Bagian 5

16 3 0
                                    

Update nih akunya!!hehe.

                                  ·^0^0^·

Dara turun dari kamarnya dan berjalan dari tangga dan melihat Raka yang masih duduk disofa ruang tamu,sambil memainkan handponenya.

"Ma,tante Sarah sama om Revan mana?" Tanya Dara pada Sinta yang berada di dapur.
"Udah pulang sayang" balas Sinta pada anaknya.
"Loh?Raka kok masih disini?" Tanya Dara.
"Mama juga gak tau sayang" balas Sinta yang menyiapkan kopi untuk Devan.
Dara berjalan kearah Raka,dan duduk tepat disamping Raka yang masih sibuk dengan handponenya.

"Lo kenapa gak pulang?bunda sama ayah lo udah pulang" Tanya Dara.
"Gue nungguin lo" balas Raka tanpa menoleh kearah Dara.
"Emang nungguin gue ngapai?" Tanya Dara.
"Ayo ke perpustakaan" ajak Raka yang menyimpan handponenya ke dalam saku celananya.

"Ngapai sih,mager gue" balas Dara yang langsung membuang muka dan mengarah ke tv.
"Mageran mulu lo,udah ayo,sekali sekali juga lo ke perpustakaan" balas Raka sambil menarik tangan Dara yang masih duduk dengan lemas.
"Gue gak mau!" Balas Dara dengan kesal dan menarik tangannya kembali dari tarikan Raka.

"Dara,kamu gak boleh gitu,udah pigi sana sama Raka ke perpustakaan,kamu juga jarang kan ke perpustakaan" kata Sinta sambil menyodorkan kopi pada Devan.

"Tapi Dara mager banget ma" balas Dara.
"Sayang,kamu juga kalo dirumah ngapai?main handpone,nonton tv,lebih bagus kamu ke perpustakaan sama Raka sayang,mama juga jarang liat kamu belajar" balas Sinta.
"Emm,iya deh iya" balas Dara yang berdiri dari duduknya dengan lemas.
"Nah gitu dong gak dari tadi lo" balas Raka dengan senyuman tipis.
"Bising lo!" Balas Dara dengan nada kesal.

======

Dalam perjalanan tak ada yang berbicara diantara Raka dan Dara.
Keduanya hanya sibuk sendiri,Raka fokus pada jalan raya,sedangkan Dara sibuk dengan handponenya.

======

Raka dan Dara turun dari mobil dan memasuki perpustakaan.
"Lo mau baca buku apa?" Tanya Raka.
"Novel" balas Dara.
"Oo yauda gue kesana ya,lo cari novel yang mau lo baca" balas Raka sambil berjalan menuju rak buku yang dituju Raka.

Dara bingung tak tau bagian mana rak kumpulan novel.

Raka kembali dengan membawa satu buku ditangannya.Raka melihat Dara yang sedari tadi hanya melihat sekeliling seperti orang bingung.Raka langsung saja menghampiri Dara.

"Eh lo gak jadi mau cari novel?" Tanya Raka sedikit berbisik agar tak mengganggu orang orang yang ada diperpustakaan itu.

"Rak bagian novel emangnya dimana?" Tanya Dara dengan cengiran tipis
"Dasar bego" balas Raka sambil memukul jidat Dara pelan dengan jari telunjuknya.

"Yauda makanya kasih tau gue" balas Dara.
"Nih rak yang diujung,yang ini,ini,ini itu kumpulan novel semua" balas Raka sambil menunjuk rak buku satu persatu.
"Oo,okeoke,thanks" balas Dara sambil berjalan mengelilingi rak buku sambil melihat lihat novel yang menarik untuk dibaca.Sedangkan Raka langsung duduk dan membaca buku yang ia ambil tadi.

Dara melihat salah satu buku yang berada dirak kedua dari atas yang berjudul 'Regret'.
Dara merasa itu novel yang menarik,namun saat ia ingin mengambilnya,ia tak sampai, walau sudah berjinjit berulang kali,sambil melompat lompat.
"Duhhh,kok susah banget sih" kata Dara sambil mendengus kesal karena tak dapat mengambil novel yang ingin ia baca.

Raka menoleh kebelekang mengarah ke arah Dara yang berlompat lompat.
Raka langsung berdiri dan menghampiri Dara.

"Lo ngapai lompat lompat?" Tanya Raka.
"Gue mau ngambil novel itu tapi gue ga nyampe" balas Dara sambil menunjuk novel yang ia maksud.
"Yang mana?" Tanya Raka.
"Itu loh,yang judulnya Regret" balas Dara sambil menunjuk kan novel tersebut.
"Ini?" Balas Raka sambil menunjuk di novel tersebut.
"Iya iya itu" balas Dara.
"Nah" kata Raka sambil memberi novel tersebut pada Dara.
"Makasih" balas Dara dengan senyuman tanpa menoleh ke arah Raka.
"Yaelah,gitu aja gak bisa ngambilnya,dasar pendek" balas Raka yang langsung berjalan menuju mejanya.
"Iiii,ngeledek aja lo taunya!" Balas Dara sambil mengikuti Raka dan duduk tepat disamping Raka.

Dara dan Raka masing masing sibuk membaca buku.
Dara membaca novel nya yang berjudul 'Regreg' perlahan Dara membuka novel tersebut dan membaca halaman demi halaman.

Hingga akhirnya Dara sadar bahwa novel yang ia baca persis dengan kisahnya.
Mulai dari malam panjang yang lakukan bersama Bima malam tadi.
Dalam novel tersebut Farah yang menjadi tokoh utamanya hamil diluar nikah karena perbuatannya sendiri.Karena perbuatannya sendiri Farah diusir dari rumahnya dan diasingkan semua orang.

Dara membayang apa yang akan ia lakukan jika nanti akan terjadi padanya.
Tanpa sadar Dara meneteskan air mata,dan tanpa sadar juga ternyata Dara perlahan meringis sambil menutup mulutnya dengan tangannya sendiri agar tak ada yang sadar bahwa ia menangis.Namun semuanya percuma karena Raka mengetahui Dara sedang menangis.

Raka langsung menoleh ke arah Dara yang menangis.Hari ini Raka melihat Dara menangis dua kali,Raka khawatir pada Dara.

"Dar,lo kenapa?" Tanya Raka khawatir.
Dara tak menjawab pertanyaan Raka.

"Dar,pliss jangan buat gue khawatir Dar" balas Raka berusaha menenangkan Dara.

"Yauda yauda ayo keluar" ajak Raka sambil menggandeng tangan Dara dan memegang bahu Dara menuntun Dara untuk keluar dari perpustakaan.

======

Setelah sampai diparkiran,Raka membukakan pintu untuk Dara,Dara masuk dan duduk sambil menangis masih membayangkan yang telah ia perbuat.

Raka masuk kedalam mobil dan masih belum menyalakan mobilnya.

"Dar,lo kenapa?kasih tau gue Dar" tanya Raka yang menatap Dara yang masih menangis dengan tatapan khawatir.

Dara tetap saja diam tak menggubris Raka.Raka hanya diam tak memaksa Dara untuk menjawab pertanyaannya.Raka menarik tubuh Dara kedekapannya dan memeluk Dara dengan erat untuk menenangkan Dara.

======

Pintu rumah terbuka,Sinta dan Revan menoleh ke arah pintu yang terbuka dan mendapati Dara dan Raka yang berjalan berdampingan.

"Udah pulang sayang?" Tanya Sinta sambil menghampiri Dara dan Raka.
"Loh?mata kamu kenapa bengkak sayang?kamu nangis?"tanya Sinta yang langsung menarik kedua tangan Dara khawatir.

"Tadi Dara nangis tan pas diperpustakaan" balas Raka sambil menatap wajah Dara yang masih terlihat sedih.
"Kenapa Dara nangis?" Tanya Sinta tanpa menoleh ke arah Raka.
"Raka juga gak tau tan,tadinya Dara baca novel disamping Raka,terus tiba tiba Dara nangis Raka gak tau penyebabnya apa,tapi Raka langsung ajak Dara pulang" balas Raka dengan detail.

"Yaampun sayang" balas Sinta sambil mengusap pipi Dara.

"Dara mau kekamar" kata Dara dengan suara lemasnya.
"Lo pulang aja ka,makasih" kata Dara pada Raka tanpa menoleh kearah Raka.
Raka hanya diam sambil menatap bahu Dara yang melangkah dengan lemas dan menaiki tangga hingga tak terlihat lagi.

"Em yauda tan,aku pulang ya tan" kata Raka sambil mencium tangan Sinta.
"Iya makasih ya ka" balas Sinta dengan senyuman.
"Iya tan sama sama" balas Raka.

"Om,Raka pulang ya om" kata Raka izin pulang pada Devan yang menonton tv dan mencium tangan Devan.
"Oh,iyaiya,hati hati ya ka" balas Devan.
"Iya om" balas Raka.
Dan berjalan keluar.

                                   ·^0^0^·

Yuhuuu!!bagian 5 sampe sini yak!staytune bagian 6!

It's you✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang