°chapter 1°

22 5 0
                                    

Seorang gadis berdiri di depan pria yang tidak ia kenal. Pria itu menatap gadis yang ada di hadapan nya dengan tajam.

" lo mau kan jadi pacar gue?" tanya pria itu membuat gadis berrambut panjang itu terkejut.

" em... Anu... Gue baru seminggu pindah di sini.... " ujar gadis itu mengalihkan pembicaraan.

" gue gak peduli, mau lo baru pindah apa gak " balas pria itu.

Mendengar itu membuat nyali gadis itu ciut, rasa nya ia ingin pergi dari halaman belakang sekolah.

" jadi... Naira Amirah Freya lo mau kan jadi pacar gue?" tanya pria itu dengan tatapan yang sangat menakutkan.

" gue gak mungkin nerima lo jadi pacar gue, lo cowok tukang bully " jawab naira dan langsung mendapatkan tatapan dingin dari pria itu.

Seketika nyali naira kembali menciut, kenapa pria yang ada di hadapan nya ini sangat menyeramkan.

Pandangan naira pun beralih pada dua orang teman pria itu.

Bahkan dia mau nyatain perasaan sama gue pake bawa temen segala. Batin gadis itu bingung.

" em.... Iya-- "

" oke kita cabut bro " sambar pria itu, lalu melangkah pergi.

" Azel Oved Fidelis tunggu, bu-buka itu maksut nya " ujar naira tetapi yang hanya di acuhkan oleh azel.

🐥🐥🐥

" yara tolong gue " ujar naira lemas.

" bukan nya bersyukur lo dapet cowok keren kaya azel, malah minta tolong " omel yara yang membuat naira kesal.

" gue takut sama dia, cowok bad boy di sekolah kita. Bahkan geng nya udah terkenal, terus kenapa dia harus milih cewek kaya gue " jelas naira, sambil mencatat tugas fisika.

" hah.... Naira. lo itu cantik, imut, pinter body bagus. Siapa sii yang gak mau sama lo " jelas yara santai.

" tapi... Gue kan baru pindah ke sekolah ini, tapi kenapa dia bisa suka sama gue secepat itu " ujar naira bingung.

" gue bakal nemuin dia pas pulang sekolah tapi, lo mau kan nemenin gue " seru naira, sambil menatap yara.

Yara menghela nafas nya santai, lalu gadis itu menatap naira santai.

" bukan nya kalian bakal pulang bareng ya, ini kan hari pertama kalian pacaran. Dan gue juga ada janji sama daniel " jelas yara, sambil melanjutkan mencatat nya.

mendengar itu membuat naira lemas, ia tidak sanggup bertemu dengan cowok dingin dan galak itu.

bell istirahat berbunyi, naira menelusuri koridor sekolah nya dengan lemas. Gadis itu bingung harus bilang apa jika ia akan menemui azel saat pulang nanti.

Tetapi tatapan mata naira jatuh pada seorang pria yang sedang berjalan ke arah nya, dengan cepat gadis itu bersembunyi di samping tembok.

Dia liat gue gak ya, semoga dia gak liat. Batin naira gugup. Naira duduk dia atas lantai, sambil menangkup kedua pipi nya.

" lagi ngapain?" Tanya azel dengan tatapan yang menakutkan.

Azel!!!. batin naira menjerit.

Tanpa pikir panjang pria itu mendekat kan tangan nya ke arah naira.

Gue bakal di pukul. Batin gadis itu, sambil menutup mata nya.

Tetapi dungaan nya salah, azel menarik tangan naira dan membantu gadis itu untuk berdiri.

ŋaʑҽɭ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang