#5

749 67 3
                                    

"Jen."

Mendengar ku memanggilnya, dia melihatku tetapi hanya dari cermin.

Saat melihat ku, cermin yang berada di depan nya tiba-tiba pecah. Tanpa dia menyentuhnya.

Dia melihat diri nya sendiri kembali, lalu mulai mendekatiku secara perlahan. Refleks aku pun mundur dengan perlahan, menjauhi Jeno.

Saat Jeno sudah hampir sampai di depan pintu, tiba-tiba ada seseorang menghalanginya dari ku.

Aku melihat orang itu, ternyata Jaemin. Tapi tidak terasa seperti Jaemin, malah seperti orang yang tidak dikenal.

Aku mencengkeram baju bagian belakang Jaemin. Aku takut, terlalu takut. Sampai badan ku sudah bergetar hebat. Aku merasakan kepalaku sangat pusing, lalu tiba-tiba semua nya gelap.

 Aku merasakan kepalaku sangat pusing, lalu tiba-tiba semua nya gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terbangun dengan langsung terduduk, dan napasku terengah-engah. Aku melihat ke sekeliling, ini kamarku.

"Udah bangun?" Bang Mark masuk ke kamarku. "Minum dulu." Dia menyodorkan gelas, aku langsung memegang gelas itu dan minum.

Aku hanya diam, melihat kearah bang Mark dengan bingung. Bang Mark lalu menidurkan ku kembali, lalu mengusap kepala ku.

"Jangan banyak mikir dulu, lu lagi sakit." Aku hanya mengangguk. Bang Mark lalu beranjak dari kasurku, "gue beliin makan dulu, lu harus makan, abis makan minum obat."

Bang Mark pergi keluar. Aku sendirian. Aku mengambil handphone ku yang tergeletak di meja di samping kasur ku.

Aku hanya melihat jam, lalu meletakkan nya kembali. Sekarang jam 20.09.

Aku bingung, yang barusan aku alami hanya mimpi atau bukan? Jika mimpi, kenapa terasa nyata, jika bukan mimpi, kenapa terasa tidak mungkin. Tanya bang Mark saja lah nanti.

Lama aku termenung, akhinya bang Mark kembali dengan membawa sepiring nasi goreng. Aku melihatnya masuk ke kamarku langsung duduk.

"Bisa makan sendiri? Apa harus gue suapin?"

"Suapinnn~" aku berlagak manja kepada nya, membuatnya terkekeh melihatku.

"Buka mulutnya, aaaa." aku membuka mulutku dan memakan makanan yang di suapi oleh bang Mark.

Aku makan dengan di suapi bang Mark sambil bercanda dengan nya hingga makanan ku habis, lalu aku meminum obat yang sudah dia siapkan.

"Bang." Bang Mark hanya menjawab dengan gumaman. "Jeno kok bisa gitu kemaren?"

"Emang apa yang lu liat?" Bukan nya menjawab, bang Mark malah balik bertanya.

"Kaca nya pecah, padahal dia ga ninju kaca nya, pecah sendiri pas dia ngeliat ke arah kaca nya."

"Rupanya gitu. Gue dari tadi nanya Jeno ga dijawab nya."

"Emang kenapa gitu bang?"

"Besok aja ya, sekalian ketemu orang nya. Sekalian di kasih tau rahasia." Bang Mark lalu mengusap rambut ku. "Sekarang tidur, biar cepet sembuh."

Mystery | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang