2-Mengenal

19 3 0
                                    

Jangan Lupa Vote Sayang!

_________________________________
Langsung aja nieh! Chekidot*

Kring...kring...kring

Bel istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas.
Tapi tak untuk Naila. Dia hanya diam di tempat duduknya sambil mengeluarkan kotak bekalnya.

Saat Naila hendak membuka tutup kotak bekalnya, tiba tiba seseorang duduk di sampingnya.

"Hai." Sapa seseorang yang tak lain adalah Lisa.

"Oh, hai. Kamu udah makan?" Tanya Naila.

"Udah dong." Jawab Lisa singkat.

"Cepet banget." Kata Naila kepada Lisa.

Lisa hanya membalas kata kata Naila dengan senyumannya.

Saat mereka asik berbicara, tiba tiba bel masuk berbunyi.

Kring...kring...kring

"Oh udah masuk. Nanti pulang kita bicara lagi ya." Kata Lisa sambil berlari menuju kelasnya.

"Ok baiii." Jawab Naila kepada Lisa.

Semua murid kembali masuk ke kelasnya masing masing, sehingga kelas yang tadi hening menjadi ribut.

Saat Naila hendak memperbaiki kursinya itu, tiba tiba saja rambut Naila serasa ada yang menariknya.

"Aduhhh." Rintih Naila.

Tarikan rambut itu semakin kencang. Akhirnta Naila memutuskan untuk melihat keadaan di belakangnya.
Rupanya ada dua laki laki yang sedang berbicara. Naila tahu, bahwa mereka yang melakukannya. Tapi Naila hanya membiarkan mereka.

'Guru guru sedang di mana ya?' Batin Naila.

Ya, saat ini belum ada satupun guru yang masuk ke kelas 7A. Hanya wali kelas mereka saja yang masuk tadi.

Akhirnya, Naila mengeluarkan buku. Yang tak lain adalah novel kesukaannya.

Saat hendak membuka bukunya itu, tiba tiba ada dua orang yang berdiri di depan meja Naila.

"H-hai, nama kalian siapa?" Tanya Naila dengan penuh kegugupan.

"Oh iya sebelum gue apa apain lo. Kita perkenalkan diri kita dulu." Kata kedua orang yang sedari tadi berdiri di depan Naila.

Naila sedikit kebingung apa yang dikatakan oleh kedua orang tersebut.

"Oh ya kenalin, nama gue Kelvin dan anjing di samping gue, eh maksudnya yang di samping gue namanya Deven."

"Oh hai. Nama aku Naila. Sal-"

Belum saja Naila menyelesaikan perkenalannya, tiba tiba Kelvin mengambil sala satu barang di hadapan Naila. Ya, novel favoritnya.

"Eh eh. Itu punya aku."

"Yah emang punya kamu. Kalo mau ngambil, ada satu syarat."

"E-emang apa syaratnya?" Tanya Naila penasaran.

"Syaratnya, kalo gue lakuin sesuatu, lo gak boleh laporin ke orang tua lo, guru, sahabat, dan siapa siapa. Yang penting jangan bilang ke siapa siapa. Ngerti?"

"K-kok harus gitu sih?" Kata Naila dengan keberaniannya yang tersisa.

"LO MAU GAK BUKUNYA?" Teriak Kelvin, sehingga membuat seisi kelas menatap mereka.

"M-mau." Kata Naila dengan gugupnya.

"Lo harus setuju dulu dengan syarat gue." Gumam Kelvin.

"I-iya. Tapi kamu jangan macem macem ya."
Kata Naila yang penuh kecurigaan.

"Iya." Jawab Kelvin singkat dan akhirnya meninggalkan Naila.

###

Kring...kring...kring

Bel pulang telah berbunyi. Padahal kelas Naila belum ada satupun guru yang mengajar.

Naila segera merapikan bukunya dan keluar dari kelas.

Saat Naila sedang berjalan di tangga, tiba tiba saja ada dua orang lelaki tampan, yaitu Kelvin dan Deven mendorong Naila sehingga membuat Naila jatuh.

"Aww. Aduhh." Rintih Naila.

Naila tak bisa menopang dirinya karena kakinya sakit dan terjatuh beberapa kali, tapi tak ada seorang pun yang menolong Naila.

Tiba tiba seorang lelaki mengulurkan tangannya untuk menolong Naila. Lelaki tersebut adalah Radit, sang ketua kelas di 7A.

"Kamu gak apa apa kan? Gak luka kan?" Tanya Radit dengan rasa kuatirnya.

"Sedikit aja kok. Makasih ya Radit." Jawab Naila.

"Aku antarin kamu yah." Kata Radit dan langsung menopang Naila di pundaknya dan membaw Naila turun dari tangga dan menuju mobilnya Naila.

Naila hanya tersenyum kepada Radit yang sudah mau menolong dia.

"Makasih ya Radit." Kata Naila kepada Radit.

"Iya sama sama." Kata Radit dan akhirnya meninggalkan Naila.

'Mobilnya Naila besar juga yah. Pasti orang kaya.' Batin Radit saat tadi pergi meninggalkan Naila.

Saat di mobil, Naila segera masuk dan menaruh barang barangnya.

"Non, tunggu sebentar ya." Kata supirnya Naila.

"Baik pak." Jawab Naila lembut.

Sambil menunggu, Naila melihat sekitaran sekolahnya. Mata Naila tertuju pada kedua cewe yang sedari tadi berbicara dan menghadap mobilnya Naila.
Naila sempat curiga dan memutuskan untuk memantau mereka sebentar. Untung saja kaca mobil Naila tak dapat dilihat jika dari luar.

'Ke dua perempuan tersebut nampak sirik. Terlihat dari ekspresinya.' Batin Naila.

"Kita berangkat non?" Kata pak supir tersebut.

"Berangkat aja pak." Kata Naila sambil memandangi kedua perempuan tersebut.

Saat mobil Naila sudah jauh, salah satu dari mereka nampak mengulurkan lidahnya tanda mengejek. Dan teman di sampingnya tersebut nampak ketawa terbahak bahak karena ulah salah satu perempuan tadi. Hal tersebut dapat dilihat oleh Naila dari kejauhan dan membuat Naila geram.

'Awas saja kalau ketemu.' Batin Naila.

Sesampainya di rumah, Naila merapikan barang barangnya di mobil, dan segera turun menghampiri ibunya.

"Haii ma." Sapa Naila dengan senangnya.

"Haii. Gimana belajarnya? Seru?" Tanya ibunya penasaran.

"Hm, seru dong. Naila dapat teman baru loh." Kata Naila yang sebenarnya berbohong. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah terburuk bagi Naila.

"Yaudah ma, Naila masuk ke kamar dulu yah."

Saat sampai dikamar, Naila langsung merebahkan diri di kasur.

"Haduhhh, cape banget hari ini." Gumam Naila.

###

Haii🙋!!! Gimana part keduanya? Maap ya pendek Solanya waktu gak ada dan buatnya harus cepat. Maap ya Readers💕. Nanti aku buat panjang panjang deh. Butuh saran dan kritik dari kalian.

IG Author: @inela._

~JANGAN LUPA VOTMENT YA💕~

👀Tunggu part selanjutnya yah!👀

♡I'M NOT SHY♡ [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang