16

897 138 33
                                    

Love and Sin

.

.

.

Sore ini, Sehun memutuskan untuk pulang ke asrama. Seperti yang ia katakan kepada Luhan sebelumnya. Itu juga dengan sedikit terpaksa, jika saja bukan karena salah satu teman biarawannya mengatakan kepergian dirinya sudah cukup lama. Sehun mungkin akan lebih lama lagi bisa bersama Luhan.

Tapi ia sadar, benar terlalu lama ia pergi bahkan tanpa keterangan apapun. Tanpa alasan pasti dan tiada satupun yang tahu hal itu.

Dengan rasa berat hati ia melangkah sampai pada gerbang utama asrama. Sepanjang perjalanan, Sehun telah menduga jika mungkin nanti ia akan mendapatkan kemarahan dari kepala mereka.

Ataupun sampai dihukum, karena ia sudah sangat melanggar peraturan asrama. Seperti halnya waktu lalu, dimana kepala asrama memberi peringatan keras.
Sekarang itu bisa jadi lebih berat.

Semua kemungkinan yang telah ia pikirkan masih terbayang. Hingga ketika ia memasuki asrama, Sehun kebetulan pada saat itu bertemu dengan pastor Huang. Mereka hanya bertatap muka beberapa saat, lalu Sehun membungkukkan tubuhnya--menghormati yang lebih tua.

Sebelum dua teman biarawannya datang dan mengatakan jika kepala asrama meminta bertemu di ruangan beliau.
Saat itu Sehun pasrah dengan apa yang akan ia dapatkan.

Melenggang bersama dua biarawan menuju ruang utama kepala asrama.

.

.

.

.

.

.

.

Sehun sangat tahu bagaimana dirinya memang bersalah. Melanggar peraturan yang ada, bahkan fakta jika dirinya bukan lagi hamba yang patuh pada Tuhan.

Ia berdosa, kotor dan benar berkhianat.

Tapi, ketika Sehun siap dengan konsekuensi yang ia dapatkan. Semua itu justru membuatnya kebingungan.

Pada saat ia sampai dan memasuki ruang kepala asrama. Sehun disambut cukup baik. Kemudian Bapa kepala asrama berbicara beberapa hal. Terutama mengenai kepergian Sehun yang cukup lama.

Tidak ada jalan lain, selain Sehun mengambil sebuah alibi tak beralasan pasti. Berbohong dengan pandai, seakan memutar balikkan fakta yang ada.

Sehun benar benci dirinya yang berdosa besar.

Akan tetapi kepala asrama mengerti. Tidak, pria paruh baya itu terlihat baik-baik saja. Tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa. Terlihat percaya atau karena memiliki maksud lain. Sehun tak mengerti.

Semua yang ada di ruangan itu hanya memberi Sehun senyuman simpul.

Tidak ada amarah, omelan ataupun hukuman. Dan Sehun merasa ini tidak benar. Mereka seperti sengaja membiarkan dirinya jatuh pada rasa kebingungan. Sengaja melepaskannya, entah dengan maksud apa.

Sungguh, Sehun tak mengerti atas situasi yang sedang ia alami saat ini. Terlalu membingungkan dan terasa menjanggal.

Setelah itu, Sehun pergi dari ruangan kepala asrama dengan perasaan aneh. Ia berniat menuju kamar asramanya. Dan diperjalanan beberapa orang yang ia lewati akan memberinya tatapan tak biasa.

Love and Sin [ COMPLETED! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang