#3

859 74 3
                                    

"Dek, maafin gue ya." Kata abangku sambil tetap mengelus rambutku. Maaf? Tapi, ada apa?

Tak lama kemudian...

Takk..

"Bangun woi, kaga sekolah apa lu?" Aku terbangun langsung duduk di kasur ku, sambil mengelus-elus kepala ku yang dijitak.

"Bang Mark jahat."

"Lagian lu pura-pura tidur. Bangun gih, mandi. Biar gue siapin sarapan."
Lalu aku langsung beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

Selesai mandi dan bersiap-siap, aku langsung ke meja makan untuk sarapan. Tiba-tiba ada yg membunyikan bel rumahku.

Aku melirik bang Mark. "Siapa tu bang?"

"Paling temen gue, katanya pagi ini mau numpang sarapan."

"Oh yaudah." Aku melanjutkan makan ku sementara bang Mark membuka pintu.

"Ei yoo. Ayo masuk, pas banget gue baru selesai buat sarapan." "Haha, rajin amat lu bang." Sayup-sayup aku mendengar suara abangku dan temannya. Tapi aku merasa tidak asing dengan suara nya.

"Lho, Haechan?"

"Lho, Hara?"

Kami sama-sama menunjuk satu sama lain.

"Lho? Kalian saling kenal?" Bang Mark menunjuk kami berdua begantian, wajahnya terlihat bingung.

"Dia murid baru di kelas gue." Aku menunjuk Haechan.

"Dia kemaren main kerumah bang." Aku refleks langsung memukul Haechan menggunakan tangan ku yang menunjuk dia.

"Ngapain Ra?" Bang Mark melihatku bingung, tapi seperti marah juga.

"Nemenin Jeno." Bukan nya aku, malah Haechan yang menjawab. Aku takut bang Mark marah. Aku hanya bisa menunduk sambil menggigit bibir ku.

"Nemenin aja? Nemenin ngapain?" Hening, tidak ada yang menjawab.

"Ra? Dijawab." Bang Mark menegurku.

Aku mendongakkan kepala ku, takut-takut melihat bang Mark. "Ga ngapa-ngapain. Kemaren pas Abang gabisa jemput dia nawarin pulang bareng, sekalian mau pergi acara dia nya. Tapi ambil barang dulu kerumah dia."

Aku diam, menggigit bibir ku gugup, menunggu jawaban bang Mark.

Bang Mark mendaratkan tangan nya di kepalaku lalu mengelusnya. "Gapapa dek, gue ga akan marah kalo lu jujur sama gue. Dah, ayo pada makan. Pagi-pagi jadi gaenak gara-gara lu nih Chan." Bang Mark langsung menghampiri Haechan lalu memiting nya sampai ke meja makan. Aku melihat nya hanya terkekeh, apa lagi mendengar ocehan Haechan.

 Aku melihat nya hanya terkekeh, apa lagi mendengar ocehan Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berangkat ke sekolah bersama dengan Haechan. Hampir terlambat, karna saat makan tadi jadi sangat lambat karna Haechan dan bang Mark rusuh.

Aku turun dari motor dan langsung mau beranjak dari parkiran, meninggalkan Haechan. Tiba-tiba Haechan berteriak, "Hara, tungguin." Aku memutar bola mataku.

Mystery | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang