Part 6 - Explanation

70 9 0
                                    


Ahyoung menggenggam tablet PC di tangannya kuat-kuat. Media baru saja merilis nama dan foto calon sejabin yang terpilih hari ini. Rahangnya mengeras menahan amarah. Ia sudah tahu bahwa rencananya akan berantakan tepat ketika menghitung kandidat sejabin yang datang hari ini. Bukan 101. Harusnya hanya ada 100.

Anak laki-laki itu dengan kurang ajarnya berhasil menyelundupkan seseorang di antara calon sejabin yang sudah ia pilih tanpa sepengetahuannya.

"Mama, sekretaris kerajaan sudah ada di sini," dayang utama di paviliunnya memberitahu.

"Suruh dia masuk."

Di hadapannya, sekretaris kerajaan itu kemudian memberikan hormat.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, Paman?" tanya Ahyoung. Sebisa mungkin tidak terdengar sedang menahan marah.

"Maafkan saya, Mama. Saya tidak berani memberitahu Mama ada kandidat lain karena itu permintaan seja jeoha sendiri," ucap sekretaris kerajaan.

Ahyoung menggenggam tangannya kesal. Sekarang ia tidak bisa menjalankan rencana yang ia inginkan. Ia memijit kepalanya yang pening setelah mempersilakan sekretaris kerajaan meninggalkan ruangannya. Ia memang sudah menyiapkan sayembara dan orang pilihannya untuk menjadi sejabin. Namun kini rencananya itu digagalkan oleh Jaehyun.

"Selidiki identitas Shim Shuhwa itu, aku ingin tahu siapa dia sebenarnya," perintah Ahyoung kepada pengawal pribadinya.

***

Shuhwa hanya bisa melongo ketika dua orang pengawal kerajaan datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Tepat saat ia baru bangun. Seohyun hanya bisa pasrah membiarkan mereka berdua berjaga di depan pintu rumahnya. Tetangganya yang mengetahui mengenai terpilihnya Shuhwa sebagai sejabin sudah bergerombol di depan rumahnya sejak pagi-pagi sekali karena penasaran. Begitu pun dengan media yang entah bagaimana bisa mendapatkan alamat rumah mereka. Seohyun serba tidak enak pada tetangganya yang lain karena secara tidak langsung menimbulkan kegaduhan dan itu pasti menimbulkan ketidak nyamanan bagi orang-orang di sekitar rumahnya.

"Shuhwa-ssi, kami adalah pengawal kerajaan dan bertugas menjaga keamaan Anda sampai hari pernikahan."

Shuhwa menelan ludah mendengar kata pernikahan. Ia masih belum percaya hal ini benar-benar terjadi padanya sampai hari ini.

"Mobil kerajaan siap mengantarkan Anda."

Shuhwa melongok ke luar pintu gerbang rumahnya. Sebuah mobil sedan sedang terparkir di sana.

"Apa Anda sudah siap berangkat?"

Shuhwa mengangguk. Begitu ia melangkah ke luar, cahaya dan suara jepretan kamera terdengar bersahut-sahutan. Semua media berlomba-lomba mendapatkan foto dirinya di tengah-tengah penjagaan dari pengawal kerajaan yang sangat ketat.

Shuhwa terus-terusan menunduk untuk menghindari kamera-kamera itu. ia tiba-tiba menyesal kenapa selalu menolak tawaran Heejin yang ingin mengajarinya untuk berdandan. Kalau begini caranya semua foto di koran pasti akan menampilkan wajahnya yang polos tanpa make up sama sekali itu.

***

Ssesampainya mobil kerajaan di sekolah, lagi-lagi ia mendapatkan perhatian yang sangat berlebihan yang belum pernah ia terima sebelum ini. semua orang yang ia temui di sepanjang koridor menuju kelasnya dengan terang-terangan berbisik-bisik setiap kali dia lewat. Mereka juga mengamatinya dari ujung kaki sampai ujung kepala seolah sedang menilai penampilannya.

Pandangan orang-orang itu tidak berhenti meskipun ia sudah sampai di kelas. Shuhwa lalu berpura-pura mengeluarkan bukunya dan menyibukkan dirinya dengan mengerjakan semua soal yang ada di dalam buku itu.

Married to the PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang