FIRST THIRST ( AILYNN)

8.2K 160 8
                                    

Aku tahu kalau sekarang diriku sedang berada di alam mimpi.Kenapa?

Karena aku berada di sebuah bangunan mewah(dulunya,karena sekarang akan runtuh akibat terbakar)Api di mana-mana mengelilingiku.Diriku berada di tengah-tengah semacam aula raksasa sambil mengenakan pakaian ala bangsawan perempuan abad 15.Rambutku lebih hitam,ikal,dan terurai berantakan menutupi wajahku.

Pernah menonton Games of Thrones?aku merasa menjadi Daenrys Targayens di dalam bendungan perang dalam versi rambut merah.

Aku mencoba berteriak,lari,karena atap di atas kepalaku mengancam setiap waktu akan terjatuh dan menimpa badanku.Demi Tuhan,dosa apa ini sampai-sampai bisa mendapatkan mimpi begitu mengerikan.

Segalanya terasa nyata!

Hawa panasnya.Racun dan karbon di udara mensesaki paru-paruku.Bunyi gemeretak kayu serta benda-benda lain yang rapuh akibat terlalap si jago merah.

Aku berteriak,nyaris terjatuh sewaktu berusaha menghindari satu lagi reruntuhan baru. Tanpa bisa kucegah aku melompati beberapa balik kayu raksasa.Mencoba melawan arah dan mengambil jalur sedikit jilatan api.Sialnya!aku justru terjebak dan hanya menemukan sebuah tangga marmer pualam menjulang melingkar di hadapanku.

Bunyi gemeretaknya semakin kencang.Mendongak,aku menggigit bibir ngeri melihat betapa besar kerusakan pada Istana ini.Tak lama lagi tempat ini bakal hancur,dan aku tak sudi terkubur hidup-hidup di dalam tempat ini.Meski segalanya hanya mimpi sekalipun.

Kakiku bergerak cepat dan ringan,entah dari mana datangnya sepatu datar berlapis perak yang tengah kupakai sekarang.Pokoknya aku suka saja karena membuat langkahku menjadi sangat bebas.

Langkahku terhenti seketika sewaktu telingaku mendengar gemuruh suara menggelegar.Jantungku seakan berhenti berdegup seketika.Keringat bercucuran deras dari tiap pori-pori di tubuhku.

Tunggu dulu? KERINGAT???!

Satu erangan gemuruh lagi.Kali ini gendangku menyisir bunyi tersebut secara seksama.Mirip suara seorang lelaki sekaligus binatang sekarat.Aku tak bisa membedakan sebab nyanyian indah kehancuran setiap dinding di kastil ini lebih mempengaruhiku.

Mataku menyapu cepat seluruh pemandangan di sekitarku.Fokusku terjatuh di ujung lorong,di mana sebuah pintu ruangan terbuka lebar .Disekitarnya,segalanya sudah mulai remuk dan hancur menjadi debu serta abu.

Menggemeratakkan gigi,kukepalkan kedua tanganku di samping badan.Dipenuhi tekad,aku lantas nekad memasuki ruangan tersebut.

Gelombang panas yang kuterima di ambang pintu nyaris membuatku terpental dan terjatuh.Seperti ada dinding kasat mata menyelubungi ruangan ini.

Aku kembali bangkit,memincingkan mata,tanganku menghalau cahaya serta panasnya api dari wajahku.

Di antara selubung asap kabut tebal,aku bisa melihat sesosok manusia terduduk di atas lantai.Tubuhnya membesar akibat serangan angin atas bayangannya di dinding.

Seorang lelaki.Dalam balutan baju zirah tebal.Aku tidak dapat melihatnya secara jelas kecuali betapa legamnya warna rambutnya yang kotor dan basah.Rupanya pria itu tidak sendirian,ada sosok lain dalam dekapannya,terbujur kaku di bawah lantai.Kutebak wanita,dari postur tubuh serta panjang rambut yang menutupi wajahnya.

Aku tidak dapat mengenali kedua orang itu,anehnya,aku merasa seperti amat mengenal mereka.

Lelaki itu meraung,menangis sambil memeluk erat-erat si wanita.Adegan di depan mataku mengingatkanku pada kisah-kisah romansa historical tentang bagian seorang pria kehilangan wanita yang paling dicintainya.

