Part 2

24 2 2
                                    

Aku mematikan lampu kamarku dan menyalakan lampu tidur kemudian segera beranjak ke tempat tidur. Aku mulai memikirkan saran ibuku tadi. Aku berfikir mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba, apalagi nanti aku akan mengajarkan matematika, pelajaran kesukaanku.

Setelah memikirkan saran ibuku tadi, aku mulai melakukan kebiasaanku mengkhayal tentang pangeran yang sangat mencintaiku. Dan tak terasa aku mulai tidur dengan senyum di bibirku.

***

"KAKAK, CEPETAN BANGUN NANTI TELAT SUKURIN!!"

Karena teriakan cempreng milik Kenzie aku pun langsung bangun dan menutup telingaku. Dasar, adek jelek!!

"IYA, SEBENTAR!!" teriakku tak kalah ngegas dari Kenzie.

Sekarang sudah pukul 06.15 dan aku segera berlari ke kamar mandi dan mandi secepat mungkin.

Setelah mandi secepat kilat, aku segera memakai seragamku dan megemasi tasku. Kemudian bergegas menuju ruang makan.

Sampai di ruang makan, ternyata semuanya sudah berkumpul. Ayah duduk di paling ujung, di sebelah kanannya ibuku, dan di sebelah kirinya Kenzie.

"Hehe, maaf lama." kataku sambil duduk di sebelah kanan ibuku.

"Maaf maaf aja bisanya. Udah laper nih!" kata adekku yang ke jawab dengan pelototan.

"Kenzie, nggak boleh gitu ke kakak!" bela ayah

"Udah - udah, ayo cepetan sarapan nanti telat!" lerai ibuku.

Aku memakan sarapan dengan cepat karena aku baru ingat sekarang aku piket.

"Ayah, ibu, siluman sipanse, aku berangkat dulu ya, buru - buru nih!" kataku sambil berlari ke rak sepatu yang tidak jauh dari ruang makan dan segera memakai sepatu.

"ENAK AJA!! KAKAK YANG SIPANSE TAU NGGAK?!" teriak Kenzie yang membuatku terkekeh. Dan kalau kalian fikir Kenzie itu bad boy, kalian salah besar. Kenzie bersikap menyebalkan hanya padaku. Dengan yang lain dia bersikap sangat sopan.

"Hati - hati ya kak! Sebelum berangkat di cek dulu roda sepedanya!" kata ibuku

"Belajar yang bener, Kak!" tambah ayahku

"Siap Bu, Yah! Keyra berangkat dulu, Dadah!" kata sambil melambaikan tangan.

***

Aku sudah pulang sekolah dan sekarang aku sedang duduk di ruang keluarga sambil membaca novel tentang pangeran charming dan mendengarkan lagu Imagination - Shawn Mendes.

Ibuku sedang menginap di rumah saudara bersama ayahku, jadi di rumah hanya ada aku dan Kenzie.

"Matiin dong musiknya, ganggu orang tidur banget sih!" kata Kenzie di pintu kamarnya.

"Iya-iya, bentar!" kataku mengalah karena baru malas debat dengan Kenzie.

"Kakak, kesambet apa sih? Kok langsung nurut" kata Kenzie sambil mendekat dan duduk di sofa sebelahku.

"Kakak baru males debat sama kamu, nggak mood." kataku sambil terus membaca novelku.

Setelah itu tidak ada yang bica
ra beberapa saat, sebelum Kenzie memecahkan keheningan dan membahas tentang les.

"Kak, tadi aku udah promosiin ke temen - temen aku. Tapi yang mau ikut kayaknya nggak seberapa."

"Nggak papa, ada yang mau ikut aja kakak udah seneng."

"Oh iya, nanti temenku mau dateng kesini. Dia salah satu yang mau ikut les."

"Siapa namanya?"

"Namanya Agam, dia itu bad boy dan most wanted di sekolah. Kalau dia lewat nih ya, pasti cewek - cewek pada ribut sendiri!"

"Ohh" jawabku menanggapi

"Udah deh, Kenzie ngantuk mau lanjut tidur. Kalau Agam udah dateng bangunin loh!"

"Hmm" jawabku singkat.

***

Ting tong... Ting tong...

"Kenzie, bukain pintu sana!"

Dan tidak ada jawaban apapun dari Kenzie. Sepertinya dia masih tidur.

Ting tong...

Terpaksa aku yang harus membukakan pintu. Aku segera beranjak dari sofa dan menaruh novelku di meja.

Aku segera membuka pintu dan karena tersandung kakiku sendiri aku terjatuh. Aku sudah menutup mataku dan siap - siap untuk tersungkur ke lantai.

Tapi anehnya, aku tidak merasakan sakit sama sekali. Yang kurasakan malah dada bidang yang sangat nyaman. Aku juga merasakan jantungnya yang berdetak cepat.

Setelah beberapa detik berlalu, kewarasanku sudah kembali ke kepalaku. Aku segera menarik mundur tubuhku untuk segera melihat siapa yang menahan tubuhku jatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Student BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang