Naira membuka mata nya, pandangan gadis itu langsung tertuju pada jam dinding yang ada di kamar nya.
" udah jam 6 pagi ya " gumam naira, lalu bangkit dari tidur nya.
Setelah gadis itu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, naira berjalan menuju dapur dan mengambil sandwich yang telah di siap kan oleh abang nya.
" bang naira berangkat sekolah duluan " seru naira, lalu menengguk segelas susu putih.
" gak mau bareng abang?" tanya niko santai.
" gak, gue berangkat bareng temen " jawab naira, lalu berjalan menuju pintu utama.
" yaudah hati-hati!" jerit niko dari dalam.
Naira membuka pintu utama rumah nya, lalu pandangan gadis itu tertuju pada seorang pria yang sedang duduk di atas motor ninja merah.
" maaf lama " ucap naira dengan suara yang pelan.
" tenang aja, gue baru dateng kok " jelas azel.
" yuk berangkat " ajak azel, lalu memberikan helem yang ia bawa dari rumah ke naira.
Naira menerima helem merah itu dengan senang hati.
Setelah memakai helem nya dengan benar, azel menyodorkan jaket abu-abu yang ia pakai. Jaket itu hanya di tatap bingung oleh naira, sebenar nya apa yang ada di pikiran azel.
" pake, rok lo pendek " jelas azel.
Dengan pipi yang merona naira menerima jaket itu.
Sepanjang perjalanan, naira dan azel tidak berbicara. Naira masih terlalu canggung ketika ada di dekat azel, mungkin karena azel adalah bad boy.
Motor azel terparkir dengan sempurna, dengan segera naira turun dari motor itu. Lalu gadis itu melepaskan jaket milik azel yang ia pakai.
" pake aja jangan di lepas " pinta azel dengan tatapan yang sulit di artikan.
naira memilih diam, dengan jaket yang ia pakai kembali.
Sepanjang perjalanan ke kelas, naira mendapat tatapan tajam dari para kaum hawa.
'jadi mereka beneran pacaran'
'naira kok mau sii, sama bad boy'
'pasti mau lah orang ganteng gitu, gue juga mau kalo jadi pacar azel'
'Tapi mereka cocok juga'
Itulah kalimat yang keluar dari mulut mereka, dan naira memilih diam. Gadis itu terlalu cuek dengan komentar-komentar yang keluar dari mulut mereka.
" hei, masuk sana " pinta azel datar.
Tetapi ketika naira ingin membuka jaketnya, kalimat azel sudah menghentikan niat nya.
" pake aja, tapi kalo lagi belajar lepas ya " ujar azel santai.
Naira hanya mengangguk kan kepalanya, lalu gadis itu menundukan kepala nya. Ia terlalu takut untuk menatap azel.
Tak terasa sebuah tangan mengusap puncak kepala nya, hal itu membuat netisa mengangkat kepala nya.
" belajar yang bener " nasihat azel, lalu pergi meninggalkan naira.
Dia memang aneh. Batin gadis itu, lalu melangkah masuk ke dalam kelas nya.
" naira!!! " jerit yara.
Yara memeluk sahabat nya itu, lalu gadis itu berbisik.
" liat pr dong " bisik yara.
Naira melepaskan pelukan nya, lalu menatap yara kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ŋaʑҽɭ
Teen FictionDi tembak sama cowok bad boy sekolah. Apa yang harus naira lakukan?.