"Telaatt terooss!" Cibir Drisca menyambut kedatangan Kia.
Kia hanya cengar - cengir, ia menuju tempat duduknya, selain Drisca, ada Kola juga yang sedang duduk di dekat meja Kia.
"Sebenernya lo kenapa sih telat terus?" Tanya Kola sembari cengengesan khasnya.
"Aku sibuk, kawan!" Jawab Kia membela diri.
"Sok sibuk lo!"
"Idihh, muncrat! euu," Drisca menunjuk ludah Kola yang keluar dari mulutnya dan jatuh di meja Kia.
"Ih, Kola mah kebiasaan!!" Gerutu Kia membersihkan mejanya dengan tisu
"Anturan tuh ludah gua ditampung tau! Kan lumayan buat menuhin sungai tiberias biar gak cepet surut".
"Pale lo benjol!" Sarkas Kia menoyor kepala Kola.
Tiba - tiba Nadriah datang, menjerit kencang.
"Lo kenapa, Nad?" Tanya Drisca
"Di cubit sama Kily," adu Nadriah memelas.
"KIILYY!!!!"
Drisca, Kia, Kola bahkan Nadriah pun berteriak berbarengan, paduan suara dadakan.
Sedangkan orang yang namanya disebut hanya bisa diam, memandang dengan tatapan buas, seakan sedang menakuti mangsa dengan cubitan mautnya.
"GAUSAH ISENG NYUBIT - NYUBIT ORANG!!"
"LO PIKIR LO HEBAT, BISA NYUBIT ORANG SEMAUNYA? Lo pikir lo lucu, iya?!!!"
"Iya!! Nape loh?!!" Ketus Kily menantang.
"Iya iya lagi lo! Dimana rasa berperiketemanan lo Kil?! Nanti kalau lo jahat lo bakal berubah jadi vampir Kil! Jangan jahat makanya, Kikil!!" ucap Kola panjang lebar, menasihati.
"Apasih, La! Orang Nadriahnya duluan yang iseng bukan gue!! Ohiya, Nama gue Kily! Bukan Kikil!! Lo kata gue kulit sapi qurban kikil!
"BUMI ITU BULAT KIL! BUKAN DATAR!!" Teriak Kola, lalu tertawa.
"Anjir anjir sumpah bego sumpah gue gak bisa nahan mau berkata kasar teruss!! ANJIR! ANJIR!! ANJIIIRRR LAH POKOKNYA BEGO!!" Tak tahan, Kily pun khilaf mencaci maki.
"KIIILYYY! Istigfar!! Kasar banget ngomongnya! Gue bawa ke klinik Al - 'Ana lu biar diruqyah!!" Umpat Kia mengancam.
"Dih! Lagian Kola gak jelas!! Orang ngomong apa dia jawab apa! Kan kesel gue!!" Ucap Kily membela diri.
"Bisa mati gue lama - lama ngobrol sama Kola!!" Tambahnya.
Kola nyinyir, "baperan banget sih lo!! Noh, si Fisyam noh bawa tahu lagi ke sekolah!!"
"Udah biasa kali si Fisyam bawa tahu ke sekolah. tadi pagi aja sebelum bel masuk gue ditawarin tahu dia!" Ujar Kia.
"Terus lo gak mau beli, soalnya tahu mentah, iya kan?" Tebak Kily yang direspon dengan anggukan Kia.
"Pelajaran pak Rugi ya matematika lah!!" Seru Kola tiba - tiba.
"ANJIR ANJIR SUMPAH BEGO SUMPAH GUE GAK BISA NAHAN MAU BERKATA KASAR TERUS!! ANJIR! ANJIR!! ANJIIIRRR LAH POKOKNYA BEGO!!"
"ANJIR ANJIR SUMPAH BEGO SUMPAH GUE GAJ BISA NAHAN MAU BERKATA KASAR TERUS!! ANJIR! ANJIR!! ANJIIIRRR LAH POKOKNYA BEGO!!"
Kia dan Kily mengumpat sebal, berteriak kompak memaki Kola.
🐵
KRING!!! KRING!!!
Berbarengan dengan bunyi bel yang bergema seantero sekolah, pak Rugi -- guru matematika -- mengucap salam dan keluar dari kelas, mengepakkan tangan lalu terbang:v
"Sekuy Kantin!!" Teriak Vani kepada The Sinting My Friendsnya -Kola, Kia, Kily, Nadriah, Drisca, Fhinta, dan Fisyam-
"Gue mau salim dulu sama si manusia serigala," ucap Kia lalu menyalimi Kola.
"Iya, kita udah nyelekin Kola daritadi pagi semenjak Kola berkata hal bego sampai istirahat," tambah Kily, mencium tangan Kola.
Kia, Kily dan Kola pun berpelukan, lalu disusul yang lainnya ikut berpelukan.
Nadriah, Vani, Fhinta ikut berpelukan.
Fisyam pun menghampiri menyusul, memeluk.
Beberapa temen yang lain juga memeluk.
Semua murid di kelas menyusul memeluk, makin sesak. Lalu kelas lain, angkatan, adik kelas, rt, rw, kecamatan, kelurahan, se-Jakarta dan akhirnya Indonesia pun bersatu.
🐒🐒🐒
Spoiler!
next capt: 👢sepatu bootsSekian and babay😘
--Niah--
Kamis, 5 September 2019
Di Jakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sinting My Friends
HumorPernah punya temen segila gue? Namanya Kola, dia demen banget ngayal tinggi ngelebihin langit ketujuh. Kata dia empat temen gue dan dia itu bukan manusia biasa! Tiap hari gue di sekolah ngeladenin the real friends yang gilanya gak ketulungan, ampun...