Prolog

348 12 15
                                    

Berita terhangat dari pasangan Crazy Rich Asians. Alexander Gasta Sanjaya dan Jurianne Lenata Sanjaya, bercerai.

"Are you ok?" Reganata Zian Malik terlihat begitu khawatir menanggapi berita tentang wanita yang sedang dalam satu bathup dengannya, wanita yang membuatnya tidak berhenti untuk dipikirkan didalam otaknya, wanita yang sangat sexy dihadapannya.

"hm.. Hanya bercerai dari orang bodoh Zi" Juri terlihat begitu santai. Lalu iya mendekati zian dan memeluknya. Sekarang wanita itu berada didalam pangkuan pria itu.

"Tidak ada yang perlu diperhatikan bukan? Aku hanya memikirkan kamu sekarang" Wanita itu mengcup bibir pria yang berada di pelukannya.
Zian hanya tersenyum dan melanjutkan permainan mereka.

***

Wanita itu sadar apa yang sedang ia lakukan sekarang. Bodoh! Pikirnya. Dia mengakui jika semua ini salah namun tetap saja dilakukan.

"Jadi kapan kita bercerai, gas?" Juri melipatkan kedua tangannya dan berdiri dihadapan meja kerja Gasta.

"Kenapa ingin terburu-buru, Ri?"

"Lagian semakin cepat semakin bagus gas, aku sudah menemukan orang yang tepat."

"Siapa?" Tanya Gasta singkat dengan suara dalam dan mendominasi ruangannya. Juri sadar jika pria itu sedang marah. Sangat marah.
"Siapa dia Ri? Bisa jawab aku?"

"Zian" Juri menjawab dengan percaya diri.

Sementara Gasta tertawa. Dia sekarang bingung harus menanggapi istrinya___ calon mantan istrinya seperti apa.

"Kenapa?"

"Don't be ricidulous Ri. Zian sudah memiliki tunangan. Apa yang ada di otak kamu sekarang?"

"Berselingkuh dan Merebut tunangan orang lain, Gas" Juri terlihat kesal.

"Baiklah"

Please jangan.

"Ok. Tentukan waktunya" Jawab wanita itu dan langsung pergi meninggalkan ruangan calon mantan suaminya, meninggalkan Gasta.

***

Tidak ada wanita sebodoh dirinya, mungkin. Itu yang dipikirkan Juri. Dia tidak akan menyangka jika hidupnya akan seperti ini. Kehidupan keluarga yang didambakan sedari dia kecil adalah memiliki keluarga kecil dan sederhana. Lagi-lagi dia membuat dirinya bingung. Yang ada dipikiran dia kala itu adalah Gasta yang sederhana, ramah, cupu, kaku dan orang yang selalu membuat jantungnya berdetak tidak karuan. Sampai sekarang__ tidak. Sampai satu orang pria yang tidak ia sangka masuk kedalam kehidupannya.

"Maksud lo apa?"

"..."

"Jelasin singkat saja karena gua sudah muak dengan segala drama yang lo lakuin, Jurianne"

Langit Zorah Malik terlihat seperti seseorang yang akan menghajar Juri kala itu juga.

"Gua cuman mencintai Zian. Apa itu salah?"

"Salah ketika lo mencintai kakak kandung gua, salah ketika lo mencintai saat lo bersuami dan Zian memiliki tunangan, Jurianne!"

"Bisa gak sih gak usah teriakin nama gua mulu, ngit?" Juri yang tidak terima ketika namanya diteriakan oleh adik Zian.

"Pokoknya gua gak setuju" Langit menanggapi dengan jawaban yang sama. Menurutnya, semua yang dilakukan wanita keras kepala dihadapannya sedari dulu tidak pernah ada yang beres.

"Gua akan bercerai dari Gasta, dia tidak mencintai gua ngit. Zian yang mencintai gua. Zian juga akan berpisah bersama Keny."

"Apapun alasannya gua gak bakal pernah setuju Ri, gua gak merestui hubungan kalian" Langit berpikir jika dia masih berada di ruangan wanita itu dia akan menjadi gila. Lalu dia berdiri dari sofa dan berniat pergi meninggalkan wanita keras kepala dihadapannya.

"Kenapa ngit?"

"Karena gua gak mau Zian terluka nantinya gara-gara wanita seperti lo, sahabat gua sendiri."

Kalau nantinya lo terluka oleh kakak gua sendiri, Ri. Gua gak mau.

