3. Quidditch Day

200 25 12
                                    


Hallo semuanya!!
Sebelum masuk ke cerita, aku mau bener-bener ucapin terimakasih ke kalian yang udah ngikutin aku dari cerita pertama sampe sekarang hehe
Jujur ya sampe sekarang aku sering bahagia sendiri tiap bacain komen kalian.
Padahal cerita sebelumnya itu banyak banget kesalahan menulisnya wkwk :v tapi gak tau kenapa kalian sendiri kaya enjoy aja gitu baca cerita aku hehe
Jadi sekali lagi aku berterimakasih buat kalian yang udah sering" mampir.
Dan juga makasih selalu ngasih masukan dan kritik yang membangun dan sopan.

Warning : Typo dimana-mana!

~Descendants~

Tahun kedua Hogwarts sudah dimulai. Selama liburan ada banyak hal yang Scorpius pelajari dari Ibunya, yang terpenting adalah tentang sejarah sihir terutama sejarah perang sihir pertama dan kedua. Setelah mendengar langsung dari ibunya Scorpius mulai mempercayai bahwa Harry Potter bukanlah orang yang jahat seperti apa yang di katakan Delphini saat itu. Tentang serangan terhadap Harry Potter kemarin mulai tidak terdengar meski begitu, Selintas kisah tentang rivalitas Harry Potter dan Draco terdengar sampai pada pendengaran Scorpius. Apalagi tentang rumor bahwa ayahnya mengunjungi kantor Harry Potter sebelum malam penyerangan itu.

"You cool man!!"

Scorpius menutup bukunya bacaannya dengan kencang kemudian menoleh kearah Steven dan Orion yang baru saja datang. Setelah menemani Orion berlatih Quiditch. Quiditch? Yap, Orion di pilih oleh kepala asrama untuk menjadi pemain Quiditch. Semua orang bangga terutama kedua orangtua mereka. Terkadang, Scorpius selalu merasa iri dengan keberhasilan saudaranya ini.

"Sepertinya Darah ayahmu sangat mengalir dalam dirimu," ujar Nattalie Nott.

Nattalie Nott, yang Scorpius tahu dia adalah anak dari Theodore Nott dan Dephnee Greengrass. Ayahnya bilang mereka sebetulnya bersaudara.

"Tank you Natt, jangan sampai kau tergoda oleh ku ya.." ujar Orion sombong.

"Enak saja," elak Nattalie.

"Kau benar-benar sombong man," ujar Albus yang baru keluar dari kamarnya.

"Scorpiee kau tidak ingin menjadi pemain quiditch juga?" Tanya Steve saat melihat Scorpius yang duduk dengan tidak bersemangat.

"Tidak tahu, mungkin belum." Jawab Scorpius kemudian bangkit untuk pergi.

"Kau mau kemana?" Tanya Orion.

Scorpius menoleh "Perpustakaan," jawab Scorpius.

"Dan kau benar-benar seperti Aunty Hermione.." ujar albus tiba-tiba membuat langkah Scorpius terhenti.

"Ya aku juga mendengar itu, dia bahkan selalu menuntaskan tugasnya sebelum jadwal yang ditentukan, like you Scorp," ujar Nattalie mendukung pendapat Albus.

Scorpius yang terhenti sedikit tersenyum, hatinya yang sejak tadi gelap karena iri kini mulai menemukan secercah cahaya. Seorang anak memang tidak hanya akan mewarisi gen dari seorang ayah terkadang mungkin Gen dari seorang ibu juga akan sangat kuat. Meski secara fisik Scorpius seperti pinang di belah dua dengan ayahnya, tapi sepertinya gen ibunya juga mengalir deras dalam dirinya.

"I know," jawab Scorpius kemudian kembali berlalu.

"Dia selalu senang jika di samakan dnegan Mom," ujar Orion begitu Scorpius pergi.

"Tentu saja, youre Mom is Fantastic semua orang tau itu," ujar Nattalie.

Orion mengerenyitkan dahi "kau berlebihan.."

~Descendants~

"Well ... lihatlah siapa yang datang berkunjung hari ini," ejek Draco pada seseorang yang tiba-tiba datang kekantornya.

DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang