8 - BC conclusion

1.8K 352 150
                                    

"Eung..." Jungmo melenguh pelan, kepalanya masih terasa berdenyut sakit.

"Maafin kakak."

Yunseong langsung meluk dia begitu dia buka mata.

"Maafin kakak gak bisa jaga kamu bener-bener." Suara Yunseong kedenger bersalah.

"Adek gak apa-apa kak, bukan salah kakak juga."

Jungmo senyum kecil, tangannya gerak buat nepuk punggung Yunseong yang masih meluk dia erat.

"Kakak jangan nangis, hehe."

Yunseong lepasin pelukannya, terus nyubit pelan pipi Jungmo. "Kakak gak nangis."

"Mingyu kemana?" Tanya Jungmo.

Yunseong cuma senyum kecil, gak jawab pertanyaan itu.

Soalnya tadi dia sempet marah gara-gara Mingyu langsung bawa Jungmo tanpa ngomong dulu sama dia.

Mingyu sih diem aja, tapi setelah dia selesai ngomong Mingyu langsung pergi gatau kemana.

Srak!

"Gue ganggu?" Tanya Mingyu.

Jungmo senyum, tapi kemudian matanya nangkep luka di sudut bibir Mingyu.

"Mingyu itu kena apa?" Ujar Jungmo sambil nunjuk luka Mingyu.

Mingyu langsung nyentuh ujung bibirnya, sedikit meringis tapi kemudian geleng pelan. "Gak kenapa-kenapa. Kakak gak apa-apa?"

Jungmo geleng pelan.

"Oh! Ada yang mau ngomong." Mingyu balik badan, tangannya ngasih isyarat ke orang yang sekarang berdiri di depan ruang kesehatan. "Sini lo."

Orang itu sedikit nunduk dan buang muka waktu gak sengaja liat Yunseong.

Trauma dia tuh.

Di pipinya juga udah ada luka barut, gak cuma itu di ujung bibirnya juga.

"Minta maaf sana." Suara Mingyu kedenger datar.

Orang itu hela napas sebentar, terus sedikit naikin pandangan dan natap Jungmo yang juga natap dia.

"Kak, gue... Gue minta maaf."

Mingyu decak pelan. "Minta maaf yang bener."

Yunseong berdiri dan ngehampirin Mingyu. "Dek kakak tinggal dulu ya." Kemudian dia nepuk pundak Mingyu, ngasih isyarat agar Mingyu ikut dia.

Sepeninggal Yunseong juga Mingyu, orang tadi cuma bisa ngusap tengkuk canggung gak tau harus gimana lagi. Dia mau ikut keluar tapi dia takut di jotos Mingyu lagi.

"Mahiro? Kamu orang Jepang?" Tanya Jungmo.

"Eh? I-iya."

Jungmo senyum manis setelahnya. "Luka kamu mau di obatin? Kalo enggak nanti bisa infeksi, duduk sini." Jungmo nepuk tempat kosong di ranjang, setelahnya dia turun dan jalan ke lemari obat walaupun dia hampir jatuh karena kepalanya masih pusing.

"Gak usah kak cuma luka kecil," tolak Mahiro.

Dia jadi gak enak.

"Enggak apa-apa, sini."

Akhirnya dia nurut dan cuma diem waktu Jungmo mulai bersihin lukanya pake antiseptik.

Sesekali dia ngelirik wajah Jungmo yang keliatan serius ngobatin dia. Mata sipitnya fokus dan keliatan hati-hati bahkan bibirnya sedikit terbuka.

Jungmo senyum puas setelah selesai masang plaster ke luka itu.

"Nah udah selesai!"

Mahiro masih diem.

Pretty U (discontinued) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang