8. Kesepian

4 2 0
                                    

"Kata Oma gue lu lagi di Bandara ya"

"Iya Meg, bang Tian brgkt skrg pdhl hrusnya 3 hari lagi"

Tak ada jawaban dari Megan.

"Kaenya mereka bnr² mau ninggalin gue"

"Usttt, lu ga boleh ngomong gtu Fry"

Kali ini Fry yang terdiam.

"Lu tuh bersyukur hrusnya, masi punya kluarga. Lu liat kehidupan gue yg miris ini hahah"

"Mendingan juga elu broken home wajar, lah gue jelas punya keluarga tapi berasa hidup sendirian tauga!"

"Udah ah jan melow gini, apa banget sih"

"Oya Meg, kok Oma Lo tau gue disini"

"Hmm,, itu Oma mau ke rumah anaknya yg di Jerman, terus Oma brusan WA gue katanya liat elu di Bandara"

Fry hanya menjawab dengan gumaman saja.

"Makanya Fry liburan dong, coba lu ikut gue"

"Lah emang lu dimana"

"Tempat nyokap gue"

"Di London"

"Yapss babe"

"Anjirrrr iih ga kasi tauaan kan gue bisa ikut kalau tauu"

"Kan keluarga lu baru balik, masa gue mau ngajak lu pergi waktu ituu"

Lagi-lagi Fry hanya menjawab dengan gumaman, gadis itu mendadak unmood melihat pemandangan didepannya.

"Yauda cui, gue mau lanjut tidur disini masi malem"

"Hooh yaudah deh dahhh"

Sambungan telfon Megan sudah terputus.

Kemudian ia menatap lagi sepasang kekasih yang sedang bercanda di depan sana. Yang tidak lain adalah Abangnya sendiri dan wanita itu yg bernama 'Ayumi Margaretha'.

'kalau cuma jadiin gue obat nyamuk doang kenapa ngajakin sih', Fry berdecak sebal.

Rasanya baru kemarin ia berkumpul dengan keluarganya, tapi sekarang semua kembali sibuk dengan rutinitasnya. Padahal dua hari lalu Ayah dan Bunda baru saja pergi, untuk mengawasi kembali perusahaan yang berada di luar kota, dan sekarang bang Tian juga harus pergi. Meskipun hubungan mereka belum membaik, tapi rasanya Fry tidak rela berpisah dengan Abangnya.

"Hm,, Fry nanti lu balik bareng Ayumi ya"

Fry yang mendengar suara Abangnya langsung menoleh ke arah suara, dengan tatapan datarnya.

"Gue udah pesen ojol"

"Batalin"

Baru dirinya akan memperotes, bang Tian sudah lebih dulu berbicara.

"Gua ga terima alasan apapun!", tegasnya namun masih ada kelembutan disana.

Terdengar helaan nafas dari Fry, namun bang Tian tetaplah bang Tian jika sudah seperti itu tandanya tak bisa dibantah lagi.

Terdengar pegawai Bandara menginterupsi para penumpang untuk segera bersiap karena pesawat akan take off 30 menit lagi. Bang Tian terus saja memandangi Fry, membuat Fry ingin tersenyum tapi ia tahan.

"Dek, jaga diri lu baik²", begitu kata bang Tian sembari menaruh tangannya dipundak Fry.

Fry mengangguk sambil mengedipkan matanya ia takut kalau-kalau air matanya tumpah saat ini juga.

Nice to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang