🔥Luka?

33 4 4
                                    

Sesampai di depan pagar rumah Aurel , Ali yang tadinya sudah mengumpulin sekumpulan nafsu untuk memarahinya. tidak jadi karna melihat Aurel yang sedang tidur pulas di belakang punggungnya dan memeluknya seperti dia tidak boleh kemana-mana.

"Rel-rel bangun dah nyampe rumah Lo tu"ucap Ali seraya memegang pipi Aurel pelan-pelan, karna tidak enak mo sampe kapan Aurel tidur pulas di belakang punggungnya ,lebih baik membangun kannya dengan hati-hati pikir Ali.

"Hmmmmm"pelan-pelan Aurel terbangun dengan ke adaan sadar tidak sadar karna mimpinya masih terbayang-bayang

"Dimana?"Lanjutnya dan tanyanya kebingungan

"Menurut Lo?"singkat Ali dengan wajah yang tidak enak di lihat

"Oh rumah gue, yaudah makasih dah anter bye"jawabnya seraya turun dari motor dengan wajah yang masih setengah sadar setengah tidak sadar.

Di tengah membuka kan pagar Aurel terjatuh dengan ke adaan kaki yang sakit karna beberapa bunyi dari kaki kanannya yang berbunyi.

KREEK ,seketika menghentikan pandangan Ali yang tadinya melihat ke depan seraya memegang helm sekarang menjadi melihat Aurel dan membantunya.

"Lo gak apa-apa ?"tanya Ali dengan khawatir tapi wajahnya membuat semua tidak tampak jelas bahwa dia sedang khawatir .

"Menurut Lo?"jawab Aurel yang tadinya setengah sadar setengah tidak, sekarang sepenuhnya sadar akibat beberapa bunyi dan syok betapa sakitnya ia bertahan karna kakinya

"Yaudah gue cabut"singkat Ali yang sebenarnya khawatir ,karna tidak mau menunjukan rasa ibanya ia pura-pura tidak peduli akan ke adaan Aurel.

"Eh, tunggu bantu gue ya plisss ni kaki gue g bisa jalan sama sekali yang kanan"pinta Aurel dengan tangan berbentuk V terbalik

"Apa urusannya sama gue?"tanyanya dengan wajah yang khawatir tapi tidak terlihat

"Yaudah gak pa pa gue sendiri aja , MAKASIH"ucap Aurel seraya jalan pelan menuju rumah namun tenaganya saat ini lemah sekuat apa pun tidak bisa di paksa sampai ke dalam rumah apa lagi kamarnya yang sudah ada di lantai 2. Tidak berpikir panjang setelah Aurel berkata , Ali mengendongnya menuju ruang tamu dan mengambil minyak urut.

"Minyak urut dimana?"tanyanya dengan wajah yang dingin

"Emm, di atas lemari deket tangga ,sebelah rak sepatu"ucap Aurel dengan wajah yang terheran-heran

"Nyusahin, sini kaki Lo"tak sampe 1 menit Ali sudah muncul di depanya dan mengurut kaki kanannya.

"Tumben Lo baik?"tanya Aurel beberapa detik setelah ke heningan

"Gue balik ya banyak urusan"jawabnya mengekspresikan bahwa dia tidak suka bercanda

"Ya Ela kaya cewe dikit-dikit marah"

"Menurut Lo gue cewe apa cowo?"ujarnya dengan wajah yang datar seraya mengurut kakinya

"Cewe"penuh tekanan saat mengucap satu kalimat yang membuat Ali memalikkan wajahnya.

"Kalo Lo cowo udh gue baku hantam detik ini JUGA"ujarnya lagi ,kali ini Ali melihat Aurel dengan tajam.

"Biasa aja kali Sensi amat"ejeknya balik

"Bacot kalo bisa ni kaki Lo udh gue dedetin , biar sakit kaya neraka!"ejeknya penuh gemays seperti ingin mensentil ginjalnya.

"Emang tau Gimana neraka?"tanyanya

"bacot!!"ucapnya dengan muka yang datar

"Yee aneh-aneh aja"Ali tidak merespon melainkan fokus menuju kaki kanan Aurel yang sedang ia urut

🌈The secret of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang