Mark Sensei 3 End

16.3K 1.1K 138
                                    

Setelah membersihkan tangisanku aku berlari menuju ruang kelas.

Disana aku mendapati sahabat-sahabatku yang sedang berbincang sambil tertawa kecil.

"Chan-Chan ada apa?!" Tanya Nana saat melihat tampilanku yang cukup berantakan.

"Nana, Lele, Jeje aku minta tolong!"

"Memang ada apa Chan?"

"M-mark sensei!"

Author Pov
Di tempat lain di ruang kepala sekolah seorang guru bermarga Hikigaya berteriak marah sambil mencaci guru muda lain.

"Mark sensei harus dikeluarkan!" Teriaknya.

Mark masih terdiam.

"Dia harus diberhentikan menjadi guru bantu. Seorang guru tidak boleh memiliki hubungan khusus dengan siswanya. Apalagi hubungan sesama jenis! Apa-apaan hal tabu itu, merusak moral bangsa!" Jelas pak Hikigaya menuding dengan amarah.

Kepala sekolah —Pak Yunho Ikasawaki, mencoba menenangkan pihak Hikigaya.

"Tenang dulu, Hikigaya sensei. Kita juga harus mendengar dari pihak siswanya langsung"

Pintu ruang kepala sekolah terbuka. Empat remaja laki-laki.

"Nakashima-san?"

Haechan menatap Mark yang juga menatapnya terkejut. Kemudian jatuh kepada kepada sang kepala sekolah.

"Mohon maaf pak Ikasawaki.. saya 'nembak' Mark sensei hanya karena tantangan dari sebuah game"

Haechan yakin Mark cukup terkejut dengan pernyataannya. Dapat dilihat dari gelagat air wajah Mark.

"Eh?!"

"M-maaf! Kami hanya bermain game Simon Says, tidak serius! Kami menantang Haechan untuk 'nembak' Mark sensei—"

Penjelasan Nana terpotong oleh kepala sekolah, "—benarkah itu Nakashima-san?"

Dengan terpaksa Haechan mengiyakan.

"Iya"

'aku gak mau Mark sensei bermasalah lalu berhentikan'

'sensei menyukai pekerjaannya dan sangat andil membantu murid untuk berkembang sesuai, aku tahu dia akan membenciku setelah ini...'

'tapi biarkan aku melindunginya!'

"—semuanya berbohong" kata Haechan.

"Aku sama sekali tidak menyukai Mark sensei.

'maafkan aku Mark sensei'

Raut wajah Mark berubah datar. Meski dia terselamatkan namun lain dengan hatinya.

Mungkin?

Pak Ikasawaki mengangguk paham lain hal dengan pak Hikigaya yang mulai menebalkan muka karena salah paham.

"Saya mengerti tapi lain kali jangan melakukan hal yang buruk seperti ini lagi"

"Baik pak"

•••

Hari ini Haechan pulang ke rumah dengan raut murung. Ingin sekali dia memeluk Mark sambil meminta maaf namun apa daya tidak ada keberanian d
seperti untuk dia lakukan.

Melihat sang ibu Haechan langsung memeluk perempuan yang melahirkannya lalu menangis tanpa sebab.

Saat sang ibu bertanya kembali menangis.

Hingga dia tertidur.

Paginya Haechan menuju ke sekolah dengan perasaan takut dan bersalah.

Sarapan yang dibuat sang ibu terasa tidak cukup untuk dirinya konsumsi.

[Series 3shot] Mark SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang