Jangan lupa vote ya!!:)
·^0^0^·
Dara bediri menutupi tubuh mungilnya dengan selimut dan beranjak turun ke kamar mandi.
Bima menatap punggung Dara sampai menghilang dibalik pintu kamar mandi.'Kok gue bisa lupa cobak?' Dalam hati Bima sambil mengacak acak rambutnya kesal.
======
"Pa,gimana sama Dara?kenapa Dara belum pulang pa?mama khawatir" kata Sinta dengan gelisah.
"Sabar ya ma,kita tunggu dulu ya ma,mama tenang dulu" balas Devan menenangkan istrinya.
"Coba telfon Raka pa,tanyain dia udah ketemu Dara apa belum,mama khawatir" jata Sinta yang masih gelisah.
"Iya iya, ini papa telfon Raka ya ma";balas Devan sambil menekan nomor Raka di handponenya."Halo,assalamualaikum Raka" Devan
"Wa'alaikumsalam om" Raka
"Kamu udah dapat kabar Dara?"
"Belum om,tadi Raka udah telfon ke handpone Dara,masuk tapi gak diangkat om,sekarang Raka masih kelili nyari Dara"
"Astagfirullah,kamu udah coba kerumah temen temennya Dara?"
"Udah om,tapi gaada yang tau Dara dimana"
"Kamu juga udah datang kerumah Bima?yang kamu bilang kemarin Dara pigi sama dia?"
"Raka gak tau rumah Bima om,tapi Raka lagi usaha cari Dara,om sama tante tenang aja ya,kalo Raka udah ketemu sama Dara,langsung Raka telfon"
"Makasih ya Rak"
"Sama sama om"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
======
Ditengah perjalanan Raka berhenti diseberang rumah dan melihat Bima yang baru saja keluar dari rumah itu bersama perempuan.Saat perempuan itu berbalik Raka tersentak karena perempuan itu Dara yang memakai pakaian sekolah dihari minggu.
Sontak Raka langsung keluar dari mobil dan menghampiri Bima dan Dara.
"Dara!" Jeri Raka memanggil Dara.
Sontak Bima dan Dara menoleh kebelakang dan melihat mengarah Raka yang berjalan menghampiri mereka berdua."Raka" balas Dara singkat bingung.
Raka menatap wajah Dara yang lesu dan lemas.Raka langsung menoleh ke arah Bima dan menatap tajam ke arah Bima.Raka langsung menarik kera baju Bima dengan emosi.
"Lo apain dia!!" Jerit Raka pada wajah Bima dengan emosi dan menatap tajam.
Bima hanya diam bingung harus menjawab apa pada Raka."Raka!" Jerit Dara yang sambil menarik tangan Raka dari kera baju Bima.
"Lo apa apaan sih!"
"Gue gak diapa apain sama Bima!lo kenapa sih!" Kata Dara dengan emosi.Raka hanya diam dan melepaskan genggaman tangan nya dari kera baju Bima.
"Lo kenapa gak pulang semalam?" Tanya Raka pada Dara.
Dara hanya diam bingung harus menjawab apa,sedangkan Bima hanya membuang wajah takut Raka mengetahui apa yang telah ia perbuat pada Dara malam tadi."Gue nanya,kenapa diam?" Tanya Raka
"Guu...guuu..gue tidur dirumah Bima" balas Dara dengan gagap.
"APA?!" Balas Raka terkejut dengan pernyataan Dara.
"Ihhhh gue tuh tidur sama adik perempuannya Bima bukan sama Bima" balas Dara sambil memutar bola mata kesal.
"Yang gue tau Bima gak punya adik Dar" balas Raka dengan tatapan tidak percaya.
"Ya itu kan yang lo tau,lo gak tau nyatanya!" Balas Dara berusaha membela diri.
"Oke,sekarang mana adik lo"tanya Raka pada Bima."Em...adiknya Bima baru pigi sama tementemennya mau joging" potong Dara.
Raka hanya menatap Dara dengan rasa tidak percaya,karena Dara tidak berani menatap mata Raka.
"Hm,sekarang ayo kita pulang,mama papa lo khawatir banget sama lo,sampe mama lo nangis" kata Raka yang mengajak Dara untuk pulang.
"HAH!mama gue nangis?!"balas Dara terkejut.
"Iyalah,lo sih ga pulang semalaman" balas Raka.
"Ya ampun,yauda ayo pulang,gue gak mau mama nangis lama lama,Bima aku pulang ya Dahhh"balas Dara yang sambil menarik tangan Raka untuk kemobil.Dalam perjalanan tak ada obrolan diantara keduanya.Mereka hanya diam.Raka tetap fokus pada jalan raya.Sedangkan Dara gelisah,sampai tak sadar bahwa ia sudah meneteskan air matanya,dan tiba tiba meringis.
"Dar,lo kenapa Dar?" Tanya Raka yang menjadi khawatir.Raka langsung menepikan mobil.
"Dar,lo kenapa?" Tanya Raka lagi.
Dara tetap menangis.
"Dar,lo liat gue Dar,Dara" kata Raka sambil mengangkat wajah Dara yang tadinya menunduk sekarang tepat menghadap wajah Raka.
"Lo kenapa?" Tanya Raka khawatir.
"Guu..guu gue merasa bersalah" balas Dara yang masih menangis.
"Merasa bersalah kenapa Dar?" Tanya Raka.
"Untuk pertama kalinya gue buat mama gue nangis karena khawatir sama gue,biasanya gue selalu buat mama nangis terharu bukan nangis karena khawatir,kenapa gue jahat banget sama mama gue sendiri!!!" Balas Dara sambil memperkeras suara tangisannya.
"Dar,udah udah lo cukup minta maaf ke mama lo Dar,lo gak perlu kek gini" balas Raka berusaha menenangkan Dara."Tapi gue tetap merasa bersalah" balas Dara.
"Udah udah lo tenang ya" balas Raka sambil menarik bahu Dara kedekapan nya berusaha menenangkan Dara.======
Pintu rumah terbuka sontak Devan,Sinta,Sarah,dan Revan menoleh kearah pintu dan melihat Dara yang berjalan dengan didampingi Raka dari belakang.
Sinta berhenti menangis dan langsung berdiri dan diikuti Devan,Revan,dan Sarah.
Dara berlari menghampiri Sinta dan langsung memeluk Sinta yang dibalas pelukan juga dari Sinta."Maafin aku ma" kata Dara sambil menangis dipelukan Sinta.
"Iya sayang,yang penting kamu juga gak kenapa napa" balas Sinta yang juga menangis.Sinta melepas pelukan Dara.Dara langsung memeluk Devan juga.
"Maafin aku pa" kata Dara sambil menangis dipelukan Devan.
"Iya sayang,papa gak mau ya kamu ngulangin kesalahan ini lagi" balas Devan yang sambil memeluk putrinya.Devan melepas pelukannya pada Dara,dan disusul Dara memeluk Sarah yang dibalas pelukan juga dari Dara,dan menyusul menyalimin tangan Revan.Dan balik kepelukan Sinta dan mendudukan dirinya yang masih dipelukan Sinta.
Semuanya duduk disofa termasuk juga Raka yang duduk disamping Sarah Revan.
"Kamu kemana sih sayang" tanya Sinta pada Dara,sambil mengusap usap tangan Dara.
"Dara nginap ma dirumah temen Dara" balas Dara.
"Temen kamu yang mana?" Tanya Sinta.
"Laki laki atau perempuan?" Potong Devan.
"Laki laki pa" balas Dara.Semua terkejut menatap Dara tak percaya kecuali Raka yang hanya santai memainkan handponenya karena ia sudah tau lebih dulu.
Devan berdiri dengan kesal tak percaya dengan pernyataan putrinya.
Dara takut dan langsung memegang tangan Devan."Papa tenang aja,aku tidur sama adik perempuannya pa" kata Dara yang berusaha menenangkan papanya.
Devan langsung tenang dan duduk.
"Tapi papa minta kamu jangan pergi atau nginap dirumah temen mu tanpa izin" balas Devan.
"Iya pa,Dara janji" balas Dara dengan senyuman tipis.'Untung mama sama papa lupa tentang kerja kelompok' dalam hati Dara.
"Yauda kamu naik gih,ganti baju,panas pake baju sekolah" kata Sinta menyuruh Dara mengganti bajunya.
"Iyauda aku naik ya ma,pa,om,tante" izin Dara untuk naik kekamarnya dan mengganti pakaian.·^0^0^·
Bagian 4 sampe sini dulu ya gaess,stay tune bagian 5!.
Jangan lupa divote and coment ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you✨
Romance"Gue bener bener gak ngerti bisa bisanya gue udah berkeluarga diusia gue yang masih 18 tahun,gue udah gak ngerti lagi,sumpah!gue gak abis fikir sama diri gue sendiri. Masa depan gue bener hancurr!!"-DaraHumairaPratama. "Gue gak tau apa yang uda gue...