~12 februari 2015~
_Aku jatuh cinta_
Di pojok sana, duduk seorang pemuda yang sedang bergelut resah dengan perasaannya.
Ia hendak menyingkap tabir cinta yang selama ini menggelayuti hatinya. Perasaan hangat nan mendalam, yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Tapi kini ia yakin betul jika ia merasakannya.
Dan itu adalah___
Cinta.
Pemuda itu tersenyum, senyuman seindah purnama yang cerah merekah tepat saat pertengahan bulan tiba. Senyuman paling tulus dari sagala macam ketulusan yang tersimpan di dalam dunia ini.
Ini menarik, sebab ia bukanlah tipe orang yang mudah tersenyum sebelumnya.
Tapi, kenapa sekarang ia bisa tersenyum dengan begitu mudah?
"Maaf karena sudah membuatmu menunggu lama."
Pemuda yang lainnya nampak datang, duduk dengan wajah cerah di tempat kosong yang berada di sisi pemuda yang pertama.
Pemuda yang pertama nampak tersenyum, senyuman yang hanya ia persembahkan pada pemuda yang sekarang duduk di sampingnya.
hari ini, aku akan menyingkap rahasia terdalam dari hatiku. Tolong jangan membenciku setelah ini.
"Tadi jalanannya sangat macet, Kyun!" Ucap pemuda yang baru datang itu.
Sementara sosok lain yang dipanggil Kyun barusan, masih hanya bisa tersenyum, saat melihat pemuda yang duduk di sampingnya itu tersenyum.
indah
"Itu bukan masalah yang besar untukku." balas Kyun, atau yang memiliki nama lengkap Im Changkyun.
Pemuda yang menjadi pujaan hati puluhan orang di luaran sana, tapi setengah mati justru malah memuja sosok tak peka yang kini sedang duduk di sampingnya, ia menyebutnya; sahabat.
"Oh ya, tadi kamu bilang, jika kamu sedang ingin membicarakan sesuatu denganku?" Tanya sosok yang di sebut sahabat oleh Changkyun.
Lee Jooheon.
Nama orang itu!
Dia nampak terengah kelelahan, tapi untunglah. Changkyun membeli dua minuman kaleng tadi sebelum ia datang ke tempat itu.
Si Im muda itu mengulurkan sekaleng minuman itu ke depan Jooheon, tanpa lupa membukakannya terlebih dahulu.
"Terimakasih." Ucapan itu hanya dibalas anggukan oleh pemuda Im itu.
"Bukankah Hyung juga?"
Jooheon menoleh, dengan ujung kaleng minuman yang masih berada di mulutnya.
"Apa?" Ia menjawab, setelah menjauhkan kaleng yang isinya tinggal setengah itu dari mulutnya.
"Hyung tadi bilang, jika Hyung memiliki sesuatu yang sedang ingin dibicarakan denganku." ucap Changkyun menjawab kebingungan Jooheon.
"Aaaaah, itu." Jooheon mengangguk paham. Pemuda itu lantas memainkan kaleng minuman yang masih berada di tangannya.
Udara musim semi kali ini entah kenapa terasa lebih dingin dari biasanya, dan sayangnya Changkyun hanya memakai sebuah kemeja tipis, yang bahkan hampir transparan.
"Pakai ini." melepaskan coat yang dipakainya, Jooheon menyerahkan coat itu pada Changkyun.
Ia mungkin memiliki sisi peka--yang lainnya--kurasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDENIA [JOOKYUN ; END] REVISI
Fiksi PenggemarGardenia itu berarti kemurnian, cinta dan ketulusan. Yah setidaknya begitulah perasaan yang kumiliki terhadapmu. Tuan tidak peka! Cerita ini terinspirasi dari sebuah Manhua berjudul Hyacinth ❤️ 2019 ©BIN