PROLOG

13.1K 196 10
                                    

Api menyebar, melahap kayu-kayu, baju-baju mewah, perhiasan mahal dan patung dengan sejarah tak bisa dinilai oleh uang. Penguasa merah memakan apapun yang ditemuinya, angin seolah menjadi sahabat baiknya, menghembuskan ke mana saja ia suka. Di dalam tarian jilatan merah jingga, ratusan suara manusia sekarat berteriak-teriak. Beberapa meminta di selamatkan, sisanya pasrah dan mengharapkan penebusan dosa.

Dragomyr Vlasdinaus terjatuh ke atas tanah liat basah dengan lutut terlebih dulu menyentuh bumi. Baju zirah keemasannya kuyup oleh hujan dan badai. Lolongan serigala serta binatang buas lainnya bersahut-sahutan di kedalaman hutan nun jauh di sana.

Dragomyr Vlasdinaus, sang penguasa Lembah Kehidupan sekaligus satu dari banyak Pangeran Romanian yang paling di hormati di seantero Transylvania, kini terpuruk di dalam kejatuhannya sendiri. Tubuhnya yang tinggi, tegap, dipenuhi otot berbalut kulit kuning keemasan sempurna bergetar dengan hebatnya, sampai-sampai mampu menggetarkan tanah di bawahnya. Segala cerita akan kehebatan dan keperkasaannya di tundukkan hanya dalam satu jilatan api, membakar semua yang ia miliki.

Rumahnya.

Tanahnya.

Rakyatnya.

Keluarganya.

Istrinya.

" Tidak..." bisik Drago di antara butiran hujan lebat. Gambaran pemandangan sebuah Kastil mewah yang dulu berdiri kokoh dan megah, kini tak ubahnya makanan lezat bagi api. " Tidakkkk!!!...."

Drago meraung. Berdiri meski lututnya sudah ingin lepas dari engselnya. Lalu ia pun berlari.

Jeritan. Terlalu banyak di belakangnya. Banyak tangan menghalangi. Namun apalah arti dari 1500 Prajurit yang Drago miliki ketimbang dirinya sendiri.

Ialah sang Penakhluk, tak bisa di sentuh ataupun di jamah kecuali atas izinnya. Penguasa yang mampu menghabisi ratusan nyawa musuhnya hanya dalam sebuah kedipan mata. Pengatur paling bijaksana dalam kerajaan kecilnya.

Drago, sang keturunan murni para makhluk Unforgotten.

Kehebatan fisiknya dan kecerdasannya melampaui pikiran manusia. Karena mereka, para Unforgotten tidak tercipta layaknya manusia biasa, meski ada darah,daging, kulit, dan bentuk tubuh menempel, menyatu bersama jiwa mereka. Tapi mereka berbeda. Dan akan selalu begitu.

Drago menyadari posisi dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin mereka. Generasi kedua, warisan terberat yang diberikan oleh Ayahnya. Itulah sebabnya Drago membuat dinding batas penghalang antara kaumnya dan para manusia. Agar kekacauan tidak timbul, undang-undangnya diberlakukan sekaligus dipatuhi. Sampai, wanita itu muncul.

Rambut coklat kemerahan ikal sepunggung. Rahang serupa buah pir dengan kulit seterang cahaya kunang-kunang saat malam. Sepasang mata bagaikan tebaran bintang di atas awan, setiap kali memandang Dragomyr, lelaki itu merasa terjatuh ke dalam kukungan terkuat melebihi baja. Bibir merah muda penuh yang jika tersenyum mampu menggetarkan Dragomyr hingga ke lubuk hati dari miliknya yang masih tersisa.

Wajah cantiknya.

Lekuk tubuhnya.

Aromanya.

Vaillyn Vlasdinaus merupakan hal terindah dan terbaik yang pernah di berikan Pencipta kepada hidupnya yang serasa di dalam pusara Neraka.

Namun. Seakan takdir membenci kebahagiaanya, dan tak mengijinkan makhluk terkutuk sepertinya merasakan sedikit bahagia. Satu-satunya cahaya dalam hidupnya terenggut darinya. Terbakar di dalam api di hadapannya.

Drago menjerit, berteriak, meraungkan nama Istrinya. Satu-satunya harapan yang mampu membuatnya tetap mempertahankan kemanusiannya. Bagai angin, ia melompati reruntuhan pilar-pilar raksasa dan atap kastil yang siap melebur ke arahnya. Api bukanlah ketakutan terbesar bagi para Unforgotten, cahaya juga tidak menghalangi langkahnya untuk keluar saat matahari bersinar.

THE UNFORGOTTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang