Jangan lupa vote...
Happy reading...***
Dengan tergesa-gesa Alea menuruni tangga rumahnya. Pasalnya kini jam sudah menunjukkan pukul 06.30 yang artinya 30 menit lagi bel masuk berbunyi. Sedangkan ia membutuhkan waktu sekitar 25-30 menit untuk sampai di sekolah.
Pagi ini ia bangun terlambat dan sialnya lagi hari ini adalah hari Senin dimana semua murid sekolah melaksanakan upacara bendera Merah Putih.
"Ma, ko mama gak bangunin Lea sih," kesal Alea ketika sudah sampai di ruang makan dan melihatnya orang tuanya tengah sarapan.
"Ko kamu nyalahin mama. Kamu aja yang kebo, mama udah bangunin kamu dari jam 5 tapi kamu gak bangun-bangun," ucap bu Nuri tak terima disalahkan anaknya.
Alea yang mendengarnya hanya mendengus kesal. Ini semua salahnya, jika saja semalam dia tidak membaca wattpad hingga larut malam, mungkin pagi ini dia tidak akan terlambat.
"Ya sudah Lea berangkat, Ma, Pa," pamit Alea
"Kamu sarapan dulu, nanti papa anterin," ucap pak Reno menghentikan langkah putrinya.
"Gak keburu, Pa. Lea sarapan dimobil aja," tolak Alea dan segera mengambil beberapa helai roti bakar di atas meja, "ayo berangkat, Pa," ajak Alea kepada sang papa.
"Ma, kita berangkat dulu ya," pamit pak Reno dan Alea.
***
"Aduhh 5 menit lagi bel, mana jalanan macet gini," resah Alea ketika matanya melihat ke arah jalanan di depannya yang dipenuhi kendaraan beroda empat.
"Sabar, Nak. Sekolah kamu juga sudah dekat," ucap pak Reno menenangkan putrinya.
Tiba-tiba terlintas ide diotak cantiknya, "Lea turun di sini aja deh, Pa," ucap Lea dan membuat pak Reno menoleh ke arahnya, "sekolah Lea sudah deket tapi kalau macet gini bakal lama, jadi Lea lari aja ke sekolahnya," jelas Alea.
Terlihat pak Reno tengah menimang pendapat Alea, "ya sudah kalo gitu, tapi kamu hati-hati ya, Sayang," putus pak Reno yang dibalas anggukan Alea kemudian keluar dari mobil dan tak lupa menyalami pak Reno sebelumnya.
Alea berlari kencang dengan sesekali melirik jam tangannya. Jam 06.57, 3 menit lagi bel berbunyi. Alea semakin menambah kecepatan larinya dan ...
Kring! Kring!
Bel berbunyi bertepatan ketika Alea sampai di depan gerbang sekolahnya, tanpa pikir panjang Alea segera berlari kembali menuju kelasnya karena sebentar lagi upacara akan dimulai.
Ketika sampai di dalam kelas Alea tak menemukan kedua sahabatnya, "pasti udah di lapangan," pikirnya.
Alea segera berlari kembali menuju lapangan untuk menemui kedua sahabatnya untuk melaksanakan upacara.
"Nay, Hel," panggil Alea ketika menemukan kedua orang yang dicarinya.
Dengan nafas ngos-ngosan Alea berhenti di depan Naya dan Helena.
"Lo kenapa? Perasaan dari kelas ke lapangan gak jauh-jauh banget deh, tapi kok lo keliatan capek banget," heran Helena.
Masih dengan nafas tak beraturan Alea menjawab, "gue ... ke ... sekolah ... lari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dan Jarak
Teen FictionAda kalanya sebuah rasa dapat menumbuhkan jarak yang begitu jauh hingga sangat sulit untuk digapai. Jika sudah seperti itu? Apa yang akan dilakukan? Memperjuangkannya lagi atau melepaskannya? . . . Arsenio Jauzan Adithama Alea Fernansya