Mark Sensei 2

15.3K 1.2K 98
                                    

"Ciumanku hanya untuk orang spesial"

•••

"Jangan bicara tidak jelas seperti itu!" Teriakku lewat mic yang ku pegang.

Oh tidak semua yang ada di ruang karaoke terdiam.

"Maksud Chan-Chan, Mark sensei?"

"Kamu emang nggak pernah ngomongin hal beginian ya? Haechan emang orang yang begitu serius, sih.."

Wajahku memerah karena cukup malu. Aku meletakkan mic lalu mengambil duduk di sebelah Nana.

"Maaf.." ujarku sambil menggaruk kepala yang padahal tidak gatal.

"Ah nggak usah minta maaf Chan-Chan"

"I-iya hehe. Itu kan karena kamu orangnya memang serius. Tidak usah merasa bersalah"

Aku tertawa kecil menutup kekhawatiran dalam hatiku..

Ukh! Sifat serius ku ini justru membosankan bukan?

"Ah aku lupa! Rapat staff guru sudah dimulai" sensei pun angkat bicara, lalu memakai jasnya dan meninggalkan beberapa lembar uang di meja.

"Aku harus kembali segera mungkin tapi aku gak hapal jalannya. Nakashima tunjukkan aku jalannya!" Perintah sensei.

"B-baik sensei!"

Sensei menarik tanganku hingga keluar gedung karaoke. Namun bukan malah menuju ke jalan arah sekolah melainkan membawaku ke jalan sebaliknya.

"Sensei tunggu!" Pintaku sambil menahan tangannya.

"Ini bukan jalan ke sekolah!"

Sensei masih diam tidak menoleh ke arahku.

"Wajahmu seperti mau menangis tadi.." katanya.

Sensei menatap kepadaku dengan wajah yang cukup menyebalkan.
"Ini kesempatan kita bermesraan, Haechan"

"A-apa?!"

Guru satu ini kenapa seperti ini sih!

"Sensei bicara gak jelas lagi. Seperti tadi.. Mark sensei jahat!" Rajukku. Menghadapi sosok ini butuh tenaga.

"Hm, aku jahat ya?"

Tangan sensei berada di suraiku. Mengelus perlahan.

"Makanya tadi kamu marah? Jadi karena ini.."

Entah kenapa aku bisa merasakan keseriusan dari tatapan sensei kali ini.

"Maafkan aku, tapi aku nggak masalah kamu marah lagi. Itu manis dan aku jatuh cinta dengan keseriusan kamu itu"

Sensei licik.

Kalau dia bicara seperti ini, aku jadi nggak bisa marah lagi padanya.

Aku benci menjadi orang serius yang membosankan. Aku ingin menjadi bebas dan 'jahat' seperti sensei..

Tapi, saat ini aku tak peduli lagi! Aku hanya ingin berada di samping Mark sensei.

Hatiku jatuh padanya.

"Kalau begitu aku pergi dulu menuju sekolah. Setidaknya aku masih punya tugas untuk memperbaiki nilai kalian" kata sensei. Kami bertatapan cukup lama. Wajah sensei mendekat.

Seketika keningku di kecup oleh sensei.

"Aku pergi, Haechan" pamitnya.

Sensei.. jangan buat wajahku panas seperti ini huft!

•••

Besok harinya aku bersekolah seperti biasa. Hari ini kami melakukan praktikum biologi di laboratorium biologi. Setidaknya aku bisa menjawab beberapa soal lembar kerja praktikum dengan bekal yang aku cari di perpustakaan kemarin.

[Series 3shot] Mark SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang