9. Persiapan Liburan

5.1K 455 36
                                    

***

Lisa tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita Jiyong yang dimarahi putrinya karena mematikan TV. Padahal sebelumnya gadis itu tengah serius membahas kontrak pemotretannya, namun sekarang, begitu Jiyong tiba di agensi dan menemuinya, Lisa tidak bisa berhenti tertawa.

"Harusnya aku ada disana dan melihatnya langsung," ucap Lisa masih sembari terkekeh, ia rangkul lengan suaminya kemudian mencium lembut pipinya. "Oppa pasti akan terlihat sangat menggemaskan saat terkejut karena Alice,"

"Apa dia selalu begitu? Setiap pagi? Bagaimana kalau kita melarangnya menonton TV setiap pagi?"

"Haha kalau begitu dia tidak akan berangkat ke sekolah," jawab Lisa dengan tangan yang masih memeluk lengan suaminya. "Oppa seharusnya menunggu sampai dia selesai menonton. Setelah menonton Spongebob dia akan langsung berlari ke kamar mandi. Alice selalu senang pergi ke sekolah. Dia harus ke sekolah untuk menceritakan apa yang ia tonton pada Yerin,"

"Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Ku pikir oppa sudah tahu," jawab Lisa dengan begitu santai, padahal suaminya sudah berkali-kali mendengus karena kesal. Keduanya berjalan keluar dari gedung agensi sampai di tempat parkir mereka bertemu dengan seorang staff yang membawa sekotak berkas. Staff itu hendak menyimpan kotak-kotak yang ia bawa ke dalam bagasi mobilnya dan Jiyong datang untuk membantunya. "Berkas apa semua itu? Ku pikir kau akan pergi cuti, kau cuti dengan semua berkas itu?" tanya Lisa sementara Jiyong tengah menaruh sekotak berkas tersebut di bagasi mobil staff agensinya.

"Aku tidak cuti, aku justru lembur karena beberapa fans menulis banyak sekali keluhan,"

"Keluhan apa kali ini?" tanya Jiyong sembari meraih selembar berkas paling atas. "Ah... Tentang album Jinwoo? BLINK kecewa karena Jinwoo merilis album solo lebih dulu daripada Rose? Ya! Ini fansmu," ucap Jiyong sembari menunjukan salah satu berkas kepada istri cantiknya.

"Fansku? Whoa... Mereka hanya orang-orang malas yang mengaku-ngaku sebagai BLINK untuk membuat keributan dan mengisi waktu luang. Kenapa kita harus menanggapi mereka? Bukankah Jinwoo oppa memang debut lebih dulu dibanding dengan Rose?"

"Karena keluhannya sebanyak ini," jawab sang staff sembari menunjukan kotak di bagasi mobilnya yang penuh dengan lembaran berkas. "Fans selalu mengeluh kalau idolanya tidak muncul di TV atau tidak kunjung merilis album baru, tapi mereka juga memprotes kalau agensi memberi idola mereka banyak pekerjaan. Tidak semua fans begitu tapi fans tipe penuntut seperti itu yang selalu berisik, memakai media dan membuat sesuatu yang sepele jadi terlihat begitu menyedihkan,"

"Hhhh... Pilihannya hanya dua, dianggap anak tiri atau sapi perah," gumam Jiyong yang kemudian melangkah pergi usai mengembalikan berkas yang tadi ia ambil. "Fans yang menuntut seperti itu membuatku ingin segera pensiun," canda Jiyong yang membuat Lisa kemudian memukul kepala pria itu.

"Enak saja pensiun, lalu siapa yang memberiku uang jajan kalau oppa pensiun?" protes Lisa kepada suaminya. "Maafkan BLINK karena sudah membuatmu kerepotan, aku akan berusaha lebih keras untuk memuaskan mereka jadi nanti kau akan mendapat banyak pesan terimakasih, bukannya keluhan, maafkan aku," ucap Lisa kepada staff agensinya, sebelum kemudian ia berpamitan dan berlari mengejar Jiyong ke mobilnya. Pagi tadi Lisa datang ke agensi dengan managernya dan sekarang ia akan pergi dengan Jiyong, berbelanja untuk liburan sebelum menjemput Alice sepulang sekolah nanti.

Rolls Royce hitam milik Jiyong melaju di jalanan yang lenggang, cukup cepat mendahului mobil-mobil lainnya namun belum memakai kecepatan penuhnya. Keduanya berencana pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa keperluan seperti camilan dan tissue. Alice butuh camilan untuk mempertahankan moodnya selama perjalanan dan mereka akan butuh tissue untuk menyeka tangan putri kecil mereka itu.

New, Kwon AliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang