9. Dijemput Dry

13 2 0
                                    

'Tuk tuk tuk'

Suara pintu terdengar nyaring ditelinga Fry, ini memang hari libur tapi sepertinya gadis itu lupa akan sesuatu.

"Enghh,, berisik amat yah Mbok"

Fry menggeliat dari tidurnya, sinar dari mentari pagi sudah menelisik masuk ke dalam kamarnya melalui celah-celah hordeng.

"Anu Non, Aanu di diluar ada", kata Mbok Ira sedikit terbata dan masih berdiri di depan pintu kamar gadis itu.

Fry langsung saja bangkit dari tidurnya dengan sedikit tergesa, hingga selimut yang tergerai dilantai membuatnya terpeleset dan jatuh.

'Bughh'

"Awwh ashh saakitt", gadis itu bangkit sambil mengusap-usap pinggangnya.

"Ada apa didalam sana, Non", ucap Mbok Ira khawatir.

Fry sedikit terseok-seok menuju pintu kamar dan membukanya. Baru saja ia membuka pintu, Mbok Ira langsung saja melontarkan banyak pertanyaan karena khawatir akan keadaan Fry.

"Non kenapa, apa ada yang sakit, tadi kok teriak, Non jatuh ya", wanita paruh baya itu nampak khawatir kepada Fry.

"Fry gapapa Mbok beneraan", gadis itu tersenyum manis ke Mbok Ira, namun raut wajah Mbok Ira berubah jadi panik.

"Ada apa Mbok, ada siapa diluar", ucap gadis itu dengan lembut.

"Anu Non ada, ada Den..", belum sempat Mbok Ira menyelesaikan ucapannya terdengar deheman dari belakang wanita paruh baya itu.

"Ehermmm"

'Dry di sini, oh Tuhan Gue ngga mimpi kan', gumamnya. Jujur Fry masih speclesh akan kehadiran Dry yang sangat tidak terduga itu.

"Non, Mbok permisi ya mau ke belakang", merasa tidak perlu ikut campur Mbok Ira lekas pergi dari sana.

Dan Fry masih tegang ditempatnya. Ia tidak tau harus memasang raut wajah seperti apa. Karena setelah insiden di rumah sakit 2 bulan lalu, baru ini ia bertemu Dry kembali.

Hingga sebuah kalimat memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Cepetan, gua gapunya banyak waktu", ucap Dry dan langsung melenggang pergi begitu saja.

Ucapannya yang dingin dan tak terbantah membuat hati Fry sedikit nyeri. Dry benar-benar berubah saat ini.

Atau memang Dry tidak berubah, hanya saja ia kembali bersikap seperti dulu. Dimana Dry dulu tidak mengenal sosok gadis yang masih mematung ditempatnya.

'Bagus Dry, Lo balik ke sifat Lo yg dulu, dan ini semakin memudahkan gue untuk lupa sama Lo, begitu juga Lo, semoga Lo skrg udah bener² lupa sama gue', Fry tersenyum saat dirinya sedang bergumam.

Fry baru ingat jika seminggu lalu, dia berbicara dengan Uminya Dry ditelfon. Dan sekarang waktu itu sudah tiba dimana ia akan pergi ke rumah Dry.

Tidak mau membuang-buang waktu, gadis itu segera membersihkan diri dan bersiap-siap.

Setelah 30 menit akhirnya Fry selesai dengan make up-nya. Gadis itu hanya menggunakan maskara, lipmate berwarna nude, serta memoleskan bedak secukupnya.

Fry tadi melihat Dry mengenakan kaos polos hitam dengan jeans berwarna hitam. Fry berfikir jika acaranya tidak formal, jadi ia akan memakai rok jeans diatas lutut dipadukan dengan kaos lengan pendek berwarna army.

Gadis itu menggerai rambutnya yang panjang, kemudian mengambil tas kecil punggung warna hitam. Lalu mengenakan sepatu hitam Adidasnya.

Setelah semuanya selesai gadis itu berjalan menuruni tangga, namun ia tidak melihat Dry di sana.

Nice to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang