Mencoba lebih dekat
"Tan", sapa gio.
"Mama aja sayang, kenapa", sahut tante nana.
"Besok vio kuliah?", tanya gio.
"Mulai besok vio mulai praktek dirumah sakit nak gio".
"dimana memangnya ma?", tanya gio.
"Setau mama nama rumah sakit nya vanwes ua ya betul", tutur mama vio menerka nerka.
VW :Vano Wesley
(Giovano Alvaro Wesley)...
"See you vio!", pamit gio.
"To", jawab vio datar.
"Jangan cemerut gitu, nanti cantiknya hilang", goda gio.
"Bulshit, udah sana pulang".
"Jangan jangan kamu cemerut gara gara gak mau ditinggal saya pulang ya", goda gio kembali.
"Ter.se.rah", tegas vio.
"Saya pamit pulang dulu yah, om tante, dan calon istri saya", pamit gio terkekeh.
....
Hari yang melelahkan dan menyebalkan bagi vio, pasalnya setelah acara lamaran itu selesai. Vio harus melawan si mas tua menyebalkan, dan menyiapkan peralatan medisnya untuk praktek pertamanya besok."Cowok itu baru pertama kenal aja udah gila, gimana nanti tiap hari gw ketemu lama lama bikin gw setres akut", rutuk vio sembari memanyunkan bibirnya.
.....
Hari ketiga praktek di rumah sakit yang vio rasakan hanyalah menyenangkan. Dia mampu mewujudkan cita citanya untuk membantu orang banyak.
Tugas praktek vio telah usai, dan sekarang waktunya dia pulang. Sembari menunggu jemputan mobil, dia biasanya sering mampir ke kedai macaron yang persis ada di depan rumah sakit.
"Mba saya pesen yang biasa ya", pesan vio pada writers toko tersebut.
"Maaf mba, pesanannya sudah habis di borong", jawab sang pelayan.
"Aneh biasanya masih banyak, dan biasanya punyaku juga di simpan", decak vio.
"Baik terimakasih mba", tutur vio sambil berjalan meninggalkan toko tersebut.
"Nyari ini?",sahut suara seseorang di belakang vio sontak vio langsung membalikan badannya.
"Mas tua?", kaget vio.
"Ehm maksudnya gio", lanjut vio.
"Kamu ngapain disini?", pura pura gio.
"Harusnya aku yang tanya, kamu ngapain disini?", tanya vio balik.
"Jemput kamu", jawab gio.
"Kamu siapa?", tanya vio kembali.
"Kamu navio hastarie calon istriku", jawab vio. Sontak vio langsung membungkam mulut vio dengan tangannya.
"Berisik tau ih", jutek vio.
"Cie udah mulai berani pegang pegang", goda gio.
"Apaan sih gak".
"Duduk disana yo", ajak gio pada vio.
Mereka menghampiri taman rumah sakit tersebut.
"Tunggu bentar", tutur gio.
"Kamu mau kemana?", tanya vio.
"Sebentar aja sayang", goda gio.
"Heem heem".
Tak lama gio datang dengan beberapa box macaron di tangannya.
"Kamu mau apa dengan banyak macaron ditangan?", tanya vio.
"Untuk kamu, atau untuk kita makan", jawab gio.
"Yaampun gio, gak mungkin kita habisin berdua, lebih baik kita kasih aja ke orang yang lebih mau", vio terkaget kemudian mengusulkan sesuatu.
"Tidak masalah ayo", senang gio.
Gio dan vio saling menatap tersenyum 😍
"Tuhan adil, dia menggantikan perempuan itu oleh perempuan berhati bidadari kayak vio", decak gio seketika garis bibirnya tertarik membuat senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Ceo - TPC
RomanceNavio hastarie mau tidak mau harus menerima perjodohan dengan seorang laki laki yang sama sekali tidak ia kenal. Dia terpaksa menerima lamaran tersebut karena pesan wasiat kakeknya dulu. Gio yang tak tain pria yang dijodohkannya berhasil membuat vio...