Kookie

4.4K 309 60
                                    

Note : Kalian boleh request alur cerita atau kejadian yang ingin dimuat, boleh di fanfiction yg ini atau yg sebelah. Just leave a comment. Love u sm.
[]
Jungkook sakit.

Seisi rumah mendadak heboh. Hoseok yang lima menit lalu masih sibuk meneriaki Namjoon untuk bergegas, mendadak menangis tersedu sedu di samping Jungkook. Namjoon yang sudah di depan garasi, langsung berlari naik kembali ke lantai dua setelah Yoongi menelfon. Jin dan Jimin duduk bersimpuh di sisi ranjang Jungkook berlinang air mata.

"Hyung.."

Jin memegang kening Jungkook yang terasa sangat panas. Sepulang dari Lotte World kemarin, Jungkook tahu-tahu ambruk di kamar dan mendadak demam tinggi.

"Ayo bawa Jungkook ke rumah sakit."

Yoongi muncul dari balik pintu, mengisyaratkan untuk Hoseok supaya menggendong Jungkook. Dengan sigap, Hosoek meletakkan tubuh lemas Jungkook di punggungnya.

"Ikut! Jinnie ikut!" Pinta Jin, menarik pelan kemeja Hoseok. Matanya memelas, masih tersisa air mata di pelupuknya.

"Ani. Jinnie di rumah saja sama Jiminnie dan Taehyungie. Ah, Jim. Bangunkan adikmu itu." Titah Yoongi, membuat Jin mengeluh kesal. Mata bulatnya terus menatap Jungkook yang terlelap lemas di punggung Hoseok hingga menghilang di balik mobil van mereka.

"Ayo bangunkan Tae." Ajak Jimin, setelah mengunci pintu rumah. Hari ini, Jimin tidak ada jam kuliah, jadi tidak perlu repot-repot pergi ke universitas. Begitupula dengan Taehyung. Semalam, ia mendapat kabar dari wali kelasnya bahwa kelas tiga diliburkan sehari sebab adik kelas mereka menggunakan seluruh ruangan untuk ujian lisan bahasa.

Jin mengekori Jimin yang sudah melangkah menuju kamar Taehyung lebih dulu. Bibir tebalnya di pout, kesal karena tidak boleh ikut menemani Jungkook.

Jimin memutar knop pintu kamarnya dan Taehyung, lantas menggelengkan kepalanya. Adiknya itu masih bergelung dalam selimut, terdengar suara dengkuran halus dari dalamnya.

"TAEHYUNGIE!"

Jimin menarik kasar selimut Taehyung. "Kau tahu tidak?! Jungkook masuk rumah sakit!" Gelegar Jimin, membuat tubuh Taehyung seketika bangkit.

"Hah? Masa?!"

Jimin mendengus. "Kau sih tidur sejak semalam! Kau ini sedang hibernasi apa bagaimana? Pulang dari Lotte World langsung tidur tanpa mengganti—"

"Hiks."

Tidak. Bukan Taehyung yang menangis.

Jimin dan Taehyung bersamaan menoleh kearah Jin yang sudah duduk memeluk kakinya, menangis sesenggukan di atas kasur Jimin. Pipi gembilnya sudah memerah, hidungnya kembang kempis. Mata bulatnya berlinangan air mata, sangat lucu.

"Jinnie-a."

Taehyung bangkit dari kasurnya, berlari memeluk buntalan uwu kesayangannya. Mengelus pelan surai Jin, sesekali mengusap pundak Jin yang naik turun.

"Kookie-hyung sakit karena Jinnie." Ujarnya, terpatah patah. Tangan kecilnya berusaha mengusap air mata yang terus meleleh. Taehyung ingin tertawa sebenarnya. Jin sudah 15 tahun, tapi masih seperti balita. Masih menggemaskan.

"Tidak. Bukan karena jinnie kok. Mungkin Kookie hanya kecapaian saja karena kemarin asyik bermain." Tukas Jimin, ikut duduk di sebelah Jin. "Jinnie tidak usah menangis seperti ini. Sudah besar, loh?"

"HUEEEEEEE!"

Tangis Jin semakin menjadi jadi, membuat Taehyung dan Jimin kewalahan. Jimin terus berusaha meyakinkan Jin bahwa bukan kesalahannya hingga Jungkook sakit, sedang Taehyung sibuk mengelus dan menghapus air mata Jin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BTS] uri maknae, JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang