Scorpius tahun pertama~
~Descendants~
"Draco!!! Draco!!!"
Draco Malfoy mendengus pelan ketika suara istrinya yang keras masuk ke telinganya tanpa permisi. Ia membuka matanya yang masih mengantuk lalu duduk bersandar di kepala ranjang. Di liriknya jam antik besar yang ada di sudut kamar ketika jam menunjukan pukul 09:10 mata abu-abunya yang indah membulat sempurna.
"Oh Shittt!!" Umpatnya.
Ketika Hermione muncul di balik pintu Draco dengan segera bangkit dari ranjang, menghampiri istrinya dan berlutut di hadapannya. Hermione yang mendapat perlakuan toba-tiba dari suaminya ini mematung, terkejut.
"Sayang Maafkan aku," ujar Draco. Kepalanya yang biasanya diangkat angkuh kini menunduk tidak berdaya.
Hermione memang di buat bingung untuk sementara waktu. Tapi karena otaknya yang cerdas dia mulai bisa menebak apa yang dimaksud suaminya. Kini Hermione berdiri dengan kepala yang terangkat angkuh dan kedua tangan yang berkacak pinggang.
"Sayang aku benar-benar minta maaf, aku hanya ingin membahagiakan mereka itu saja. Dan sapu itu adalah yang mereka inginkan," ujar Draco yang membenarkan apa yang sedang di terka-terka Hermione.
Hermione menyeringai "Jangan bilang padaku bahwa kau benar-benar membelikan kedua anak kita sapu terbang edisi terbatas Viktor Krum?"
Draco terdiam, lalu mendongkak dengan cepat "Kupikir kau sudah tahu," balas Draco.
Grepp---
"Awwwww Hermione!!!" Ringis Draco begitu Hermione menjewer nya hingga membuatnya berdiri.
"Kan sudah kubilang, sapu itu tidak cocok untuk mereka.. sapu itu terlalu cepat untuk usia mereka,"
"Aku ha---"
"Lupakan!!" Bentak Hermione.
"Lihat ini," tambah Hermione sambil menempelkan Koran pagi yang baru saja ia baca ke dada bidang Draco.
Draco menatap istrinya untuk sesaat sebelum akhirnya mengambil koran itu ketika headline bertulisan' AUROR HARRY POTTER DISERANG!!' wajah Draco langsung berubah dingin.
Semuanya benar-benar akan di mulai sekarang?
~Descendant~
Di Hogwarts, apa yang telah terjadi pada Harry Potter malam kemarin tersebar begitu cepat membuat beberapa orang mulai antisipasi dan waspada. Begitupun para orangtua yang tiba-tiba berbondong-bondong mengirim surat meminta pihak sekolah untuk memperketat keamanan sekolah atau mereka akan membawa anak-anak mereka pulang dan keluar dari dunia yang mereka pikir mulai tidak aman lagi.
"Apa kau sudah membacanya?" Tanya Steven Zabini begitu Orion dan Scorpius datang ke great hall untuk sarapan.
"Ada apa?" Tanya Orion. Lalu duduk diantara Steve dan Scorpius. Ketika matanya melihat koran Daily Mail Orion dengan cepat mengambil dan membacanya.
"Aurror Harry Potter diserang tadi malam!" Ujar Steven menegaskan.
Orion dan Scorpius membulatkan matanya.
"Apakah berita benar adanya? Bagaimana mungkin penyihir sekelas Harry Potter dapat diserang dengan mudah?" Tanya Orion. Meski ia tidak terlalu mengenal keluarga Potter, tapi lewat Ibunya ia tahu bahwa Harry Potter bukanlah penyihir biasa yang bisa di kalahkan dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Descendants
FanfictionTak ada yang bisa menentang Takdir termasuk cinta itu sendiri. Sebuah keputusan besar telah Hermione dan Draco lakukan hanya untuk kehidupan dua makhluk tak berdosa. Apakah orang-orang masih akan menilai cinta mereka sebuah kesalahan? . Suatu kebena...