***

Juri terbangun dari lamunannya ketika pesan singkat masuk di handphone nya.

Zian Malik : kamu sudah berjanji mengantarkan aku memilih cincin untuk pernikahan aku dan Keny, Ri

Juri memejamkan matanya. Ketika ia bilang ke semua orang kalau Zian hanya memilihnya. Itu salah besar. Karena faktanya, dan yang memang ia ketahui dari seorang Zian adalah lelaki itu akan memilih Keny. Untuk dijadikan seorang istri.

Namun didalam hatinya, sekarang ia sangat bingung. Apa yang seharusnya ia lakukan- Ah tidak! Permainan apa yang sedang ia lakukan.

Jurianne Sanjaya : ok.

***

Zian Malik : coba berbalik

Juri terlihat bingung ketika melihat pesan singkat di handphone nya. Dia baru saja sampai di Plaza Indonesia dan akan membantu Zian memilihkan cincin pernikahan untuk pacar pria itu.

Juri berbalik. Jantung wanita itu seakan berhenti berdetak ketika melihat pria di hadapannya, perasaan bingung ada dihatinya.
Mengapa saat bersama Gasta jantung dia berdetak kencang. Namun ketika ia melihat pria dihapadannya yang terlihat santai dengan menggunakan kaus putih dan celana jeans, jantung dia seakan berhenti berdetak.

"Kamu sudah makan? Nanti kita sekalian.."

"Tidak perlu"

"Kenapa?"

"Kenyang". Zian yang menyadari perubahan sikap wanitanya, dia terlihat bingung. Namun ia mengurungkan niatnya untuk bertanya kembali.

Hanya mencari cincin untuk Keny. Pikirnya. membenarkan sendiri didalam pikirannya.

Ketika sampai di sebuah pusat perhiasan. Zian terlihat percaya diri. Orang-orang terlihat berbisik dan melihat kearahnya.

"... bukannya itu Zian Malik yang..."
"... oh tuhan dia sangat tampan... "
"... aku dengar dia akan menikah..."
"... tapi kenapa dia bersama istri Gasta..."

Juri yang menyadari bahwa dirinya dan Zian menjadi pusat perhatian menjadi sedikit gugup.

"Just relax" Bisik Zian.

"Ini adalah Diamond 10 Karat dengan gaya Princess Cut dari Roma dan hanya ada satu di Indonesia. Saya yakin sangat pantas untuk calon istri seoarang Reganata Zian Malik" Liana menjelaskan dengan sesekali melirik kepada Zian dan tersipu malu saat Zian tersenyum kepadanya.

"Bagus, aku suka" Ya bagus, sangat indah semua orang tahu ketika melihat cincin itu pasti ingin memilikinya. Termasuk dirinya. "Eh maksud gua... Ini bagus, Kenny pasti suka" Juri merasa bersalah ketika ia mengatakan jika ia menyukai cincinnya, bodoh.

"Ok yang itu" Jawab Zian dan tersenyum.

***

Sesampainya di apartemen milik Zian yang berukuran sangat Luas namun terkesan minimalis dan apapun yang ada didalam apartemen nya itu terlihat indah dan mewah, Juri merebahkan tubuhnya di sofa. Meneguk teh hangat yang di hidangkan oleh Zian dan menatapnya datar.

"Hei.. Capek?" Zian menghampiri dan duduk dihadapan Juri.

"Hm" Jawab wanita itu

"Ri, are you ok?"

Jelas tidak, dasar bodoh.

"Gua baik-baik aja, Zi"
"Malam ini gua tidur ditempat orang tua gua ya. Gua balik dulu" Juri terlihat kesal dan beranjak berdiri dari sofa. Namun Zian menghentikannya.

"Ri cukup. Gua dan Keny sebentar lagi menikah"

"Ya memang kalian akan menikah, terus kenapa?"

"..."

"Zian Malik. Please kita hanya sering tidur bersama kemarin. Karena kesepian, right? Gua pergi ya"

"Bilang kalau kamu takut, Ri"

"Tidak sama sekali Zi. Buat apa gua takut terhadap apa yang akan menjadi milik orang lain Zi?" Wanita itu menatap Zian dengan perasaan dingin dan marah.

"Ri..."

"Gua pergi dulu" Lalu Wanita itu pergi meninggalkan Zian yang menatapnya dengan sedikit kasihan, ya... Kasihan pikirnya.

JUST : LIFE IS COMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang