"Yang-- kita break dulu ya?"
Baek Jin mendengus bersamaan dengan surai merahnya yang ia acak-acak anarkis tanpa peduli. Sial, ucapan Yuri belakangan ini selalu mondar-mandir dikepalanya seolah mimpi buruk.
Tubuhnya ia hempas begitu saja keatas kasur empuk unitnya. Memandang langit-langit tanpa minat. "Yuri sialan." Desisnya penuh dendam.
Baek Jin hanya merasa jika hubungan mereka selama beberapa bulan terakhir nampak baik dan tak ada masalah serius. Paling-paling hanya hal-hal sepele yang tak penting untuk dibahas. Lantas mengapa si tiang berjalan itu tiba-tiba saja berkata demikian? Lantas membuat Baek Jin pusing tujuh keliling memikirkan kesalahannya yang bisa saja memicu Yuri menginginkan mereka untuk 'beristirahat' sejenak hingga waktu yang tak ditentukan.
Si idiot Park Yuri sudah berani mempermainkannya rupanya.
"Aaagh-- kesal! Park Yuri bodoh! Idiot! Brengsek! Kurus kering sialaaaaann!!"
Siapapun jangan salahkan Baek Jin jika ia menyumpah serapahi Yuri yang mungkin saja saat ini tengah tersedak.
Mereka bahkan baru saja merangkumkan rekaman untuk mixtape keduanya. Apa Baek Jin batalkan saja ya rencananya satu itu? Lagi pula ia benar-benar tak mengerti alasan Yuri meminta hubungan mereka untuk berhenti sementara tanpa ada perkara serius sebelumnya.
Apakah pria tinggi itu bosan padanya?
Apakah Yuri mencintai orang la-- tidak! Baek Jin tahu sekali jika kekasihnya itu budak cintanya, Lyolik pengecualian. Setidaknya ia tahu jika Yuri tidak mungkin--atau mungkin saja-- jatuh cinta pada orang lain.
"Bodoh. Park Yuri bodoh! Kalau mau selesai ya pustus saja sekalian! Tanpa embel-embel break segala! Sial. Huhu aku kesal sekali."
Dan moodnya semakin memburuk ketika tahu akun snsnya diretas orang yang tak bertanggung jawab. Ck! Di sana bahkan ada fotonya saat mengikuti survival mixnine beberapa tahun lalu. Dan itu satu-satunya kenangan yang ia miliki. Juga-- foto kencan ia dan Yuri saat Baek Jin berulangtahun ikut terkena tangan jahil berakhir menghilang selamanya dari akun snsnya.
Inginnya marah, tetapi Baek Jin bahkan tak tahu harus marah pada siapa. Sudahlah, lagi pula ia dan Yuri sebentar lagi toh akan putus. Yah hitung-hitung belajar move on sejak dini nampaknya lebih keren.
Setelah meraih kacamata dan headband, Baek Jin memilih keluar untuk mencari udara segar. Mungkin Sangho bisa menghiburnya saat ini.
"Loh sendirian? Tumben, biasanya nempel terus sama si cecunguk itu."
Baek Jin sih nyelonong saja memasuki unit Sangho, sudah biasa juga anggap saja rumah sendiri.
"Ho temenin cari angin yuk. Bosan dirumah terus."
Sangho yang lagi asik nonton hotel del luna tentu tidak langsung menjawab ajakan si pendek berambut terang itu. Lagi pula, Baek Jin ada-ada saja-- angin lah dicari padahal Sangho punya kipas angin dirumahnya.
"Jangan ngerecok orang hyung. Biasanya juga kemana-mana sama Yuri." Jika dengan Baek Jin saja Sangho bersikap sopan, kalau dengan Yuri mana sudi dia.
Baek Jin merengut tak suka. Yuri lagi Yuri lagi hhhhh panas telinganya terus-terusan mendengar kata kramat itu.
"Aku putus sama dia."
Sangho nyaris terjungkal bertepatan dengan munculnya hantu tanpa bola mata juga dengan ucapan mustahil Baek Jin.
"Yang benar?!" Sembur Sangho tak percaya. Baek Jin saja tidak percaya dengan ucapannya barusan. Sebenarnya belum benar-benar berpisah, hanya status mereka saja yang tidak jelas sekarang.