im sorry

1.2K 55 6
                                    

Sohwa belum terbangun dari kritisnya , sajidah masih setia menggenggam tangannya, sementara atta thoriq dan saaih hanya terdiam diatas kursi tanpa sepatah kata pun .

Sajidah merasa tak tega melihat tangan kakanya penuh dg jarum suntik , semua tubuhnya dipenuhi selang dan kabel .

Sajidah merasa tak tega melihat tangan kakanya penuh dg jarum suntik , semua tubuhnya dipenuhi selang dan kabel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah apa yg sedang dimimpikan sohwa hingga ia enggan bangun dari tidurnya .

Tiba" hp thoriq berbunyi , ternyata panggilan dari iyyah adik kesayangannya.

Call iyyah

Iyyah: "assalamualaikum , bang ... Kalian pada kemana daa,?? Masa kita ditinggal di mol"
Thoriq: "waalaikum salam ,, ya allah yah maaf bang thoriq lupa , biar bang thoriq jemput ya "
Iyyah: "gak usah kita udah pulang pake taksi , bang thoriq ada dimana??
Thoriq:" abang lg ada urusan yah, iyyah jagain ade" dulu ya , nanti abang pulang ko"
Iyyah :"iya ... Iya.. Iya"

Call of

Beberapa menit kemudian mata sohwa mulai terbuka sedikit demi sedikit, ia terbangun dan merintih kesakitan.

Sajidah yg mengetahii hal tsb pun segera berteriak memanggil saudara nya yg lain .

Seketika atta thoriq dan saaih pun bangun dari duduknya dan menghampiri sohwa.

Atta: "mim.. Ya allah alhamdulilah .., apa yg sakit sayang?"atta mengelus halus kepala sohwa.
Sohwa:" bang atta gak marah sama mimah?"
Atta: "udah lah mim ,, maafin bang atta ya sayang , harusnya bang atta ttp jagaib kamu"
Sohwa:"sohwa yg minta maaf sama abang "
Atta: "udah lah jangan mikir macem" dulu ya mim, sekarang km istirahat aja ,kita fikirin kesembuhan kamu "
Sohwa: "jid, .. Km gk pulang aja?, ade" gimana nanti?"
Saaih: "udah lah ka mimah , jangan pernah fikirin kita lagi , ka mimah sebenernya juga gk pernah kan fikirin kita" dg nada yg cukup keras.
Thoriq: "ih !!" membalas bentakan saaih
Saaih: "apa bang? Emang bener kan ka mimah tuh udah gk sayang sama kita, dia cuma pura" aja perhatian sama kita "
Atta: "iih ,, diem gak !"atta menyentak
Saaih seketika menangis dan berlutut di samping ranjang sohwa.
Saaih:" kenapa ka ??, kenapa ?? " saih menangis tak henti.
Sohwa: "km kenapa ih? , maafin kaka klo kaka buat kesalahan " sohwa mengelus kepala plontos saaih . semuanya saling berpelukan .

Sohwa: "kenapa kalian nangis sih?, udah lah kaka cuma sakit biasa"
Sohwa berusaha berbohong.
Atta kembali membelai kepala sohwa seakan memberi isyarat "mereka sudah tau"
Dan sohwa menatap ke arah ata seakan mengerti apa yg dimaksud kakanya itu .

Sohwa: "maafin kaka ya ,, kaka udah boong sama kalian "
Tak ada satupun yg merespon , mereka ttp pada posisi nya memeluk sohwa sambil menangis .
Sohwa: "tapi ka mimah mohon jangan sampe ade" yg lain tau , kasian mereka nanti "
Thoriq: "jangan egois lah ka mim , " seraya terisak isak , tangisan thoriq pecah seketika,
Suasana haru pun sangat terasa.
Sohwa hanya terdiam sambil memejamkan matanya .

Beberapa saat kemudian

Sajidah masih terdiam tanpa kata , walaupun matanya masih berlinang air mata namun ia ttp berusaha tegar dan tak ingin terlihat menangis didepan kakanya .
Ia menatap keluar jendela , pandangannya kosong tak berarah.
Sohwa:"jid .."
Sajidah menengok ke arah sohwa,tanpa basabasi sajidah mendekati kakanya , ia rasa kakanya membutuhkan sesuatu .

Sohwa: "sini lah jid  ,kaka pengen kamu pijitin nih "
Sajidah memijit tangan kakanya tanpa sepatah katapun .
Sohwa: "kamu marah ya sama kaka"
Sajidah tetap diam , sembari menahan air matanya yg akan jatuh .
Sohwa: "maafin kaka ya jid "
Sajidah ttp tidak menjawab , sohwa menggenggam tangan adiknya .
Sohwa: "kamu pulang aja jid , kalo kamu blm bisa maafin kaka gk apa-apa ko , tapi jangan bikin kaka sedih kaya gini , kamukan tau dari dulu kaka paling gak bisa didiemin kamu"
Sajidah tak sanggup menahan air matanya lagi sekarang ia telah tertunduk dijadapan kakanya sambil menangis .

Sohwa: "udah jid ,maafin kaka ya "
Sajidah: "maafin jidah ka gak bisa jagain kaka , jidah lalai "
Sohwa: "ini yg namanya takdir jid , gak bisa dipungkiri ,gk bisa dihindari, semua yg terjadi hari ini bisa jadi pelajaran esok hari"

Sajidah memeluk erat kakanya ,mereka hanyut dalam tangisan .

Berikan Aku Sedikit Waktu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang