47

1.8K 192 9
                                    

Tae-il terlihat sedang menyendiri didalam kamar, bocah kecil itu terlihat sedang kesal. Tak lama berselang sang eomma datang sembari membawa secangkir susu hangat untuk sang buah hati.

"sayang, eomma membawakanmu susu hangat" ujar Taehyung sembari meletakkan nampan berisi susu hangat ke atas nakas tempat tidur.

"eomma" rengak tae-il sembari menarik Taehyung ke dalam pelukannya.

"ohh, wae?" Taehyung memeluk si buah hati erat sembari mengusap surai hitam tae-il yang lembut.

"eomma, tae-il ndak mau sekolah" keluhnya sembari memeluk erat perut rata sang eomma.

"wae? Apa temanmu berbuat jahat? " tanya Taehyung dengan suara lembut.

"ne, mereka mencubit dan mengejarku" jelasnya dengan nada manja.

"ohh, itu karena tae-il sangat manis dan tampan" jelas Taehyung menatap sendu kedua bola mata tae-il.

"itu menyebalkan " gumamnya.

"kau mirip dengan ayahmu sayang" tutur Taehyung.

"ani, aku tidak mirip appa, aku mirip eomma" tolaknya mentah.

"wae? Kenapa kau tidak suka dengan appa, appa pria yang tampan dan baik" Taehyung menatap ke jendela kamar tae-il.

"appa pemarah dan menyebalkan" jelas tae-il.

Pembicaraannya dengan tae-il membuat Taehyung teringat kejadian dimasa lalu saat mereka berkencan.

Saat itu sedang musim dingin angin bertiup cukup kencang saat Taehyung duduk seorang diri menunggu kedatangan Jungkook ditaman.
Mereka janji untuk bertemu jam 5 sore tapi nyatanya sampai jam 6 sore'pun Jungkook belum terlihat batang hidungnya. Jika saja Taehyung tak mencintai pria bermarga jeon itu mungkin saja dia sudah angkat kaki dari sini. Tubuhnya menggigil kedinginan, langit berubah gelap, gadis itu bahkan sudah menelfon Jungkook berkali-kali namun hasilnya sama ia tak menjawab ponselnya.

"jeon aku tidak akan memaafkanmu" umpat Taehyung.

Taehyung yang kesal dan kedinginan memutuskan untuk beranjak dari sana, masa bodoh dengan Jungkook ia tak tau lagi harus berbuat apa dengan pria lalai macam itu.

Tepat ketika Taehyung berjalan beberapa langkah dari bangku taman. Jungkook datang dengan kemeja penuh darah menghampiri Taehyung dengan wajah menyesal.
"maaf" ujar Jungkook cipratan darah di kemeja putihnya sangat jelas tercetak.

Tatapan Taehyung yang kesal berubah menjadi tatapan sedih, ada apa? Apa yang terjadi?

Taehyung lekas berlari menghampiri Jungkook yang terlihat juga kedinginan.

"Jungkook ada apa? " tanya Taehyung khawatir.

"maaf aku terlambat, aku menolong seseorang sebelum kemari, he......kemejaku kotor" Jungkook masih bisa tersenyum ringan disaat Taehyung benar-benar khawatir padanya.

"kau...hiks......" Taehyung menghambur pelukkan untuk Jungkook, ia benar-benar sangat khawatir.

Noda darah dikemeja Jungkook tak dihiraukan oleh Taehyung, gadis itu kedinginan. Setidaknya saat ini suhu tubuh Jungkook dapat menghangatkan tubuhnya dan juga rasa rindunya.

"yak, nanti bajumu kotor" Jungkook lepas paksa pelukkan Taehyung. Ia tidak ingin baju Taehyung terkena noda darah juga sepertinya.

"kau menyebalkan, kenapa tidak menjawab telfon'ku !" suara Taehyung meninggi.

"he......ponselku tertinggal dirumah karena aku terburu-buru tadi, ahh igeo aku membawakanmu bunga" Jungkook memberikan sebuket bunga mawar merah untuk Taehyung.

Jҽσɳ Tαҽ-ιl 🐣 ✓ (𝙶𝚜)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang