°chapter 2°

11 3 0
                                    

Naira duduk di bangku nya, Wajah gadis itu terlihat suram. Naira sedang memikirkan apa yang harus di katakan ketika ia bertemu azel.

" naira, lo ada masalah?" tanya yara yang dari tadi memerhatikan naira.

" gue nuduh azel yang gak-enggak " jawab naira lemas, lalu menaruh kepala nya di atas meja.

" ya minta maaf lah " saran yara santai.

" hah... Gue bingung minta maaf nya kaya mana " ujar naira bingung.

" tinggal minta maaf doang pake bingung " ujar yara, lalu mengecek phonsel nya.

" oke, gue ke toilet dulu " pamit naira, lalu berjalan ke luar kelas.

" naira buruan 15 menit lagi bel masuk " jerit yara.

Setelah keluar dari toilet, naira berjalan menuju kelas nya. Tetapi langkah nya terhenti saat melihat seorang pria yang di palak oleh azel.

" naira, gue mau jelasin sesuatu. Sebener nya azel gak malak gue, tapi dia mergokin gue yang mau ngambil uang kas kelas " jelas pria itu dengan wajah yang menyesal.

Jadi semua yang di kata kan azel benar, dia tidak mengambil uang itu.

Naira pun tersenyum, lalu gadis itu pergi ke kelas nya.

🐥🐥🐥

" yara gue nyari azel dulu, lo ke kantin aja duluan " pamit naira, lalu berlari ke kelas azel.

Naira memasuki kelas nya azel, lalu gadis itu mendekati leon dan richard.

" em... Lo leon kan, gue mau nanya azel di mana ya?" tanya naira gugup.

Gadis itu gugup karena mendapat tatapan tajam dan iri dari para wanita yang ada di kelas azel.

' itu pacar nya azel, cantik sii tapi masih cantikan gue '

' gila anak sebelah ya, pantesan cantik '

' berani bat dia rebut azel ku '

Itulah komentar-komentar orang iri.

" oh, azel ada di rooftop " ujar leon santai.

" makasih " ucap naira, lalu berlari menuju rooftop.

Gadis itu membuka pintu rooftop lalu pandangan nya jatuh pada seorang pria yang sedang fokus dengan phonsel nya.

" naira, ngapain di sini?" tanya azel santai.

" maaf " ucap naira dengan lembut.

Mendengar itu membuat azel berjalan mendekati naira.

" gak usah di bahas, gue juga mau minta maaf " ujar azel santai.

" maaf untuk apa?" tanya naira, sambil menatap wajah azel yang datar.

" maaf udah nendang tembok di samping lo kemaren " Jawab azel dengan ekspresi yang sulit di artikan.

Mendengar itu membuat jantung naira berdegup dengan kencang. Tidak mungkin seorang bad boy minta maaf pada nya.

" jadi lo masih mau kan jadi pacar gue?" tanya azel.

Dan tanpa sadar naira tersenyum dan menjawab.

" iya " jawab nira.

Jawaban itu membuat azel terdiam.

" naira, pulang sekolah lo mau kan ketempat yang lo suka sama gue " tawar azel dengan tatapan yang mengerikan.

" i-iya " ucap gadis itu takut.

ŋaʑҽɭ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang