atau setangah pun aku tidak akan membiarkanmu. Jangan menyakiti dirimu sendiri dengan merokok." ucap Tzuyu.

"Cepat berikan.." ucap Lucas.

"Sebentar," sahut Tzuyu sambil mengorek ngorek isi tasnya.

"Sepertinya tadi aku sudah membelinya." gumam Tzuyu.

"Kau sedang mencari apa?" tanya Lucas.

"Stt.. Diam. Nah ketemu." ucap Tzuyu saat menemukan beberapa permen di dalam tasnya.

"Lebih baik kau memakan permen ini dari pada merokok itu tidak baik. Asapnya bisa memberikan dampak negatif bagi dirimu bahkan orang lain." ucap Tzuyu sambil membuka satu buah permen.

"Ini makan.." ucap Tzuyu sambil menodongkan permen tersebut ke arah Lucas.

"Tidak mau nanti gigiku bisa berlubang karena memanakan permen itu," sahut Lucas.

"Aiss.. Tidak akan. Cepat ambil!" ucap Tzuyu.

"Tidak! Tidak! Tid-"

"Nah.. Makan. Maniskan? Rasanya bahkan lebih enak dari pada rokok." ucap Tzuyu setelah berhasil memasukan permen ke dalam mulut Lucas.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan seseorang sendari tadi melihat seluruh pergerakan mereka.

"Apa yang sedang mereka lakukan." gumamnya setelahnya berjalan menuju Lucas dan Tzuyu berada.

"Ekhemm.." suara deheman mengintrusi indra pendengaran Lucas dan Tzuyu.

"Siap- kau. Ada apa?" ucap Tzuyu saat mengetahui orang itu adalah salah satu dari anggota 4F.

"Tidak. Hanya saja aku ingin memberi sedikit peringatan kepada kalian berdua." ucap Taehyung.

"Peringatan?" tanya Lucas bingung.

"Ya peringatan untuk kalian berdua.. Ck jika kalian ingin berpacaran jangan di tempat ini di sini banyak anak kecil, lihat. Apa kalin tidak malu dilihat oleh mereka." ucap Taehyung sambil menunjuk ke arah beberapa anak kecil yang sedang bermain.

"Apalagi kalian hanya berdua nanti diganggu sama Hantuuu~" ucap Taehyung.

"Iya kau hantunya karena kau sudah mengganggu kami berdua," sahut Lucas.

"Tidak. Aku bukan hantu aku hanya seseorang yang sedang memberikan peringatan." ucap Taehyung.

"Dasar cowok gila. Lucas kajja kita pulang tidak baik di sini lama lama nanti kita sama seperti dia. Gila." ucap Tzuyu sambil menarik tangan Lucas untuk pergi dari taman itu.

"Ya aku memang gila. Aku gila karenamu. Chou Tzuyu." batin Taehyung.

"Aku harap kalian hanya berteman tidak lebih dari itu." gumamnya.

♡♥♡

Tbc..

Maaf baru sempet up
Warning typo bertebaran
Gaje? Mohon di maafkan
Don't forget vote and commet

See you next chapter(:

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang