Seseorang pernah berkata, bahwa seribu kebaikan yang pernah kita lakukan akan hilang oleh satu kesalahan. Itulah apa yang sedang terjadi pada The Golden Trio saat ini. Setelah rumor tentang Ronald Weasley yang datang membawa dendam seluruh masyarakat dunia sihir kembali memanas. Mereka takut jika sesuatu buruk akan kembali terjadi.
Bagaimanapun setelah perang dunia sihir terakhir kali mereka semua menumbuhkan banyak kepercayaan pada Tiga pilar penyelamat dunia lalu ketika salah satu pahlawan menikahi seorang penjahat yang terkenal Kekhawatiran mulai terjadi apalagi saat salah satu dari tiga pahlawan harus berakhir dengan menanggung dendam besar di hatinya, mereka semua merasa tidak ada lagi yang bisa mereka percaya untuk menitipkan kedamaian dunia ini.
The Deathly Hallows of Love adalah julukan yang mereka berikan pada kisah cinta segitiga mereka. Bagai Deathly Hallows yang terkenal akan kekuatan dari masing-masing bendanya begitu pula kisah cinta ini. Ketiga orang ini sama-sama memiliki kekuatan besar di tangan masing-masing, namun sama seperti kisahnya pada dasarnya tiga benda itu bukan berarti tentang kekuatan yang membawa mereka kedalam kehidupan yang abadi, namun berarti menguasai kematian yang sesungguhnya. Yang artinya hal buruk akan selalu datang hingga mereka menemui sang penguasa kematian(kehancuran).
Scorpius menutup buku yang baru saja selesai ia baca dengan judul The Tales of Beedle the Bard, dari ribuan buku yang ada di perpustakaan Malfoy Manor hanya buku inilah yang menjadi Favorite ibunya. Hal itulah yang membuatnya penasaran hingga berakhir membuka buku dan membacanya dalam satu malam. Ia pikir ini adalah buku yang berat dan serius seperti apa yang selalu ibunya baca tapi dalam pandangannya, buku ini hanya sebuah buku dongeng tentang Tiga bersaudara yang berhasil mengalahkan Penguasa Kematian lalu meminta Imbalan berupa tiga barang yang memiliki sihir hebat meski pada akhirnya ketiganya juga tetap berakhir dengan bertemu dengan penguasa kematian.
"Selesai membacanya?"
Scorpius terkejut bukan main ketika suara ayahnya tiba-tiba terdengar. Scorpius menoleh dan mendapati ayahnya tengah bersandar si ambang pintu dengan mata dingin yanh menatap kearah buku yang masih Scorpius genggam.
"Bagaimana menurut mu tentang buku itu?" Tanya Draco.
"Bagus, selera Mom selalu bagus." Balas Scorpius gugup.
Draco tersenyum kemudian berjalan mendekat dan duduk di samping puteranya. Draco menatap puteranya intens kemudian mengusap Surai puteranya yang seratus persen menurun darinya.
"Mom mu berkata ada yang salah darimu sejak hari liburan pertama. Kau lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan, kenapa?"
Scorpius menoleh kearah ayahnya "Tidak, aki hanya ... Sedang senang membaca." Balas Scorpius.
Draco kembali menatap Scorpius intens "Kau tahu Scorp, didunia ini kau mungkin bisa menipu banyak orang tapi kau tidak akan pernah bisa menipu orang yang tumbuh bersamamu."
Scorpius terdiam.
Draco menegakan duduknya kemudian dengan mata yang masih menatap puteranya ia menggulung lengan baju kirinya lalu mengucapkan sebuah mantra yang akhirnya memperlihatkan sebuah tanda hitam yang menakutkan.
"Ya, aku Death Eaters."
Scorpius semakin dibuat tertegun.
Legillimens.
Ibunya pernah berkata bahwa ayahnya sangat menguasai Occlumency tapi ia tidak pernah tahu bahwa ayahnya juga menguasai mantra Legillimens bahkan nonverbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants
FanfictionTak ada yang bisa menentang Takdir termasuk cinta itu sendiri. Sebuah keputusan besar telah Hermione dan Draco lakukan hanya untuk kehidupan dua makhluk tak berdosa. Apakah orang-orang masih akan menilai cinta mereka sebuah kesalahan? . Suatu kebena...