Baiklah,mimpi ini makin aneh saja.Aku berada dalam kastil yang terbakar.Seorang ksatria sedang menangisi kematian kekasihnya di tengah-tengah reruntuhan tanpa mempedulikan nyawanya.Kurasa ucapan Xivezt,pacarku yang Profesor itu benar.Aku terlalu banyak membaca novel percintaan ketimbang catatan sejarah para Arkeolog.

Menghembuskan nafas panjang,kucubit keras-keras mimpiku agar terbangun.Setelah beberapa detik tidak ada tanda-tanda aku tersedot kembali ke alam nyata.Sudah pasti aku teramat lelah ,namun berada di dalam mimpi buruk seperti ini terlalu lama juga tidak baik bagi kondisi kesehatanku.

Akhirnya aku menyerah,membiarkan waktu menyeretku hingga terjaga.Untuk beberapa waktu kuputuskan mengamati cerita di depanku.Lama-lama aku kasihan juga pada pria itu,terkadang aku bertanya-tanya,akankah kelak Xivest melakukan hal seperti ksatria itu padaku.Meratapi kematianku dengan penuh penyesalan serta kesedihan.

'Seakan-akan semua nafas terenggut dari paru-parumu.Seolah-olah kau tidak akan pernah bisa hidup lagi karena seluruh jiwamu telah dibawa pergi bersama kematian orang yang paling kau cintai di dunia ini.Dan kehidupan terasa seperti Neraka bagimu,namun kau tak dapat melakukan apapun selain menjalaninya.Hingga ajalmu sendiri tiba'

DEG!!

Barusan suara apa itu!

Aku mendongakkan kepala menatap langit-langit terbakar dan siap hancur.Kemudian memutar badan,mengamati sekeliling.

Aku pasti sudah gila.Ini kan cuma mimpi,mana ada manusia bisa memasuki dan menginterupsi mimpi orang lain.Seorang cenayang terhebatpun belum tentu.

DEG!!

Perasaan itu lagi.Ada apa ini,kenapa dadaku terasa sakit sekali.Lututku mendadak lemas,dan isi organku seperti di cengkram dari dalam.

Sebenarnya aku kenapa???

Menolehkan wajah,ksatria tersebut mendongakkan kepalanya.Jarak antara kami tak kurang dari 4meter,tapi kabut tebal menjadi penghalang bagi penglihatanku.

Tanpa bisa kucegah,kakiku melangkah mendekatinya.Setiap tarikan nafas yang coba kuambil justru membuat tubuhku semakin sakit.Seperti terbakar atau tertimbun di bawah tumpukan kayu.

'Aku mencintaimu.Aku sangat mencintaimu.Ratusan tahun terlewati hanya demi sebuah penantianmu akan hadirmu.Aku mencintaimu.Kemari datanglah padaku'

Suara itu semakin jelas.Menusuk kuat di dalam kepalaku.Serak,rendah,maskulin,seksi,penuh bahaya,mendesakku dengan keinginannya.

Aku terus melangkah melewati kabut asap.

'Ya,kemarilah.Datanglah padaku.Kita memang diciptakan untuk bersama.Kau akan selalu menjadi milikku.Vailynn'

Vailynn?? Tunggu dulu.Itu kan bukan namaku.

Sayangnya ketika kesadaranku kembali segalanya sudah terlambat.Kakiku berhenti di antara puing-puing reruntuhan,kerasnya hawa panas dari api seakan melelehkan tubuhku.

Aku merasakan hawa dingin melingkupiku,menutup seluruh tubuhku dalam belenggu kekuatan gaib.

Mengangkat kepalaku, ksatria tadi telah berdiri di hadapanku.Tidak ada lagi sosok wanita yang ia tangisi di dalam dekapannya.

Hanya ada sepasang bola mata keperakan yang luar biasa bercahaya dan sudah menyihir diriku seutuhnya.

"Selamat datang,Ailynn"

Kelopak mataku mengerjap cepat.Efek sihir singkat barusan menghilang.Ketika kesadaranku kembali,hal pertama yang kulakukan adalah.

MENJERIT.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE UNFORGOTTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang