Jangan lupa vote ...
Happy Reading ...***
Brak
Terdengar suara gebrakan meja yang dipukul keras oleh seseorang.
"Apa sih Nay? Ngagetin aja lo," ketus seorang gadis bermata sipit.
Gadis itu bernama Alea Fernansya. Ia memiliki dua orang sahabat yaitu Helena Fransiska dan Naya Farhana. Mereka bersahabat sejak memasuki SMA dan kini mereka tengah duduk dikelas 11.
"Lo daritadi bengong gak dengerin kita ngomong, ya ga Hel?" jelas Naya meminta persetujuan Helena.
Helena mengangguk singkat,"lo kenapa? Lagi ada masalah?" tanyanya.
Alea menggeleng pelan, "gue gak papa. Ayo ke kantin," lanjutnya.
"Yaudah ayo," sahut Naya dan Helena kompak.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin dengan obrolan yang kadang membuat mereka tertawa.
"Mau beli apa?" tanya Naya ketika memasuki kantin.
"Gue samain," jawab Alea dan Helena singkat.
Setelah mendengar jawaban kedua temannya, Naya pergi menuju stand makanan dan meninggalkan mereka berdua tanpa berkata apapun. Sementara Alea dan Helena mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka tempati.
"Gue lagi suka sama cowok," curhat Alea memecah keheningan.
"Siapa?" tanya Helena sambil merapatkan tubuhnya ke Alea bersiap mendengarkan ceritanya.
"Kepo," jawab Alea yang dibalas dengusan oleh Helena. Alea terkekeh melihatnya. Tak lama setelah itu Naya datang membawa 3 mangkok bakso di atas nampan yang dibawanya.
"Helo sahabat-sahabatku, nih makanan kalian," ujar Naya.
"Pada kenapa nih? Ko sepi?" tanya Naya keheranan sambil memberikan dua mangkok bakso ke arah dua sahabatnya.
"Thank you," jawab mereka berdua, "Alea lagi suka sama cowok, tapi gak mau ngasih tau orangnya" lanjut Helena ketus.
Naya mengangguk mengerti kenapa keduanya terdiam, "siapa, Al?" tanya Naya sambil menuangkan sambal ke baksonya.
"Nanti gue kasih tau ko, santai," balas Alea sambil mamakan baksonya.
Mereka makan dengan lahap tanpa adanya yang membuka pembicaraan. Helena masih kesal pada Alea sehingga memilih diam.
"Yuk ke kelas, makanan gue udah abis," ajak Helena ketus.
"Bentar, makanan gue belum abis," sahut Alea sambil memasukan baksonya ke dalam mulut.
"Lama lo kalau makan," balas Naya yang hanya dibalas cengiran Alea.
"Yuk," ajak Alea setelah mengabiskan baksonya dan berjalan duluan di depan Naya dan Helena. Hal itu membuat keduanya mencebik kesal.
"Temen lo tuh, udah ditungguin malah ninggalin," ujar Helena pada Naya yang hanya menaikkan bahunya acuh.
***
"Attention ... Hari ini pak Amar gak masuk dan gak ngasih tugas, jadi kita freeclass guys," teriak ketua kelas 11 IPA 4 yang dibalas pekikan semua teman-temannya.
Seperti biasa, freeclass adalah salah satu kebahagiaan semua murid, kecuali murid-murid pintar tentunya.
"Al, ayo cerita siapa cowok yang lo suka?" desak Naya.
"Intinya dia satu sekolah sama kita," jawab Alea singkat.
"Kita kenal ga?" timpal Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dan Jarak
Teen FictionAda kalanya sebuah rasa dapat menumbuhkan jarak yang begitu jauh hingga sangat sulit untuk digapai. Jika sudah seperti itu? Apa yang akan dilakukan? Memperjuangkannya lagi atau melepaskannya? . . . Arsenio Jauzan Adithama Alea Fernansya