Mysterious Woman

11 0 0
                                    

Aku melihat seorang wanita mendekatiku dengan wajahnya yang memerah mengucapkan.

" Aku mencintaimu marry "

Hah.
hanya mendengar kata kata itu membuat aku menjadi emosional, jantungku berdegup kencang seperti drum yang di pukul sekeras kerasnya.
..
.
.
.
.
.


Mataku menjadi merah sedangkan bibirku gemetaran mengucapkan kata

"AKU PASTI AKAN MEMBUNUHMU WALAUPUN DENGAN CARA APA PUN ITU HAAAAA.....
PASTI AKAN PASTI AKAN PASTI AKAN PASTI AKAN PASTI AKAN PASTI AKAN PASTI AKAN PASTI AKAN MEMBUNUH.... HAHAHAHAHAHAHA HIHIHI AHHHHH"

---------------------------------------------------------

Namaku Marry laksy umur 22 tahun, lajang baru lulus dari sebuah universitas tempat tinggalku.

Aku tinggal dengan ibuku, di sebuah rumah kecil sudut kota kalian pasti bertanya dimana ayahku, jawabannya adalah ayahku sudah tiada, dia bekerja sebagai reporter sebuah TV swasta di daerah perang timur tengah, saat membawakan sebuah berita live di tv.

Saat itu aku melihatnya sedang membawakan berita, aku sangat rindu sekali dengannya, karena sudah lama aku tidak melihat ayahku.

Saat penghujung acara sudah mau selesai aku mendengar suara letusan tajam di tv, dan yang aku lihat adalah ayahku diam tak bergerak, aku menjadi tercengan saat melihat ada lubang seukuran peluru di dahi ayahku.

Duniaku serasa hancur pada saat itu, dan aku mendengar suara jatuh dari belakangku.

Yang aku lihat adalah ibuku terjatuh seperti benda yang tidak bernyawa, aku merasakan rasa sesak di dadaku dan ibu memelukku dengan menangis, aku hanya diam tidak terlalu mengerti kenapa ini terjadi.

Saat itu umurku baru menginjak 9 tahun jadi aku tidak terlalu mengerti kejadian saat itu yang aku tau hanyalah dadaku sakit dan dunia serasa hancur.

Tidak terlalu lama setelah itu aku mengerti bahwa ayah tidak akan kembali lagi ke rumah, aku menangis sekencang kencangnya sambil membanyangkan ayahku, ayah yang menyayangiku, mengasihiku, memberikan cinta dan kasih sayang.

Tetapi sekarang sudah tidak ada lagi di dunia ini.
.
.
.

Sore hari

Aku pulang dari warnet untuk mencari info tentang pekerjaan, kalian pasti bertanya jaman sekarang internet bisa diakses menggunakan hp.

Alasanku ke warnet, karena aku tidak punya uang untuk membeli hp, setelah ayahku meninggal
Ibu dari pagi, siang, dan malam bekerja keras untuk membayar biaya sekolahku, dia bekerja keras tanpa menghiraukan kondisi tubuhnya walaupun lagi sakit dia masih saja berkerja, aku yang melihat dia bekerja sekeras itu demi anaknya, merasakan sakit yang termat di dadaku sesak, ingatan ini pasti akan mengingatkanku akan perjuangan ibuku.

Setelah aku lulus selang beberapa hari aku menerima kabar bahwa ibuku jatuh pingsan saat sedang bekerja dan sekarang sedang di larikan ke rumah sakit terdekat.

Setelah mendengar kabar tersebut aku segera bergegas ke rumah sakit tempat ibu dilarikan.

Aku lari sekuat tenagaku tanpa menghiraukan kondisi sekitar, setelah sampai di rumah sakit aku segera naik ke lantai atas tempat perawatan ibuku, aku langsung masuk menghiraukan perawat dibelakangku.

Yang kulihat adalah ibuku yang sedang tidur di kasur, dengan tubuh yang kurus dengan selang infus menancap di pergelangan tangannya.

Hatiku menjadi berkeping keping melihat kondisinya, akupun langsung menuju ke sampingnya dan langsung menangis.

Kenapa semua ini terjadi denganku...

Dunia ini tidak adil...

Nasibku begitu menyedihkan setelah kehilangan ayahku aku belajar dengan keras, agar setelah lulus dari universitas yang aku pikirkan akan bekerja dan menghasilkan uang jadi aku bisa menyuruh ibuku untuk berhenti.

Tetapi apa ini, apa yang terjadi justru kebalikannya.

Sesuatu yang aku takutkan telah terjadi.

Apa yang adil di dunia ini..

---------------------------------------------------------

Dalam perjalanan pulang aku melintasi jalan yang ramai, entah hari ini karena ada festival atau apa, tetapi yang aku lihat adalah kios berjejer di bahu jalan sambil mengeluarkan aroma harum yang menggugah selera.

Aku ingin sekali membeli makanan di suatu kios, tetapi saat aku merogoh kantong celanaku yang aku pegang hanya uang Rp.1000.

Ohh betapa miskinnya diriku untuk membeli makanan saja aku tidak punya uang.

Hanya memikirkan kondisi keluargaku membuat kepalaku pusing.

Jadi akupun hanya menahan lapar diperutku sambil sesekali mengusap perut untuk meringankan rasa laparku.

Setelah melewati jalan tersebut aku menghela nafas, keluargaku jatuh saat ayah meninggal dan sekarang semakin jatuh saat ibuku sedang jatuh koma di rumah sakit.

Ibuku tidak sadarkan diri dari satu bulan yang lalu, dokter mengatakan bahwa penyakit ibuku sangat aneh bahkan banyak dokter yang sudah mencoba memeriksa kondisi ibuku di buat bingung karena kondisi tubuhnya baik baik saja bisa dikatakan normal.

Tetapi kenapa dia sampai sekarang masih koma sejak dirawat dirumah sakit.

Aku membayar biaya rumah sakit dari bekerja online sebagai programer, jual online, dan lain sebagainya.

Apapun itu yang penting aku bisa menghasilkan uang untuk biaya perawatan ibuku dan aku hanya bisa puasa menahan lapar setiap hari karena masalah uang.
.
.

Saat aku melewati taman kota, aku melihat wanita menghampiriku.

Aku tidak terlalu jelas melihat wajahnya karena dia menggunakan topi menutupi sebagian wajahnya.

Yang aku lihat hanyalah warna merah samar di wajahnya.

Aku mengenal wanita tersebut, dia adalah temanku waktu aku di universitas, dia mempunyai sifat yang ceriah tapi menawan, dimanapun dia pergi pasti banyak lelaki yang terpikat karena dia cantik,tinggi,dan tubuhnya atletis.

Tetapi kenapa dia seperti merasa gugup di depanku.

"Marry bisakah kamu ikut denganku sebentar"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sisi GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang