Prolog

34 3 0
                                    

Cinta itu bukan tentang seberapa lama kamu kenal dia, tapi tentang bagaimana dia bisa menjadi rumah untuk hatimu yang lemah.

***

Jakarta.. kota yang ga pernah absen dari kata macet, belom lagi asep kendaraan yang ngebul kek otak pas ngerjain soal mtk, udah mumet bikin bete pula.. itu lah yang dirasakan oleh Alicia Annelise yang kerap dikenal dengan nama cia , mahasiswi jurusan Informatika yang baru saja menyelesaikan UAS semester 2-nya, yang membuat dirinya dilanda kebosanan karena libur yang terlalu panjang.

"Lu naik bis lagi tadi?" Cia pun mengangguk sambil mengeluarkan hpnya dari tas "Ya lu pikir gue bakal naik apaan? Motor? Yakali.. makin buluk ntar gue sya" kata cia pada nasya. Nasya, teman satu kampus Alicia yang kebetulan bernasib sama padanya, dilanda kebosanan yang berkepanjangan dan ujung-ujungnya akan berakhir nongkrong di warung kantin langganannya di depan kampus.

"Gue deg-degan dah sama nilai nilai UAS kemaren, gimana ya hasilnya" ujar cia sambil menopang dagu dengan kedua tangannya. "Please banget dah ci jangan ngomongin nilai, pengen nangis gue dengernya" seketika cia tertawa karena respon dari nasya. Memang benar, jika diingat ingat soal UAS kemarin sangat sulit, tidak seperti apa yang diajarkan dosen dikelas.

"Diem lu ci gausah tawa tawa dah, gue laper nih, lu ga laper apa? Mending kita pesen makanan" kata nasya. "Laper sih, lu mau pesen apaan? Biar sekalian" tanya cia sambil berdiri dari kursinya. "Samain aja  sama lu" setelah itu cia langsung berjalan menuju warung makan disalah satu kantin tersebut.

"Bang dul.. mau nasi goreng ayamnya dua ya, telornya diceplok, gausah pake mecin soalnya gue udah bego, bawang gorengnya banyakin, sama es tehnya 2 gulanya dikit aja yang satu esnya biasa aja yang satunya lagi banyakin" ujar cia dengan cepat serta lengkap yang langsung membuat bang dul itu mengangguk-ngangguk dan mengacungkan jempolnya "Siap dah neng sabar ya, ini libur libur gini ngapain ke kampus? ada rapat?" Tanya bang dul. "Kaga ke kampus, cuma kesini doang numpang makan hehehe" jawab cia dengan kekehannya sedangkan bang dul hanya mengeleng-gelengkan kepala karena kelakuan pelanggannya ini "Bang es teh nya 3, sama indomie sotonya 2 gorengnya 1" ujar lelaki yang masih berseragam putih abu abu yang entah datangnya dari mana. "Siap bos, ngantri dulu ye" kata bang dul kepada lelaki itu dan dijawab dengan anggukan.

Cia menyenderkan badannya pada salah satu etalase sambil memainkan hp, sedangkan lelaki berseragam SMA itu hanya duduk diam sambil memperhatikan cia. Merasa sedang diperhatikan, cia pun langsung menoleh kearah lelaki itu "apa liat liat, lu kata gue pisang" ujar cia padanya, seketika lelaki itu langsung membuang muka kearah lain dengan tatapan dingin. "Bocah gaje" gumam cia yang sebenernya masih bisa terdengar. "Bang dul nanti kalo udah jadi langsung anterin ke meja aja yaaa, maaciw" kata cia lalu pergi ke arah mejanya sambil melewati lelaki itu dengan muka datarnya serta tatapan yang sinis.

Aneh, satu kata yang terlintas dikepala kenzo. Kenzo Xavier, lelaki yang baru saja mendapatkan sinisan dari perempuan yang tidak dikenalnya, kenzo memperhatikan perempuan itu yang baru saja duduk didepan temannya "Ngeliatin aja bang, itu namanya alicia, emang keliatannya galak, sinis pula, padahal mah ngakak mulu kerjaannya" ujar bang dul sambil membawa dua piring nasi goreng pesanan alicia.

"oh.. jadi namanya alicia" 

Tanpa disadari kalimat itu seketika terlintas dipikirannya, dengan cepat kenzo menggelengkan kepala dengan harapan membuyarkan kalimat itu, namun nyatanya pandangan matanya tak lepas dari perempuan yang baru saja ia temui, alicia.

~~~~~~~~~~

Yak ini cerita garing banget gaes, bikinnya iseng doang, gausah serius" banget soalnya gue belom mau ke KUA, kecuali sama kenzo awkwkwk. dah ya pokoknya makasih buat yang udah mau baca. 

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang