Fifth

739 61 0
                                    

Tet tet tet...
Anggap aja bunyi bel sekolah .

Jam ini adalah jam yang paling disukai oleh murid di sekolah SOPA.

Semua murid berhamburan untuk pulang .

Termasuk yang berada di kelas Akting 1.

"Aigoo..tasku tersangkut." ucap salah satu murid di kelas akting 1.

Murid ini kebinggungan karna ia ingin meminta tolong. Namun tidak ada satupun murid yang berada di kelas akting 1.

Murid perempuan ini berusaha menarik tas yang tersangkut di kursinya. Alhasil tas yang tersangkut itupun berhasil lepas. Namun terobek sedikit.

"Syukurlah aku bisa pulang ah maknae satu ini selalu saja meninggalkanku." ucap Dahyun.

(Murid tadi namanya Dahyun).

Dahyun keluar dari kelas dan menuju halaman sekolah. Sesampainya di halaman sekolah ia melihat sekolah ini seperti sekolah angker. Bagaimana tidak? Bayangkan saja tadi ramai sekarang menjadi sepi tidak ada orang yang lalu lalang.

Dahyun berjalan cepat ia sangat takut situasi seperti ini.

"Semoga tidak ada yang mengikutiku." batin Dahyun.

Tiba tiba ada yang menepuk bahu Dahyun, Dahyun pun langsung membulatkan matanya dan ia mulai mengeluarkan keringat dinginnya.

"S..ssiapa kau?" tanya Dahyun.

Dahyun tersentak saat ia tidak melihat siapapun yang ada dibelakangnya.

"Itu akibatnya jikalau kau sering mengerjaiku." batin seseorang di belakang pohon.

Saat Dahyun ingin berlari dan menuju gerbang, tiba tiba ia menginjak batu dan tanpa sengaja ia menabrak orang yang sedang ada dihadapannya.

Dahyun pun berusaha berdiri dan ia menatap orang yang ia tabrak tersebut.

"Kau!berdiri!" ucap ketus murid yang ditabrak oleh Dahyun.

Dahyun pun berdiri dan menatap lekat orang tersebut. Ia melihat dari kedua mata orang tersebut ada amarah yang membara.

"Mianhe," lirih Dahyun.

"Aku tidak sengaja menabrak sepatumu itu." sambung Dahyun sambil menujuk sepatu yang ia injak.

"Kau!berani sekali menujuk sepatuku dan iya kau tidak akan mungkin menggantikan sepatuku dengan satu kipas milikmu itu." bentak Murid laki laki tersebut.

Dahyun merasa direndahkan. Ia baru pertama kali dibentak oleh orang. Biasanya ia tidak pernah dibentak,  dengan geram tangan Dahyun mendarat mulus dipipi milik namja itu.

"Yak kau berani beraninya menampar hyungku." bentak salah satu teman dari murid laki laki itu.

"Kau berani sekali dengan kami ingat kau akan berurusan dengan kami." ucap satu temannya lagi.

Tzuyu pun datang tiba tiba dan berada di depan Dahyun. Ia berusaha melindungi Dahyun dan berkata kepada tiga namja yang berada didepannya itu,

"Kalian semua jangan berani beraninya menindas orang lemah!" bentak Tzuyu.

"Dan untuk kalian semua perbuatan kalian terhadap temanku Dahyun akan aku laporkan ke kepala sekolah jadi tunggu saja." lanjut Tzuyu.

"Ck apa kau kira kami akan takut? Hahaha.. Gk akan." ucap salah satu dari ketiga lelaki itu.

"Kau tidak takut dengan kami?" ucap kedua yeoja yang baru datang menghampiri Tzuyu dan Dahyun.

"Oh jadi ada pahlawan kesiangan sekarang," sahut seorang namja yang menunjukkan senyum smriknya.

"Sudah sudah kalian tidak baik berteman lebih baik bermusuhan saja." ucap Dahyun yang mencoba menenangkan emosi ketiga orang namja dihadapannya itu.

Semua menatap tajam kearah Dahyun, Tzuyu pun menjitak kepala Dahyun.

Dahyun pun hanya tersenyum gaje.

"Sudahlah kita pulang saja tidak ada untungnya bertengkar dengan yeoja gila seperti mereka berempat." kata salah satu namja yang langsung menarik kedua temannya itu untuk beranjak pergi.

Namja tersebut menoleh sekilas kearah empat yeoja tersebit.

"Permainan belum selesai." ucapnya lalu pergi dari sekolah.

"Sepertinya kita harus berhati hati!" ucap Jihyo kepada Tzuyu, Dahyun, dan Nayeon.

"Baiklah," ucap mereka bertiga serentak.

Next?
Vote + Comment

Gatau tempat vote?
Paling pojok kiri bawah bentuk bintang(:

School LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang