Jihad bukan hanya sekedar perang menghunuskan pedang, melempar tombak, atau melempar rasengan shuriken ke arah lawan. Namun jihad merupakan perjuangan umat terhadap agama Islam dengan sungguh-sungguh dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberi dan menuntut ilmu, ibu yang melahirkan, berdakwah, dan sebagainya. Keliling dunia untuk berdakwah merupakan salah satu upaya berjihad. Memenuhi panggilan umat merupakan tabungan akhirat yg tak terhitung jumlahnya. Namun semakin banyak ganjaran pahala yang didapat, maka pengorbanannya makin besar. Salah satunya keluarga.
Piring telah tersusun rapi diatas meja, aroma menggoda tersebar diseluruh ruangan, dan seruan ibu sudah terdengar. Waktunya makan malam tiba. Momen ini merupakan momen yang sangat berharga, terutama bagi remaja laki-laki berusia lima belas tahun bernama Boruto. Momen ini sangat ia nantikan setiap malamnya karena seluruh anggota keluarga berkumpul, tapi tidak dengan malam ini dan malam-malam sebelumnya. Mungkin ia sudah lupa kapan terakhir kali kumpul lengkap.
"Boruto, jangan main game terus ayo makan."
"Iya bu, sebentar lagi gamenya selesai." Jawab Boruto sambil asyik bermain game.
"Ibu, apa ayah pulang malam ini?" Tanya sang adik cantik dan imut bernama Himawari.
"Tidak sayang, hari ini ayah belum bisa pulang."
"Lalu kapan ayah pulang?" Tanya himawari penasaran dan sudah rindu dengan ayahnya.
Hinata, sang ibu hanya bisa terdiam karena ayah mereka belum bisa pulang dalam waktu dekat.
"Cih, paling si ayah itu pulangnya tahun depan." Jawab Boruto kesal sambil main game.
"Tidak kok, memang ayah belum bisa pulang dalam bulan ini, tapi bukan berarti tidak pulang selama itu. Insya Allah bulan depan ayah pulang. Kita doakan saja semoga ayah selamat sampai rumah dan sehat wal afiat " jawab Hinata sambil tersenyum meyakinkan anak-anaknya.
"Memang si ayah itu lebih mentingin orang lain ketimbang kita. Padahal videonya di youtube sudah tersebar, untuk apa harus mendatangi Masjid satu-satu hanya untuk berceramah?"
"Boruto, jangan bicara seperti itu. Ayah pergi berdakwah bukan berarti tidak peduli dengan kita. Berbicara melalui video dan langsung bicara ditempat itu berbeda bukan? Ayah pergi bukan untuk bersenang-senang atau jalan-jalan, tapi untuk memenuhi panggilan umat Islam. Umat Islam butuh ayah. Harusnya kita bangga karena ayah menjadi panutan bagi umat muslim lainnya."
"Tapi kita juga butuh ayah, apa ayah tidak butuh kita? Ayah sayang ga sih sama kita?"
"Saat bulan lalu ayah pulang Boruto pergi bermain sama ayah dan adik ke taman sambil latihan suriken bukan? Itu berarti ayah kangen dan ingin bersenang-senang sama anak-anaknya. Ayah tidak pernah bersenang-senang dengan para jamaah apalagi sama ibu-ibu pengajian. Jika ayah bicara sama ibu, ayah selalu bertanya keadaan kalian, apa yang kalian lakukan jika ayah tidak dirumah, tentang sekolah kalian. Ayah tidak pernah pergi meninggalkan kalian begitu saja bukan? Apa pernah ayah tidak pulang sama sekali selama dua bulan? Tentu tidak pernah, karena bagaimanapun dan sesibuk apapun ayah pasti ingin bertemu dengan anak-anaknya. Ayah itu sangat sayang dengan kita." Jawab sang ibu panjang lebar dengan lembut dan kasih sayang.
Tanpa ba bi bu Boruto menaruh telepon pintarnya di samping piringnya dan langsung makan begitu saja.
"Boruto kan barusan memegang handphone, cuci tangan dulu baru makan, jangan lupa berdoa sebelum makan ya sayang." Nasehat ibu lembut.
Boruto tanpa protes melakukan apa yang ibunya katakan dan akhirnya mereka makan malam dengan khidmat.
Setelah selesai makan dan beres-beres, sang ibu langsung pergi ke kamar. Duduk terdiam sambil menatap foto keluarga diatas meja. Rindu. Rindu suami tercinta, terlebih jika anak-anaknya selalu menanyakan kapan ayahnya pulang ketika makan malam. Dahulu saat Naruto masih menjadi hokage walaupun sibuk, selama tidak lembur pasti akan pulang ke rumah. Sangat berbeda dengan sekarang. Jarang pulang. Hanya seminggu dalam dua bulan sekali paling lama dirumah. Bahkan pernah hanya dua hari saja pulang. Tapi Alhamdulillah, walau jarang pulang Hinata sangat bangga dengan suaminya karena sesibuk apapun tidak pernah lupa memberi kabar lewat telepon pintar, bahkan jika sempat seminggu sekali melakukan video call dengannya dan anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustad Kondang Konoha
FanfictionKisah seorang ustad kondang yang hidup baik sebelum dan setelah peradaban perang Dunia ninja. Perjuangan para ustad kondang di sebuah desa yang subur yaitu Konoha yang melahirkan seorang pendakwah dari generasi ke generasi. Perjuangan dakwah seorang...